Kita Satu Keluarga

Jurnalis : Yuliana (He Qi Utara 1), Fotografer : Linawati Musim (He Qi Utara 1)


Relawan Tzu Chi, Indah Melati Setiawan dan Shelly Widjaja memberikan sharing di hadapan para penghuni rumah singgah Faith.

Minggu, 26 Agustus 2018, sebanyak 36 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 menyebarkan cinta kasih dengan berkunjung ke rumah singgah khusus pasien penderita kanker. Jam 08.30 WIB relawan melakukan perjalanan dari Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk bersama-sama menuju rumah singgah pertama yaitu Faith yang berlokasi di Jl. Wijaya Kusuma No.26 Jakarta Barat.

Rumah Singgah Faith ini didirikan pada tanggal 6 November 2017. Pendirinya adalah Bapak Peter yang dulunya juga merupakan penderita kanker yang kini telah pulih dan sehat kembali. Rumah singgah ini bisa menampung sebanyak 22 pasien, beserta pendampingnya. Pasien yang tinggal di rumah singgah ini tidak dipungut biaya, ada yang sedang menjalanin pengobatan tahap radiasi, ada juga yang kemoterapi. Di rumah singgah ini juga ada pengurus yang sehari-harinya membantu pasien dalam proses tempat tinggal dan membersihkan rumah.


Beberapa relawan Tzu Chi mencurahkan perhatiannya kepada salah satu penghuni rumah singgah, Herlina.

Ibu Azmi adalah pengurus rumah singgah Faith. Ia bercerita bahwa dulu rumah singgah ini masih sedikit penghuninya. Azmi dengan semangat cinta kasihnya kemudian mencari pasien yang membutuhkan tempat tinggal. Ia mencarinya di rumah sakit Dharmais, di sana kebanyakan pasien keterbatasan biaya dan tidur di ruang tunggu rumah sakit. Semangat Azmi dalam melakukan kebajikan pun membuahkan hasil sehingga rumah singgah ini dapat berfungsi maksimal bagi mereka yang membutuhkan.

"Dengan semangat dan kekuatan tenaga yang ada, kita dapat meringankan penderitaan orang lain," kata Azmi. Ia sendiri juga pernah sakit di rahim yaitu endometriosis dan sekarang sudah sembuh.

Salah satu pasien yang ada di rumah singgah ini Ihsanudin, penderita kanker nasofaring dengan didampingi istrinya, Siti Musarofah. Saat mengetahui penyakit kanker suaminya pada September 2017 lalu, Siti Musaforah tengah hamil. Meski dirinya membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari suami, tetapi ia terus menguatkan diri dan bayi dalam kandungannya. Ia juga terus memberikan semangat kepada suami untuk menjalankan pengobatan. “Setiap kesusahan pasti ada jalannya dan Allah tidak akan menguji di luar kemampuan kita. Berdoalah dan serahkan permasalahan kita kepada yang di atas,” kata-kata inilah yang selalu Siti sampaikan kepada suaminya.


Relawan memberikan bingkisan berupa handuk, sabun, biskuit, dan oat instan.

Selain Faith, relawan juga berkunjung ke rumah singgah CISC di Jl. Anggrek Neli Murni 2 Blok C No.33 Jakarta Barat. Rumah singgah ini didirikan oleh Ibu Aryanthi Baramuli dan Ibu Yuniko Deviana pada 1 April 2008. Ibu Jum, pengurus rumah singgah ini bercerita saat pertama kali datang ke rumah singgah ini belum terbiasa dan sedikit geli melihat banyak penderitaan para pasien dan kadang ada pasien kanker dengan keadaan bernanah dan berdarah.

Melihat begitu banyak pasien yang sakit dan sampai ada yang meninggal membuat hati Ibu Jum lebih terbuka dan menjadi tegar untuk tetap bersumbangsih memberikan dukungan kepada pasien di rumah singgah ini. "Seandainya keluarga kita yang lagi sakit pasti kita juga menderita, di sinilah kita saling mendukung dan saling menyemangati,” tutur Ibu Jum. 


Ibu Azmi (kerudung coklat), salah satu pengurus rumah singgah Faith yang semangat untuk mencari pasien agar rumah singgah dapat berfungsi maksimal bagi mereka yang membutuhkan.

Dari kedua rumah singgah ini terdapat pasien kanker payudara, kanker serviks, kanker nasofaring, kanker paru, kanker tulang, kanker otak, dan semuanya datang dari luar kota untuk menjalankan perawatan intensif di Jakarta. Mereka menjalani pengobatan dengan menggunakan kartu BPJS dari pemerintah. Kedatangan relawan Tzu Chi selain membawa sedikit donasi berupa keperluan sanitasi dan makan siang menu vegetaris, dua relawan yaitu Indah Melati Setiawan dan Shelly Widjaja juga sharing pengalaman mereka.

“Saya juga adalah seorang penderita kanker tulang, sudah 8 tahun menjalani pengobatan, dan saya sudah pernah menjalani berkali-kali operasi, 30 kali radiasi, dan 42 kali kemoterapi. Saya sangat berterima kasih dapat berbagi dengan Bapak Ibu di sini. Saya sekarang juga masih sakit dan menjalani perawatan sama seperti Bapak Ibu. Saya berharap Bapak Ibu juga semangat menjalani pengobatan supaya cepat sembuh dan saya sekarang juga aktif menjadi relawan di Tzu Chi,” kata Indah Melati Setiawan. Ia berharap sharingnya dapat menyemangati mereka.

Pasien dan pendamping memberikan bunga serta mengucap syukur atas pendampingan selama ini.

Shelly Widjaja juga sharing bahwa ia pernah sakit kanker namun karena diketahuinya cepat sehingga dapat segera diobati dan kini telah sehat. “Kita harus menjaga gaya hidup dan pikiran kita. Di mana kondisi pikiran kita lagi marah, benci, kesel ini yang membuat kondisi pikiran dan batin menjadi tidak tenang yang menimbulkan zat asam yang kurang bagus bagi kesehatan. Pola makan juga harus dijaga, hindarilah daging merah kalau bisa dengan bervegetaris, banyaklah makan sayuran hijau,” pesan Shelly.

Sesi yang paling mengharukan adalah saat pemberian bunga antara pasien dengan pendampingnya. Mereka ada yang ibu dengan anak, ayah dengan anak, ada juga yang suami istri. Relawan Puspawati mengajak mereka untuk saling bersyukur dan mengucapkan terima kasih, meminta maaf kepada orang tua yang telah membesarkan mereka, dan pendamping yang selalu membimbing serta sabar merawat mereka dalam proses penyembuhan selama ini, kemudian mereka pun berpelukan.


Sama seperti di Rumah Singgah Faith, relawan saat di rumah singgah CISC juga mengajak semua pasien dan pendamping untuk menyanyikan lagu Satu Keluarga.

Walau hanya sejenak kedatangan relawan, namun relawan hadir seperti keluarga yang memberikan perhatian. Relawan kemudian mengajak semuanya untuk bersama-sama menyanyikan lagu Satu Keluarga dengan gerakan isyarat tangan. Semuanya pun larut dalam kebersamaan bagai keluarga besar. Kedatangan relawan telah menambah semangat mereka dalam menjalani pengobatan. “Senang, hari ini saya sangat bahagia sekali,” tutur Herlina sambil berderai air mata haru, salah satu penghuni Faith yang menderita kanker paru-paru.

Relawan lalu pamit pulang dan bersalaman dengan pasien. Dalam hati berharap semoga mereka cepat sembuh dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga di rumah.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Kita Satu Keluarga

Kita Satu Keluarga

30 Agustus 2018

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 menyebarkan cinta kasih dengan berkunjung ke rumah singgah Faith dan CISC khusus pasien penderita kanker untuk memberikan semangat dan motivasi bagi mereka.

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -