Sambutan kesenian pencak silat dari warga desa Sungai Kelik untuk para tamu undangan.
”Adanya cinta kasih di dalam hati membangkitkan kekuatan yang tidak terhingga, jika ada ikrar untuk bersumbangsih, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan.”
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-
Relawan Tzu Chi di Xie Li Ketapang 1 memulai kick off Program Pencegahan Stunting di Desa Sungai Kelik, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada Selasa, 11 Juni 2024 di Gedung serbaguna Desa Sungai Kelik. Peluncuran program ini dihadiri oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Sekretariat Wakil Presiden (TP2S Setwapres), Nathaniel Bassa, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang dr. Feria Kowira, MM, Camat Nanga Tayap Sabbran, S.Pd., MH., perwakilan Bappeda, Puskesmas Kecamatan, Perangkat Desa, kader PKK, dan warga desa Sungai Kelik.
Program stunting yang diluncurkan ini menyasar di desa Sungai Kelik, dengan jumlah anak yang diintervensi sebanyak 52 anak. Sehari sebelumnya, relawan Tzu Chi juga mengadakan audiensi di Bappeda Kabupaten Ketapang bersama dinas-dinas terkait mengenai program yang dilaksanakan di Desa Sungai Kelik ini.
Audiensi program stunting oleh relawan Tzu Chi di Kantor Bappeda kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
Peserta, dan tamu undangan dalam acara Kick Off Program Stunting di desa Sungai Kelik, Kec. Nanga Tayap, Ketapang, Kalimantan Barat.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB yang diawali sambutan meriah dari warga setempat untuk para tamu undangan dengan pertunjukan pencak silat dan tarian selamat datang. Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis relawan Tzu Chi kepada perangkat desa berupa antropometri sebanyak 6 set, kit stunting 6 set, 100 bibit moringa, 4 box susu peranak perbulan, dan 60 butir telur per anak per bulan. Susu dan telur diberikan selama 6 bulan. Dalam kegiatan ini tim dari Puskesmas Nanga Tayap juga memaparkan penyuluhan terkait stunting dan pentingnya posyandu bagi warga.
Berdasarkan data pengukuran Mei 2024, di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Nanga Tayap terdapat balita 1.153 dengan jumlah stunting 275 (23.80%). Dari jumlah ini, relawan Xie Li Ketapang 1 akan melakukan intervensi bagi 52 balita yang terindikasi stunting. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang dr. Feria Kowira, MM mengharapkan sinergi dari berbagai pihak dalam pelaksanaan program stunting ini.
“Harapannya, bukan hanya satu elemen yang bekerja, tetapi ini harus menjadi super tim. Banyak sekali lembaga-lembaga yang bisa kita ajak bekerja sama sehingga koordinasi sinergis dan solid untuk menurunkan stunting menjadi 14% di Kabupaten Ketapang. Untuk Yayasan Buddha Tzu Chi, sudah ada program-program mereka ke pustu-pustu, jadi saya harap kerja sama ini jangan sampai terputus, lanjut saja,” ujarnya di sela-sela kegiatan pengukuran berat badan dan tinggi balita.
Nathanniel Bassa, External Relation & Partnership TP2S Setwapres berharap kemitraan dengan Tzu Chi akan memberi kontribusi terhadap penurunan angka stunting di Ketapang.
Penyerahan bantuan secara simbolik berupa Antropometri sebanyak 6 set, kit stunting 6 set, 100 bibit moringa, 4 box susu peranak perbulan, dan 60 butir telor peranak perbulan. Susu dan telor diberikan selama 6 bulan.
Kerja sama Tzu Chi Sinar Mas dengan berbagai pihak, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Bappeda, Puskemas, Kader PKK, dan menjadi mitra dengan Setwapres (Sekretariat Wakil Presiden) dalam upaya percepatan penurunan stunting mendapatkan kesan positif, karena di beberapa daerah, Tzu Chi Sinar Mas turut serta membantu pemerintah. Sampai saat ini Tzu Chi Sinar Mas telah menjalankan program penurunan stunting di 113 desa dari 11 provinsi di Indonesia.
Nathanniel Bassa, External Relation & Partnership TP2S Setwapres berharap kemitraan ini akan memberi kontribusi terhadap penurunan angka stunting di Ketapang. “Harapannya, khususnya di Kabupaten Ketapang akan ada desa-desa lain selain Desa Sungai Kelik, sehingga Ketapang bisa seperti kabupaten yang juga difasilitasi oleh Sinar Mas, seperti yang dulu dilakukan di Kabupaten Kapuas Hulu, sehingga dapat menurunkan angka stunting secara signifikan.”
Program penurunan angka stunting ini tidak lepas dari peran serta Dharma Wanita (Dhawa) Xie Li Ketapang 1 yang menjadi barisan terdepan dalam pelaksanaan program ini. Program yang dilaksanakan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) stunting, pemberian vitamin ibu hamil KEK/ Anemia, edukasi kesehatan ibu dan anak, serta remaja, pendampingan posyandu, kebun sayur posyandu, jambanisasi, penyediaan bibit moringa, pelatihan kader posyandu, memberikan kit kader, dan standarisasi antropometri.
Relawan Xie Li Ketapang 1 memberikan bantuan susu dan telur kepada balita yang diintervensi program stunting.
Sebagai ujung tombak pelaksanaan program penurunan stunting, Dhawa Ketapang 1 berkomitmen untuk mendukung sampai selesai program ini. “Rencana program ini akan kami jalankan selama 6 bulan. Harapannya semoga angka stunting di desa Sungai Kelik ini akan menurun dan semoga kami bisa selalu mendampingi hingga program ini selesai”, ujar Suryaningsih, salah satu Dhawa Ketapang 1.
Editor: Khusnul Khotimah