Gempa Palu: Menghimpun Cinta Kasih
Jurnalis : Beti Nurbaeti (He Qi Barat 2), Fotografer : Steven Himawan, Beti Nurbaeti (He Qi Barat 2)Ria Octaviani dari managemen Supermall Karawaci dan perwakilan Management Apartemen U Resident dalam penuangan celengan bambu.
"Memberi perhatian pada orang lain sama dengan memberi perhatian pada diri sendiri. Membantu orang lain juga berarti membantu diri sendiri.” Petikan Kata Perenungan Master Cheng Yen ini menjadi inspirasi banyak orang dalam acara Pengumpulan Koin Cinta Kasih bekerja sama dengan PT Supermall Karawaci dan Apartement U Residence untuk Korban Gempa dan Tsunami Palu, Sigi, dan Donggala Sulawesi Tengah di Supermall Karawaci.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga malam hari ini menjadi jembatan kasih bagi para pengunjung dan karyawan Supermall Karawaci dan Apartemen U Resident untuk membantu saudara-saudaranya yang sedang tertimpa bencana. Ria Octaviani (26) dari management Supermall Karawaci mengatakan bahwa kegiatan pengumpulan dana ini sudah menjadi agenda rutin Supermall Karawaci.
”Kami menerima banyak pertanyaan dari costumer mengenai pengumpulan celengan ini. Mereka sangat antusias ketika melihat di instagram kami @SupermallKarawaci memberitakan bahwa pengumpulan celengan kali ini untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana gempa dan tsunami,”jelasnya.
Mutiara, pengunjung Supermall Karawaci yang antusias ikut berdana bagi korban gempa di Sulawesi Tengah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Mutiara (25) pengunjung Supermall Karawaci yang berasal dari Palangkaraya yang bekerja di Jakarta. Mutiara tergerak hatinya untuk ikut menyumbang ketika melihat stand Tzu Chi di Supermall Karawaci.
”Saya tersentuh ketika melihat banyak relawan Tzu Chi dan pengujung Supermall ini bersatu dalam acara ini. Saya ingin membantu saudara-saudara setanah air yang sedang tertimpa bencana, dan semoga sedikit sumbangsih saya berguna bagi orang banyak di sana,” tegasnya.
Saatnya Berbuat, Saatnya Berbagi
Acara
pengumpulan dana untuk korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala ini berlangsung
meriah karena relawan Tzu Chi yang hadir mengisi panggung dengan penampilan
nyanyian dibarengi bahasa isyarat tangan, penuangan celengan bambu, penjualan
mie instan vegetarian dan pengumpulan donasi dari pengunjung Supermall
Karawaci. Pengumpulan dan penuangan celengan bambu ini juga dilakukan para
relawan Tzu Chi dengan mengunjungi toko-toko di lantai satu, dua, dan tiga.
Miau Yung, Lim Eng Nie, Merry Christine, dan Rita Malia, relawan Tzu Chi yang bertugas mengumpulkan dana dari celengan bambu di toko-toko.
Miau Yung,
Lim Eng Nie, Merry Christine, dan Rita Malia adalah relawan
Tzu Chi yang bertugas mengumpulkan dana dari celengan bambu di toko-toko
menyatakan bahwa antusiasme
pemilik toko cukup tinggi. “Bertugas berkeliling mengunjungi toko-toko di
lantai satu, dua, dan tiga Supermall Karawaci ini jika dilakukan dengan penuh suka
cita tidak terasa capeknya. Apalagi kami juga dapat berinteraksi dengan pegawai
toko tersebut menerangkan maksud dan tujuan pengumpulan koin kali in yaitu
untuk membantu korban bencana alam di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah,”
kata Miau Yung.
Salah satu
toko yang antusias adalah Bakmi GM di lantai dua Supermall Karawaci yang dengan
sukarela mau bergabung bersama Tzu Chi dalam acara ini. Eti Mulyanih (34) dari Managemen Bakmi GM mengatakan bahwa ini adalah salah
satu bentuk sosial Bakmi GM dalam bersumbangsih bagi sesama.
“Ketika bencana alam melanda, kami ingin ikut berpartisipasi dalam bentuk bantuan dana dengan mengugah kesadaran pengunjung dan karyawan Bakmi GM berdana di celengan bambu. Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” pungkasnya.
Eti Mulyanih dari managemen Bakmi GM yang ikut berpartisipasi dalam pengumpulan celengan bambu ini.
"Selama masih bisa membuka mata saat bangun tidur, maka setiap hari adalah kelahiran baru, merupakan sebuah awal baru untuk saya memulai sebuah kehidupan.” Kata perenungan dari Master Cheng Yen ini semoga saja bisa memotivasi saudara-saudara kita yang terkena bencana untuk kembali bersemangat menata kehidupan pasca bencana di mana pun mereka sekarang berada.
Editor: Khusnul Khotimah