Kita ini Satu Keluarga
Jurnalis : Nuraina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
|
|
||
" Ketika saya membaca berita di surat kabar, dimana diperlukan lahan untuk relokasi pengungsi Gunung Sinabung, maka timbul niat saya untuk membantu pemerintah. Untuk itu melalui Yayasan Buddha Tzu Chi, kami mencoba mencari solusi untuk membantu pemerintah. Karena apabila tidak ada lahan yang dapat dibeli pemerintah, terpaksa pemerintah menggunakan hutan lindung untuk dibuka menjadi tempat relokasi pengungsi, hal ini akan mempengaruhi keadaan alam nantinya" ungkap Mujianto, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Cabang Medan. Beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 15 Februari 2014, sebanyak 18 orang relawan Tzu Chi dan 3 orang kru Daai Tv kembali membawa bantuan: 461 buah matras dan 450 buah selimut, pampers, sabun cuci, biskuit, minyak goreng, sabun cuci piring, handuk, menuju ke Tanah karo. Total matras yang telah diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi kepada korban pengungsi gunung Sinabung adalah 956 buah. Posko pertama yang dikunjungi adalah posko Jambur Lau Gumba. Di posko ini diberi bantuan berupa 261 matras, sabun cuci , minyak goreng, dan pampers. Kemudian rombongan relawan meneruskan pembagian bantuan ke posko lapangan futsal Lau Gumba. Di sini diberikan 450 buah selimut.
Keterangan :
Posko berikutnya adalah gudang Jeruk Desa Surbakti. Di sini diberikan bantuan 200 buah matras. Relawan juga menghibur para korban dengan mengajak para pengungsi bersama-sama menyanyikan dan memeragakan gerakan isyarat tangan lagu " Satu Keluarga". Melihat perhatian relawan yang tulus, para warga pun merasa terharu. Misalnya Mariani dengan 7 anggota keluarganya yang mengungsi dan tinggal di posko gudang Jeruk Desa Surbakti. "Ibu sangat terharu dan sedih sekali mendengar lagu ini, walaupun keluarga Ibu semuanya jauh tapi hari ini mendapat begitu banyak anggota keluarga dan relawan yang dengan penuh kekeluargaan memeluk dan menghibur Ibu, terima kasih kepada semua relawan yang begitu baik," ucap Mariani dengan penuh haru. Meskipun perjalanan relawan dalam membagikan bantuan kali ini di hiasi dengan keadaan langit |
|||
Artikel Terkait
Mewariskan Sejarah dengan Tekad yang Teguh
27 September 2024Pelatihan relawan di Tzu Chi Batam kali ini jadi sangat istimewa dengan kehadiran beberapa relawan senior. Di antaranya Stephen Huang, Liu Su Mei, serta Sugianto Kusuma.
Berkumpul Bersama Para Penerima Bantuan
13 Maret 2020Kumpulan Cinta Kasih untuk Para Korban Bencana
10 Agustus 2018Gempa di Lombok, NTB telah membuat wilayah tersebut luluh lantah. Para korban mencari perlindungan di tenda pengungsian. Rasa takut, trauma menyelimuti para korban. Kondisi mereka telah membuat pilu hati setiap insan, tak heran jika setiap intitusi saling menggalang hati banyak orang untuk membantu meringankan penderitaan para korban. Tak terkecuali badan misi Tzu Chi.