Kita Sehat, Mereka Selamat

Jurnalis : Henry Surya (He Qi Pusat), Fotografer : Henry Surya (He Qi Pusat)

Donor darah he qi pusat

Pada Sabtu, 18 April 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia DKI Jakarta mengadakan kegiatan donor darah di Kantor Tzu Chi ITC Mangga Dua lantai enam.

Pada Sabtu, 18 April 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia DKI Jakarta mengadakan kegiatan donor darah di Kantor Tzu Chi ITC Mangga Dua lantai enam. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB. Koordinator kegiatan ini yang juga merupakan relawan Tzu Chi, Yanny Sukadjaya menuturkan bahwa kegiatan donor darah ini memang rutin diadakan oleh Tzu Chi empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari, April, Agustus, dan Oktober.

Sebanyak 9 relawan Tzu Chi dibantu 8 petugas PMI dan seorang dokter membantu kelancaran kegiatan donor darah kali ini. Sejak kegiatan dimulai, para calon donor mulai mendaftarkan dirinya untuk melakukan donor darah. Tercatat 81 calon donor yang terdiri dari masyarakat dan relawan mendaftarkan dirinya dalam kegiatan hari itu. Namun, hanya 65 orang yang dapat mendonorkan darahnya. Hal ini dikarenakan ada beberapa calon donor yang memiliki kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah dan tekanan darah yang tidak memadai untuk melakukan donor darah. Selain itu, para calon donor juga tidak bisa mendonorkan darahnya apabila dalam pengaruh obat-obatan.

Donor darah he qi pusat

Liyanah, security ITC Mangga Dua bersama relawan Tzu Chi di sela-sela kegiatan donor darah. Keinginannya untuk membantu sesama mengalahkan rasa takutnya akan jarum suntik.

Husni, salah satu petugas PMI mengakui bahwa animo masyarakat untuk berdonor cukup tinggi. Hal ini terbukti dari jadwal kegiatan donor darah PMI atas permintaan instansi-instansi tergolong padat. Lebih lanjut, dia mempersilakan komunitas dan kelompok masyarakat yang memiliki kepedulian dan ingin mendonorkan darah untuk mendaftarkan komunitasnya ke divisi Humas PMI. Namun, dia juga mengingatkan komunitas tersebut agar dapat menyiapkan ruangan kegiatan donor darah yang memiliki pendingin ruangan agar kualitas darah dapat tetap optimal. “Pihak PMI sendiri akan memberikan dukungan tempat tidur dan petugas yang akan membantu jalannya kegiatan,” tuturnya. 

Donor darah he qi pusat

Hikmayanti tak lupa menuangkan celengan bambu sebelum mendonorkan darah.

Sebagian besar donor sudah berulang kali mendonorkan darahnya. Namun, 14 di antara donor pada hari itu mengaku bahwa donor ini merupakan kali pertamanya. Salah satunya adalah Liyanah. Wanita yang sudah dua tahun bekerja sebagai security di ITC Mangga Dua itu mengaku bahwa keinginan untuk mendonorkan darahnya timbul setelah melihat banyak teman kerja yang berulang kali berdonor. “Awalnya  takut sekali saat petugas pasang jarum ke tangan. Tapi sudah tidak takut lagi setelah donor selesai. Malah senang karena bisa membantu orang lain meski dalam bentuk donor darah saja,” ujar wanita yang kini genap berusia 22 tahun itu. 

Donor darah he qi pusat

Susanto menjalani donor darah ke-14 kalinya. Dia mengaku dengan berdonor darah, tubuh menjadi lebih sehat.

Senada dengan itu, donor lain, Hikmayanti juga pertama kalinya mendonorkan darahnya. Karyawati swasta berusia 32 tahun itu memang telah mengenal Tzu Chi sebelumnya. Hikmayanti juga menyempatkan diri untuk menuangkan celengan bambu miliknya sebelum mendonorkan darah. “Keinginan untuk mendonorkan darah setelah lihat banyak rekan kerja yang telah mendonorkan darah. Perasaan saya bahagia karena bisa berbagi dengan sesama yang membutuhkan darah,” pungkasnya.

Jika Liyanah dan Hikmayanti baru pertama kali mendonorkan darah mereka, Susanto, salah satu pemilik toko di ITC Mangga Dua menuturkan bahwa dia telah 14 kali mendonorkan darahnya dan dua di antaranya dilakukan di kegiatan donor darah Tzu Chi. Alasannya, Susanto mengaku dengan berdonor dapat membantu kelancaran sirkulasi darah sehingga membuat tubuh donor lebih sehat. Pengakuan Susanto ini selaras dengan slogan dari PMI sendiri yaitu “Kita Sehat, Mereka Selamat”. “Ada kepuasan pribadi karena ada kesempatan membantu sesama. Sehingga kita mengulangi perbuatan baik ini dan mengajak orang lain untuk ikut serta,” tambah Susanto.


Artikel Terkait

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -