Kiprah Relawan Zhen Shan Mei

Jurnalis : Riana Astuti, Fotografer : Riana Astuti, Bakron

Relawan Zhen ShanMei saling bergandeng tangan sambil menyanyikan lagu Relawan Zhen Shan Mei

Tepat pada 19 Juli 2014, Pelatihan Relawan Budaya Humanis Zhen Shan Mei kembali diselenggarakan oleh Tzu Chi Indonesia bertempat di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. Sebanyak 70 peserta berasal dari He Qi Utara, He Qi Barat, He Qi Pusat, He Qi Selatan, He Qi Timur hadir memadati Aula Jing Si. Seperti biasa acara dimulai dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen sembari menonton tayangan Ceramah Master. Untuk menghangatkan suasana semua relawan Zhen ShanMei menyanyikan lagu Relawan Zhen Shan Mei sambil bergandengan tangan dengan wajah suka cita. Keakraban kian terjalin manakala tiap relawan dibagi per wilayah (He Qi), interaksi pun ditunjukkan. Tujuan dari rangkaian acara tersebut dapat berguna untuk menjalin lebih erat lagi tali silahturahmi sesama relawan dan melihat progress dari wilayah masing-masing.

Tiap relawan berdiskusi dan membahas bersama terkait dengan persiapan Zhen ShanMei Awards sesuai dengan wilayah (He Qi) masing masing.

Sekitar pukul 14.45 WIB tiap relawan dari masing-masing He Qi beserta koordinatornya  masih berdiskusi mengenai kegiatan yang diemban khususnya untuk menyambut acara Zhen ShanMei Awards. Waktu yang diberikan panitia untuk berdiskusi sudah habis, relawan mulai merapikan kursi ke tempat semula dan berpencar mencari kelas masing-masing sesuai keinginan. Kelas yang dibuka antara lain: kelas fotografi dasar, kelas fotografi lanjutan, kelas teks dasar, kelas teks dasar lanjutan, kelas script video dan kelas video.

Menggali Potensi Diri

Dengan tertib relawan Zhen ShanMei memasuki kelas, tanpa menunggu lama pemateri telah siap dengan materi yang akan disampaikan kepada relawan. Mengikuti kegiatan ini secara rutin akan memperoleh ilmu yang berguna baik untuk pembekalan diri dalam berkontribusi untuk Tzu Chi maupun untuk menggali kemampuan diri. “Kegiatan seperti ini dapat membantu saya untuk menemukan jati diri. Awalnya saya hanya suka menulis buku diary dan suka foto saja, berkat mengikuti acara ini dengan teratur banyak ilmu yang saya dapat. Saat ini saya dapat mengetahui tata cara menulis dengan benar dan baik sehingga tulisan saya memiliki rasa,” ungkap Lo Wahyuni Shijie.

Pemateri telah siap untuk memberikan materi kepada relawan yang hadir dan materi yang diterima sesuai dengan kelas yang dipilih.

Perihal senada pun dirasakan oleh staff IT dari Tzu Chi School Denny Tantri Shixiong. Pria berusia 26 ini bisa mengambil manfaat yang diberikan dari kelas video yang diikuti. “Banyak sekali manfaat yang saya temui dalam acara ini, biasanya saya sering diminta tolong untuk mengambil gambar pada acara imlek, training guru Taiwan dan lainnya melalui handycam kemudian mengeditnya. Namun setelah 4 kali pertemuan kelas saya belajar banyak hal disamping itu saya pun mengenal aneka ragam software editing,” tukas Denny Shixiong.

Pada kelas fotografi dasar, relawan pun terlihat serius mendengarkan materi yang disampaikan oleh Steven Shixiong. Pertanyaan-pertanyaan seputar teknik fotografi pun dilontarkan oleh relawan, bahkan Bachtiar Shixiong memperlihatkan hasil jepretan yang disimpannya di dalam laptop pribadinya. “Mendapat pengajaran berupa ilmu teknik fotografi  secara benar merupakan suatu cara untuk bisa mengambil moment berharga dalam kegiatan Tzu Chi. Mendalami ilmu yang diberikan dapat mengasah kemampuan diri untuk lebih mahir dan berkembang bersama Tzu Chi,” ujar Bachtiar Shixiong.

Pada kelas teknik fotografi dasar, relawan diberi kesempatan untuk bertanya seputar materi yang diberikan.

Sebagai pemateri pada kelas video Chandra Shixiong cukup senang melihat perkembangan relawan yang hadir. Materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik, tidak hanya menambah materi saja pada tiap bulannya tiap relawan diajak me-review kembali materi yang diberikan bulan lalu beserta pengecekkan tugas yang telah diberikan. “Acara hari ini berjalan lancar, tiap relawan sudah memiliki peningkatan yang cukup baik meskipun memiliki background yang berbeda. Bahan ajaran yang diajarkan dapat dijadikan pembekalan relawan yang berperan penting sebagai kontributor Tzu Chi,” cerita Chandra Shixiong sambil tersenyum.

 


Artikel Terkait

Zhen Shan Mei Day 2023: Mencatat Sejarah, Menjadi Mata dan Telinga Master Cheng Yen

Zhen Shan Mei Day 2023: Mencatat Sejarah, Menjadi Mata dan Telinga Master Cheng Yen

27 November 2023

Zhen Shan Mei Day digelar pada 25-26 November 2023 dengan tema “Mewariskan Jejak Bodhisatwa”. Sebanyak 94 relawan dari seluruh wilayah Indonesia antusias mengikuti kegiatan ini.

Bersatu Hati Untuk Sebuah Prestasi

Bersatu Hati Untuk Sebuah Prestasi

01 Desember 2014 Relawan Zhen Shan Mei Indonesia mengadakan Zhen Shan Mei Award 2014. Perlombaan ini dimulai dari tanggal 1 Juli 2014 dan ditutup tanggal 30 September 2014.

"Ayo Menulis..."

14 Juli 2014 Dalam kesempatan ini disampaikan materi tentang bagaimana menulis untuk Media Tzu Chi. Semangat para peserta tampak terlihat dari cepatnya tugas-tugas praktik menulis yang dilakukan saat itu.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -