Kisah Alya Alami Jantung Bocor, Kini Tumbuh Sehat Berkat Perhatian Insan Tzu Chi

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Susanti (kiri), Riang, dan Nedi mengantar Alya menjalani kontrol pascaoperasi jantung yang berlangsung di RS Jantung Jakarta, Matraman, Jakarta Timur.

Seorang bayi berusia 1 tahun 7 bulan dari Kabupaten Brastagi, Medan Sumatera Utara mengalami Ventricular Septal Defect (VSD) atau jantung bocor sejak lahir. Alya Chakira namanya, bungsu dari tiga bersaudara pasangan Nedi Ekapura (40) dan Riang Alopa bru Ginting (39).

Alya mengalami bocor jantung sejak lahir, namun bayi mungil itu tak kunjung dioperasi lantaran keluarga tidak memiliki biaya. Nedi menceritakan bahwa tiga hari pulang ke rumah pasca melahirkan, Alya tidak mau menyusu dengan ibunya. Hal ini menjadi masalah bagi Riang. Nedi dan Riang berinisiatif untuk membawa Alya ke rumah sakit di Brastagi.

Selama satu pekan Alya harus dirawat di ruang khusus. Dokter yang merawat Alya mengatakan bahwa Alya mengalami kelainan jantung dan harus dirujuk ke rumah sakit Adam Malik di Kota Medan. Di RS. Adam Malik,  Alya menjalani pemeriksaan ulang dan dokter menyatakan bahwa Alya mengalami jantung bocor, harus segera dioperasi dan rujukannya ke RS Jantung di Jakarta.

Alya sudah lincah dan berjalan mondar mandir bermain bersama relawan Tzu Chi yang mendampingi ketika melakukan kontrol pascaoperasi di RS Jantung Jakarta.

Hanya saja Nedi dan Riang belum bisa membawa Alya untuk menjalani pengobatan karena terkendala biaya. Kondisi ekonomi keluarga Nedi masuk dalam kategori warga prasejahtera. Nedi bekerja sebagai buruh bangunan harian yang tidak menentu dan Riang hanya seorang ibu rumah tangga yang terkadang bekerja membersihkan ladang orang jika dibutuhkan.

Bertemu dengan Yayasan Buddha Tzu Chi
Nedi dan Riang sangat kebingungan, selain di Jakarta tidak punya sanak saudara mereka sangat memikirkan biaya perjalanan ke Jakarta, biaya hidup di Jakarta, dan entah berapa lama Alya harus menjalani pengobatan di Jakarta.

Di RS. Adam Malik tempat Alya berobat inilah Riang bertemu dengan seorang asisten dokter yang menyarankan untuk mengajukan permohonan bantuan pengobatan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan.

“Ada Yayasan yang sudah pernah membantu pengobatan operasi jantung ke Jakarta. Hanya saya tidak tahu seberapa yang dibantu oleh mereka (Tzu Chi),” ucap asisten dokter itu. Nedi dan Riang diberi nomor kontak pasien yang pernah dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, seperti Maulidya, Muhammad, dan mereka saling komunikasi dan saling tukar informasi.

Di rumah kontrakan sementara inilah Alya, Nedi, dan Riang tinggal beberapa bulan selama Alya menjalani pengobatan. Letak penginapan ini hanya berjarak beberapa ratus meter saja dengan RS Jantung Jakarta.

Saat di Medan Alya, Nedi, dan Riang tinggal di rumah mertua untuk beberapa waktu. Saling bertukar informasi dengan kakak Maulidya. Perjuangan Alya, Nedi dan Riang memakan waktu hingga dua bulan untuk mengurus syarat-syarat operasi dan menunggu keputusan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Medan apakah Alya layak dibantu melalui hasil survei relawan Tzu Chi.

Alya akhirnya diputuskan segera dibantu oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Medan dan segera menjalani operasi di RS Jantung Jakarta. Beruntung dan bersyukur sekali biaya operasi Alya ditanggung BPJS Kesehatan. Tzu Chi sepakat untuk membantu biaya pengobatan Alya seperti, tiket pesawat (pulang pergi), susu, bubur, makanan lunak, biaya sewa kamar kos, biaya makan pendamping, diapers, obat-obatan yang tidak ditanggung oleh BPJS.

Pada Selasa, 21 Februari 2023 Alya beserta keluarga yang didampingi oleh dr.Willey Eliot dari TIMA Medan terbang ke Jakarta. Tiba di Jakarta, Alya langsung dibawa ke RS Jantung Jakarta untuk bertemu dr. Mochammading, SpA (K) yang akan mengoperasi bocornya jantung Alya. Alya pun menjalani berbagai pemeriksaan, dan pada 23 Maret 2023 Alya menjalani tindakan operasi selama 4 jam.  

Alya foto bersama dengan dr. Mochammading, SpA (K) (duduk) dan dr.Willey Eliot (kiri) dari TIMA Medan yang mendampingi Alya ke Jakarta.

Dokter Maria Elfiana, dokter jaga dari RS Jantung Jakarta yang memerikasa kondisi Alya pascaoperasi mengatakan Alya mengalami Ventricular Septal Defect (VSD), bocornya bilik jantung bagian bawah atau semacam jalan yang harusnya tidak ada. “Alya ini juga mengalami katup yang mengecil, hal ini sering ditemukan pada anak-anak,” ucap dr. Maria.

Lebih lanjut dr. Maria mengatakan, tindakan yang dilakukan tim medis adalah penutupan dinding yang bocor dan katup yang diperbaiki. “Tindakan operasinya adalah dadanya Alya ini harus dibuka sampai jantungnya terlihat dan jantung yang bocor tadi ditutup dan di-repair kembali,” ujar dr. Maria.

Dokter Maria juga menganjurkan agar Alya di-USG kembali jantungnya untuk memastikan apakah ada residual dari bocornya jantung Alya. “Jadi setelah pemulihan pascaoperasi ini Alya diharapkan konsultasi ke dokter spesialis anak sampai dikatakan kalau ini cukup stabil dan harus mengkonsumsi obat,” ujar dr. Maria.

Ventricular septal defect (VSD) merupakan kelainan jantung yang ditandai dengan lubang pada sekat antarbilik jantung. Lubang tersebut menyebabkan jantung bocor pada bilik kiri dan kanan jantung, sehingga sebagian darah yang membawa oksigen kembali ke paru-paru.

Mendapat bantuan ini, Riang pun sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Medan dan Jakarta. “Terima kasih sekali saya kepada relawan dan dokter Tzu Chi yang sudah membantu pengobatan Alya. Entah bagaimana nasib anak saya ini kalau tidak bertemu dengan Yayasan Tzu Chi,” ujar Riang dengan mata berkaca-kaca.

Pada 30 Maret 2023 relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1 berkunjung ke rumah sewa Alya yang sedang menjalani pengobatan jantung. Relawan juga mengantar Alya untuk kontrol pascaoperasi yang dilakukan pada 23 Maret 2023 lalu.

Riang sangat bersyukur karena dalam pengobatan Alya ini mereka diperhatikan dengan sangat baik. Mulai dari Medan naik pesawat hingga tempat menginap sementara yang berdekatan dengan RS Jantung Indonesia.

“Ini saya gak menyangka dikasih kontrakan yang baik seperti ini, ber-AC, dekat dengan rumah sakit, jadi kami gak perlu ongkos lagi, tinggal jalan saja sekitar 100 meter dari kontrakan kami ini,” jelas Nedi.

Susanti relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Barat 1 yang mendampingi pengobatan Alya di Jakarta turut senang melihat kondisi Alya yang sudah membaik. “Saya lihat ini Alya agak gemuk, wajahnya terlihat segar, beda dengan yang awal baru datang, badan kurus, wajahnya sayu, nafasnya tersengal-sengal,” ujar Susanti.

Susanti berharap dengan kesembuhan Alya, keluarga ini dapat menjalani kehidupan dengan normal kembali. “Saya ingin sekali melihat Alya dan keluarganya bahagia dan saya ingin melihat Alya kelak 10 tahun ke depan,” tutup Susanti dengan wajah berbinar.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Sebuah Perjumpaan yang Indah, Kisah Agatta yang Kini Berdayaguna

Sebuah Perjumpaan yang Indah, Kisah Agatta yang Kini Berdayaguna

13 Januari 2022

Sepintas tak ada yang berbeda dari penampilan Agatta jika menonton Youtube Channelnya. Namun siapa sangka, penerima bantuan Tzu Chi ini melakukannya di atas kursi roda. Bagaimana kisahnya?

Almeera Anak yang Kuat

Almeera Anak yang Kuat

06 November 2020

Almeera Azzahra masih berusia dua tahun. Namun di usia tersebut, bahkan sejak usia lima hari, Almeera yang merupakan penerima bantuan Tzu Chi ini, sudah bergelut dengan tiga penyakit berat, dari gizi buruk, kelainan jantung, dan asam lambung. 

Kunjungan dan Perhatian untuk Nenek Juliwati

Kunjungan dan Perhatian untuk Nenek Juliwati

05 Agustus 2022

Tiga bulan pascaoperasi PHA D (ganti bonggol) pada kaki sebelah kanan, di RS Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, 14 Juni 2022 lalu, Nenek Juliwati Mutiara (78) kembali dijenguk oleh tim medis dan relawan Tzu Chi.

Orang yang berjiwa besar akan merasakan luasnya dunia dan ia dapat diterima oleh siapa saja!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -