Kita Semua Satu

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto


Tanggal 6 April 2014, Sekolah Tzu Chi Indonesia dan Sekolah Cinta Kasih berpartisipasi dalam drama musikal “Kita Semua Satu”.

Minggu, 6 April 2014, pukul 16.00 WIB, Sekolah Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat berpartisipasi dalam sebuah drama musikal bertemakan “Kita Semua satu” di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Drama musikal ini menceritakan mengenai kehidupan sekelompok anak SD di desa yang penduduknya terdiri dari beragam suku. Meski berbeda, mereka saling kompak dan saling mendukung. Hingga suatu hari, Alex (keturunan Tionghoa) masuk ke sekolah mereka. Dari sana mulai timbul  konflik, Kumbang (salah seorang murid tidak menyukai Alex) mulai menghasut teman-temannya untuk membenci Alex. Melihat hal tersebut, Alex pun dengan sabar dan tidak pernah marah serta melayani perbuatan buruk mereka dengan senyuman.

Hingga suatu hari desa mereka terkena longsor. Alex bersama ayahnya memimpin misi penyelamatan korban dan penyantunan keluarga-keluarga yang terkena bencana.  Melihat kebesaran hati Alex, Kumbang dan teman-temannya pun malu. Akhirnya mereka meminta maaf pada Alex dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Persahabatan mereka pun terjalin kembali dengan indah. Perbedaan itu Indah.



Jaya Suprana, penasehat dalam drama musical menerangkan jika pada hakikatnya
perbedaan sebenarnya merupakan keindahan tiada tara.

Jaya Suprana, penasehat dari drama musikal ini berpendapat jika pergelaran ini merupakan hiburan sekaligus juga merupakan pendidikan dan pembinaan etika, moral, akhlak dan budi pekerti bagi generasi muda (maupun tua) bangsa Indonesia untuk senantiasa menjunjung tinggi falsafah bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika yang digaris bawahi slogan Perbedaan itu Indah. “’Kita Semua Satu!’ dengan kesadaran bahwa perbedaan opini, pendapat, selera, paham, kepercayaan, keyakinan yang hadir di tengah kehidupan masyarakat Indonesia pada hakikatnya merupakan keindahan tiada tara,” terang Jaya Suprana dengan di sertai senyuman yang lepas.

Belajar Menghargai Orang Lain

Untuk menghayati dan menyerap setiap gerakan dalam pentas dengan baik, sebanyak lebih kurang 26 murid dari Sekolah Cinta Kasih dan Sekolah Tzu Chi Indonesia selama 3 bulan berlatih koreografi, nyanyian, dan tarian di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara bersama murid-murid dari sekolah lainnya. Di setiap kali latihan, para murid pun menjalin jodoh baik dengan murid-murid sekolah lain yang bermain dalam drama musikal tersebut: Al Izhar (Pondok Labu), Jaya Suprana School of performing Arts, Matara Art Center.

Sebanyak lebih kurang 300 orang datang memenuhi acara ini.

Ketika mereka melakukan gladi kotor, para murid dari kedua sekolah (Sekolah Tzu Chi Indonesia dan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi) menerangkan kekagumannya terhadap kemampuan bernyanyi para murid sekolah lain. Salah satunya adalah Raymond Kho.  “Suara mereka sangat merdu,” ujar Raymond, murid kelas 3 SD Sekolah Tzu Chi Indonesia ini. Raymond sendiri sebenarnya juga sedikit merasa grogi ketika akan pentas. “Pas awalnya panik, tetapi selanjutnya enjoy,” terang Raymond. Oleh sebab itu, selama perform di panggung ia selalu tersenyum. Raymond juga cukup aktif mengimbau teman-temannya untuk lebih aktif selama pentas nanti.

Keseluruhan kegiatan hari itu, memberikan kesan yang cukup dalam tidak hanya bagi Raymond, tetapi juga murid-murid sekolah lainnya. Semoga kesan baik itu, dapat mereka sebarkan kepada orang-orang di  sekitar mereka dan di praktikkan dalam kehidupan keseharian mereka.


Artikel Terkait

Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -