Kisah Tjie Tek Wai (2) : Energi Positif Pelatihan Diri

Jurnalis : Praditya EP, Fotografer : Praditya EP
Tjie Tek wai (kiri) bersama relawan Tzu Chi lainnya sedang memilah sampah di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Duri Kosambi, Jakarta Barat.

Semenjak 18 Juni 2015, Tjie Tek Wai aktif mengikuti kegiatan relawan Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat. “Ini merupakan jalan kebaikan, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ungkapnya. Dalam kegiatan di Depo Pelestarian Duri Kosambi ini Tjie Tek Wai masih terus dibimbing dan diperhatikan oleh Johnny, relawan Tzu Chi, baik selama menjalani kegiatan di depo maupun perkembangan kondisinya kesehatannya.

“Di depo saya saya bisa lebih tenang. Saya banyak mengalami perubahan. Jika saya diam saja di rumah, itu membuat saya semakin stres rasanya, karena saya selalu ingat tentang anak saya,” ungkapnya. Selama mengikuti kegiatan di depo, tidak hanya membantu untuk masalah daur ulang, tetapi setiap minggu ada kegiatan Xun Fa Xiang (menghirup harumnya Dharma) dan bedah buku, di mana hampir tiap minggunya kegiatan ini menjadi rutinitas baru Tjie Tek Wai.

“Sekarang saya merasakan manfaatnya setelah bergabung dengan Tzu Chi dan aktif menjadi seorang relawan yang aktif di depo ini, saya banyak bertemu relawan dan banyak sharing yang berharga dalam sisa hidup ini. Tzu Chi itu bagus, walaupun orang melihat ada nama Buddha-nya, tetapi Tzu Chi bisa menyatukan semua unsur elemen yang terdapat di masyarakat Indonesia, dan tidak membedakan apa pun untuk melakukan kegiatan sosialnya. Itu yang saya rasakan setelah bergabung di dalamnya,” imbuhnya. Para relawan Tzu Chi sendiri memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari agama, suku, dan bahasa yang berbeda, tetapi memiliki satu tujuan untuk meringankan penderitaan masyarakat dan membantu yang membutuhkan pertolongan.

Johnny, relawan pendamping di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Duri Kosambi, Jakarta Barat, sedang berbincang bersama Tjie Tek Wai di sela-sela aktivitasnya.

Baginya berjodoh dengan Tzu Chi tidak pernah terbayangkan sampai sejauh ini. Awalnya ia selalu berpikiran tidak ada orang baik, kalau pun ada orang baik mungkin hanya 1 atau 2 orang saja, tetapi setelah sekarang dirinya bergabung bersama Tzu Chi, barulah dia sadar bahwa jodoh itu memang ada.  “Dengan keadaan saya sekarang, saya masih bisa beraktivitas, dan malah saya bisa menambah karma baik bersama Tzu Chi berbuat kebaikan bersama. Inilah berkah, inilah takdir saya,” jelas Tjie Tek Wai.

“Daripada di rumah merenungi nasib, lebih baik bersumbangsih di depo. Selama kondisinya masih bisa, kenapa tidak dilakukan. Tetapi kalau tidak memungkinkan, saya sendiri pun tidak mengizinkannya, lebih baik dia beristirahat,” ungkap Jonny, “depo ini terbuka untuk semua relawan, jadi semua tergantung kemauan dari Tjie Tek Wai itu sendiri. Pastinya kita akan sebisa mungkin membantunya untuk menjadi lebih baik."

Setelah melewati fase pemulihan pascakecelakaan, Tjie Tek Wai kini sudah bisa beraktivitas menggunakan sepeda motor seperti sediakala.

Masa lalu adalah bagian dari sebuah perjalanan, dan menempuh semua itu butuh waktu dan tenanga, dan terkadang air mata. Seberapa besar kemauan untuk menjadi lebih baik, semua itu tergantung dari keyakinan manusia tersebut. Seperti Tjie Tek Wai yang memiliki tekad yang besar untuk bersama-sama melangkah di jalan kebaikan bersama insan Tzu Chi.Dengan dukungan  dan doa dari keluarga, sekarang setiap kegiatan Tzu Chi bisa dilakukannya. “Kita setiap hari Sabtu dan Minggu di depo ada kegiatan Xun Fa Xiang, yang mendengarkan wejangan-wejangan dari Master Cheng Yen. Ini merupakan salah satu bentuk pendampingan Dharma. Jadi kegiatan di depo ini sebenarnya bentuk pendampingan secara fisik bagi Tjie Tek Wai, tetapi dari diri sendiri juga harus mau untuk menerima wejangan dari Master Cheng Yen, itu merupakan pendampingan ke rohaninya,” jelas Johnny, relawan yang mendampingi Tjie Tek Wai. “Semoga dia bisa pulih fisik dan juga batinnya," ungkap Johnny.


Artikel Terkait

Kisah Tjie Tek Wai (1) : Hikmah Dibalik Musibah

Kisah Tjie Tek Wai (1) : Hikmah Dibalik Musibah

10 Juni 2016

Pada tahun 2013, Tjie Tek Wai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan anak sulungnya yang bernama Willy meninggal dunia. Ia sangat tepukul dan merasa bersalah akibat dari kejadian tersebut. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kaki kirinya harus mengalami kelumpuhan akibat banyak sistem sarafnya hancur.

Kisah Pasien Tjie Tek Wai : Energi Positif Pelatihan Diri

Kisah Pasien Tjie Tek Wai : Energi Positif Pelatihan Diri

28 Juli 2016
Pada tahun 2013, Tjie Tek Wai mengalami kecelakaan yang mengakibatkan anak sulungnya yang bernama Willy meninggal dunia. Ia sangat tepukul dan merasa bersalah akibat dari kejadian tersebut. Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan kaki kirinya harus mengalami kelumpuhan akibat banyak sistem sarafnya hancur.
Kisah Tjie Tek Wai (2) : Energi Positif Pelatihan Diri

Kisah Tjie Tek Wai (2) : Energi Positif Pelatihan Diri

10 Juni 2016

Tjie Tek Wai aktif mengikuti kegiatan relawan Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi, Jakarta Barat, hingga saat ini. Banyak perubahan dalam dirinya setelah bergabung dalam kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Chi ini.

Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -