Rumiati berdiskusi dengan orang tua yang hadir di Posyandu Puri. Dengan keterlibatan relawan, diharapkan kegiatan posyandu dapat mendukung kesehatan anak-anak dan menciptakan generasi bebas stunting.
“Sebutir benih dapat menghasilkan benih yang tidak terhingga. Sebersit niat baik dapat menyebarkan kebaikan yang tidak terhingga”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)
Ini kisah Rumiati (53), relawan Dharma Wanita (Dhawa) Xie Li Bangka Belitung dari Unit Tanjung Rusa Estate (TRSE). Budhe Is, begitu ia disapa, menjadi salah satu tokoh sentral yang berdedikasi mendukung kegiatan posyandu di Unit Tanjung Rusa Estate. Seperti yang ia lakukan beberapa waktu yang lalu. Hampir berurutan posyandu digelar, yaitu Posyandu Perpat di Desa Perpat pada Senin (3/3/2025), Posyandu Puri dan Posyandu Selatan di Desa Kembiri pada Rabu (5/3/2025).
Kegiatan posyandu di Unit TRSE terbagi menjadi tiga posyandu menyesuaikan lokasi Emplasmen karyawan, yaitu Posyandu Emplasmen Puri dan Posyandu Emplasment Selatan di Desa Kembiri serta Posyandu Empalsmen Perpat di Desa Perpat. Di sinilah peran Budhe Is membagi tugas para relawan Dhawa.
Karena waktu pelaksanaan yang bersamaan dan jarak emplasment yang berjauhan maka setiap emplasmen dibantu dua orang Dhawa. Mereka tidak hanya membantu dalam proses pengukuran dan pencatatan data pertumbuhan anak tapi juga memberi makanan tambahan serta edukasi kepada orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan anak.
Rumiati, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Budhe Is, adalah relawan Dharma Wanita (Dhawa) yang berdedikasi penuh dalam mendukung kegiatan posyandu di Unit Tanjung Rusa Estate.
Selain kegiatan rutin, posyandu bulan ini juga membagikan vitamin A dan obat cacing yang bersumber dari Puskesmas Membalong untuk Posyandu Perpat (3/3/2025) serta Puskesmas Simpang Rusa untuk Posyandu Puri dan Posyandu Selatan (5/3/2025). Program ini penting untuk mencegah kekurangan gizi dan penyakit yang bisa menganggu kesehatan, tumbuh kembang anak akibat dari kekurangan vitamin A dan infeksi cacingan.
“Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin A secara mandiri, oleh karena itu asupan vitamin A diperoleh dari makanan serta kapsul vitamin A. Kapsul biru dosis 100.000 IU untuk anak 6-11 bulan sedangkan kapsul merah dosis 200.000 IU untuk anak usia 12-59 bulan,” terang Budhe Is.
“Ibu-ibu ini ada vitamin A dan obat cacing untuk anak-anak. Vitamin kami beri setelah anak-anak ditimbang ya. Tapi untuk obat cacing dibawa pulang, didampingi anaknya makan obat cacing setelah makan malam ya Bu!” seru Rumiati kepada orang tua yang mendampingi anak-anaknya.
Cacingan dapat berdampak serius pada kresehatan anak, seperti gangguan tumbuh kembang, anemia, dan malnutrisi. Cacingan rentan menyerang anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh optimal. Karena itu penting untuk anak berumur lebih dari dua tahun mengkonsumsi obat cacing rutin tiap enam bulan sekali.
Selain membantu pengukuran dan pencatatan data, Budhe Is juga memberikan edukasi tentang pentingnya kesehatan anak, seperti pemberian vitamin A dan obat cacing untuk mencegah gangguan tumbuh kembang anak.
Peran Budhe Is tak bisa dipandang sebelah mata. Semua bermula ketika Bude Is melihat posyandu yang berlangsung di dekat tempat tinggalnya tidak didampingi relawan Dhawa. “Saya dulu kan ikut aktif bantu posyandu di PSM 5. Nah saya melihat di sini kok itu tidak ada. Maka saya coba mengajak ibu-ibu di sini untuk bantu posyandu. Beruntung mereka pada ikut. Jadi selain membantu anak-anak, kita bisa bisa mengisi waktu luang yang positif,” ujar Bude Is.
Bagi relawan Dhawa, keberadaan Budhe Is tidak hanya rekan sejawat melainkan sudah seperti orang tua. Jadi setiap nasihat dan bimbingannya menjadi penyemangat tersendiri bagi relawan Dhawa di Tanjung Rusa Estate.
Dengan keterlibatan relawan Dhawa, diharapkan kegiatan posyandu dapat berjalan lebih baik, memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak. “Saya yakin dengan keterlibatan ibu-ibu semua, kita bisa bantu menyiapkan anak-anak sehat, cerdas dan bebas cacingan menuju generasi emas bebas stunting,” pungkas Budhe Is.
Editor: Khusnul Khotimah