Kisah dari Padang: "Mau Ketemu Papa-Mama"
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaDengan sungguh-sungguh dan penuh kehati-hatian, tim medis Tzu Chi melakukan operasi pada Alfatira, seorang anak korban gempa yang mengalami cidera cukup parah di kakinya. |
| |
Firasat Buruk
Ket :-Di hari pertama, empat orang dokter TIMA yakni dokter gigi, umum, bedah, dan anastesi yang baru tiba, sibuk menangani para pasien yang terus berdatangan ke RS Tentara Dr Reksodiwiryo. (kiri) Tertimpa Reruntuhan Selama beberapa jam, Adit berada di dalam reruntuhan. Adit merupakan korban kedua yang berhasil dievakuasi oleh tim evakuasi, sedangkan teman-temannya yang lain masih tertimbun di dalam. Adit langsung dibawa ke RS Tentara Dr. Reksodiwiryo yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Kamis, 2 Oktober 2009, Adit masih di ruang operasi dan ditangani oleh dua dokter dari TNI Angkatan Darat dan dua orang perawat dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kaki kanan Adit sudah berhasil diamputasi, dan kini kaki kirinya masih diusahakan untuk diselamatkan.
Ket : - Di tengah rintik hujan yang masih mengguyur Kota Minang pagi itu (pukul 10.00 pagi), tim tanggap darurat Tzu Chi, tim medis, serta bantuan obat-obatan tiba di Landasan Udara Minangkabau, Padang. (kiri) Orangtua Adit dan saudara-saudaranya masih menunggu di depan kamar operasi. Sesekali Merry, ibunda Adit menangis. Anuar mengutarakan bagaimana caranya untuk bisa mengembalikan kepercayaan diri putranya pascaoperasi. Adit itu anak yang berprestasi di bidang tarik suara. Adit juga sesekali membintangi sinetron untuk TV lokal di Padang. Saat di rumah sakit, Adit pun ditanya oleh Papanya, “Adit gimana...? Kakinya harus diamputasi.” Adit terdiam beberapa saat kemudian berkata, “Adit cuma takut kalo Adit nggak bisa ketemu Papa-Mama lagi.” Seketika itu juga air mata Anuar mengalir. Sementara Merry, dengan raut wajah cemas dan mata yang sembab masih setia menunggu di depan pintu ruang operasi.
Ket : - Setibanya di Padang, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi langsung berkoordinasi untuk melakukan survei lapangan, dan memberikan bantuan pengobatan kepada para korban gempa. (kiri)
Ket :- Kegiatan evakuasi terus dilakukan oleh para tentara di Hotel Ambacang, yang merupakan salah satu bangunan yang mengalami kerusakan sangat parah. Diduga masih banyak korban yang terjebak dalam reruntuhan bangunan tersebut.
| ||
Artikel Terkait
Berkarya di Panti Asuhan
10 Juni 2009 “Dalam kegiatan baksos yang lalu, awalnya saya hanya membantu di pelayanan pemeriksaan dan pemberian kacamata. Tapi karena melihat anak-anak panti banyak yang mengalami masalah kulit, seperti panu dan kutil, akhirnya saya memeriksa mereka dengan peralatan yang seadanya,” tutur Kimmy.Semua Orang Adalah Keluarga
21 April 2015Pengetahuan sebagai bekal bagi relawan untuk mengembangkan misi Amal di Karimun. Yang terpenting dalam misi amal ini adalah kita harus bisa menganggap Gan En Hu seperti keluarga sendiri, sehingga kita bisa ikut merasakan masalah yang dialami dan membantu memecahkan masalah itu sama seperti keluarga kita sendiri.