Rumah Resnanda sebelum direnovasi oleh Tzu Chi Medan.
Resnanda Ginting, warga Kelurahan Tanjung Selamat menghidupi keluarganya dengan berjualan air tebu. Sejak pandemi lalu, ekonomi keluarganya terus menurun. Kini ia hanya bergantung pada hasil penjualan tebu yang ia tanam di ladang milik orang lain. Satu batang tebu dihargai 2.000 rupiah, dalam sebulan rata-rata ia mendapat 30.000 rupiah. Untuk menambah penghasilan, ia juga merawat ternak milik orang lain.
Di rumah berdinding tepas atau anyaman bambu inilah Resnanda beserta tiga anggota keluarganya tinggal. Setiap hujan turun, air masuk menggenangi rumah. Resnanda selalu khawatir bila musim hujan tiba karena satu per satu bagian dari rumahnya rusak karena air hujan dan angin.
Jalinan jodoh Resnanda dengan Tzu Chi Medan bermula ketika seorang wartawan mengenalkannya tentang Tzu Chi saat mengurus administrasi listrik. Ia kemudian mengajukan permohonan bantuan bedah rumah ke Tzu Chi Medan pada 4 Februari 2024. Relawan Tzu Chi di wilayah Petisah lalu melakukan survei ke rumah Resnanda.
Para relawan melakukan simbolis pembongkaran rumah Resnanda, tanda dimulainya bedah rumah.
Penyerahan kunci rumah kepada Resnanda.
Pada 26 April 2024, bedah rumah pun dimulai. Dihadiri kepala desa dan sekretaris desa Tanjung Selamat, relawan Tzu Chi dan para tukang bangunan. Saat proses pengerjaan, Resnanda dan keluarganya sementara menyewa rumah. Pembangunan berjalan lancar hingga bangunan berdiri kokoh dalam waktu kurang dari dua bulan.
Tidak terasa waktu berjalan cepat. Minggu 16 Juni 2024, rumah Resnanda diresmikan. Tampak wajah bahagia Resnanda berserta keluarganya. Apalagi para relawan melengkapinya dengan berbagai peralatan masak, bahkan piring dan sendok, hingga pakaian. Relawan juga mempersiapkan tumpeng yang membuat suasana makin meriah.
Serah terima kunci diawali dengan doa bersama yang dihadiri oleh Camat, Sekretaris Desa Tanjung Selamat, dan relawan Tzu Chi. “Kami dari pemerintahan desa Tanjung Selamat, kecamatan Sunggal, sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawan Tzu Chi, yang telah membantu salah satu warga kami untuk merenovasi rumahnya,” ujar Hariono Sekretaris Desa Tanjung Selamat.
Potong tumpeng sebelum Resnanda dan keluarganya menempati rumah baru.
Relawan mengajak Resnanda beserta keluarganya melihat area dapur yang bagus dan luas.
Kunci rumah pun diberikan kepada Resnanda, sebagai simbolis penyerahan rumah yang telah direnovasi oleh Tzu Chi. Tidak lupa relawan juga memberikan sebuah celengan bambu kepada Resnanda agar bisa bersumbangsih walau dana kecil akan tetapi mempunyai amal besar untuk membantu masyarakat lainnya.
Resnanda diajak berkeliling melihat rumah barunya yang terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan lantai yang full keramik. “Kami sangat berbahagia sekali hari ini, akhirnya mimpi saya dikabulkan lewat Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawan Tzu Chi. Akhirnya kami mempunyai sebuah rumah yang layak untuk ditinggali dan kami berjanji akan merawat rumah ini. Kami juga akan membagikan kisah-kisah ini kepada masyarakat luas agar bisa mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi,” ujar Resnanda.
Rumah baru Resnanda yang tak hanya bagus, nyaman, namun juga sehat.
“Akhirnya rumah Pak Resnanda selesai, hari ini kami datang untuk meresmikan rumah barunya. Kami bahagia sekali akhirnya bisa menghapus kekhawatiran Pak Resnanda sehingga saat ini Pak Resnanda bisa menempati sebuah rumah yang layak huni beserta keluarganya,” ujar Tjendra Dermawan, relawan Tzu Chi.
Program Bedah rumah Tzu Chi ini menjadi jawaban atas doa Resnanda selama ini. Semoga rumah barunya ini selalu menjadi pengingat untuk selalu bersyukur. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Bersyukur pada masa lalu, berharap pada masa mendatang dan manfaatkan masa kini dalam genggaman”.
Editor: Khusnul Khotimah