Kisah Motivasi di Training Abu Putih

Relawan yang bergabung dalam komunitas Hu Ai Jelambar ini belajar banyak hal baru di Tzu Chi yaitu keindahan budaya humanis yang membuatnya dapat melatih bagaimana tata cara berjalan yang baik serta tata cara makan yang baik. Keindahan humanis dapat diterapkan bukan hanya saat berada di Tzu Chi, namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

Kehidupan memang tidak pernah sepenuhnya berjalan mulus. Harta yang kita miliki pun bisa habis karena penyakit. Itulah yang dialami oleh Evelyn salah satu peserta training Abu Putih ke-4 yang diselenggarakan di Aula Jing Si Lantai 2, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Minggu, 6 September 2015, pada sesi sharing peserta, ia membagikan pengalaman hidupnya kepada 110 peserta lainnya. Tahun 2010 sang ayah menderita tumor otak, setelah sebelumnya mengalami bangkrut dalam bisnisnya. Pada saat kondisi kritis, keluarga memutuskan untuk memasukkannya sang ayah ke ruang perawatan intensif ( ICU).

Perekonomian keluarga yang mulanya stabil, kini mengalami goncangan karena hari demi hari, biaya rumah sakit yang dikeluarkan semakin besar. Evelyn sebagai anak sulung masih berkuliah dan kedua adik perempuannya juga masih bersekolah. Di ujung keputusasaannya, salah seorang temannya yang merupakan penerima bantuan Tzu Chi, memberitahukan untuk mengajukan permohonan bantuan ke Tzu Chi. Setelah survei, Tzu Chi memberikan bantuan untuk biaya berobat selama tiga hari. Meskipun pada akhirnya sang ayah harus menyerah terhadap penyakit tersebut, namun perasaan haru dan bahagia saat dibantu waktu itu tetap membekas di hatinya dan keluarga.Jalinan jodoh dengan Tzu Chi tidak berakhir begitu saja. Para relawan terus mengunjungi dan memberikan perhatian serta semangat untuk keluarganya, hingga akhirnya mereka bisa bangkit dan berdiri sendiri.

Mengenang masa-masa sulit, dan mampu kembali berdiri saat ini, membuat Evelyn (keempat dari kiri) bertekad untuk bersumbangsih dan melatih diri di jalan Bodhisatwa Tzu Chi. Ia sudah siap apabila di tahun ini dirinya dapat bergabung dalam barisan Biru Putih untuk mengemban tanggung jawab lebih.

Dimulai dengan menjadi donatur sejak tahun 2010, akhirnya di tahun 2014 jalinan jodoh menjadi relawan Tzu Chi pun datang. Ibu beserta kedua adiknya pun ikut serta menggarap ladang berkah. “Saya ingin membantu orang lain yang terpuruk, supaya mereka bisa bangkit lagi, nggak cuma meminta sesuatu dari orang lain tapi juga bisa memberikan lagi kepada yang lainnya,” ujar relawan yang tergabung dalam komunitas Hu Ai Jelambar ini.

Evelyn kini sudah siap bergabung dalam barisan Biru Putih untuk mengemban tanggung jawab lebih, terutama dalam misi amal. Dengan melihat penderitaan orang lain, ia banyak belajar bersyukur. "Banyak anak kecil, juga balita yang sudah tidak punya orang tua, jadi dijaga oleh neneknya," ujarnya menambahkan bahwa banyak orang di luar sana yang ternyata memiliki kehidupan yang lebih sulit.

Inilah wujud nyata dari prinsip dan filosofi yang senantiasa dipegang teguh oleh Tzu Chi, yaitu membantu yang kurang mampu, menginspirasi yang mampu serta membangkitkan cinta kasih dari orang yang dibantu. Rasa bahagia dan haru yang pernah dirasakan Evelyn, kini berubah menjadi bunga cinta kasih, yang bermekaran di hatinya, dan membuatnya selangkah demi selangkah menapaki jalan Bodhisatwa bersama Tzu Chi.

Evelyn (tengah) beserta adiknya (paling kanan) ikut serta dalam Training Abu Putih ke-4. Training kali ini mengambil tema "Melakukan dengan Sukarela dan Menerima dengan Sukacita, Giat Melatih Diri." Evelyn sangat gembira karena akhirnya di tahun 2014, ia dan keluarga bisa turut bersumbangsih dan melatih diri di jalan Tzu Chi.