Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan Direktur Utama Tzu Chi Hospital, dr. Gunawan Susanto bersama-sama menuangkan celengan bambu ke wadah melalui batang bambu. Gemericik koin-koin cinta kasih pun mengalir ke dalam wadah.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengembangkan sayapnya untuk membangkitkan benih cinta kasih di Tzu Chi Hospital. Hari ini 30 Desember 2021, Tzu Chi Hospital mengadakan acara penuangan celengan bambu untuk pertama kalinya yang diselenggarakan di lobi utama Tzu Chi Hospital.
Penuangan celengan bambu ini merupakan salah satu rangkaian program SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) yang tengah digalakkan relawan Tzu Chi Indonesia guna menggalang hati banyak orang untuk berbuat kebajikan.
Dr. Gunawan Susanto, Direktur Utama Tzu Chi Hospital dalam sambutannya mengatakan penuangan celengan bambu perdana di Tzu Chi Hospital ini akan menutup tahun 2021 dengan koin-koin cinta kasih dari para direktur, dokter, perawat, dan staf Tzu Chi Hospital.
“Kita akan menuangkan celengan bambu, celengan bambu ini adalah pemikiran Master Cheng Yen, yaitu jangan melupakan cinta kasih setiap hari, berdana setiap hari bukan nilainya yang dilihat tetapi niat baik cinta kasihlah yang terus di pupuk setiap hari,” ucap dr. Gunawan Susanto.
Direktur Utama Tzu Chi Hospital, dr. Gunawan Susanto berharap kegiatan penuangan celengan bambu ini bisa diikuti oleh seluruh karyawan Tzu Chi Hospital.
Dr. Gunawan Susanto berharap kegiatan penuangan celengan bambu ini bisa diikuti oleh seluruh karyawan Tzu Chi Hospital. “Saya berharap seluruh karyawan Tzu Chi Hospital bisa mempunyai pemikiran dan pemahaman yang sama nilai yang terkandung dalam sebuah celengan bambu,” harapnya.
Hasan Basri, staf Tzu Chi Hospital yang memandu acara penuangan celengan bambu ini sedikit menjelaskan tentang Misi Amal Tzu Chi. Salah satunya adalah program celengan bambu untuk menggalang hati banyak orang berbuat kebajikan.
Pengumpulan koin-koin cinta kasih ini nantinya digunakan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk membantu masyarakat yang terkena bencana, penyaluran bantuan beras, baksos kesehatan, bantuan biaya hidup, dan bantuan penanganan pasien khusus.
Leni, salah satu bidan di Tzu Chi Hospital juga mengajak suami dan anak-anaknya untuk menyisihkan dananya ke dalam celengan setiap hari. Hal ini Leni lakukan untuk membudayakan berdana yang merupakan perwujudan dari cinta kasih yang tulus.
Tanggapan senada juga diungkapkan oleh dr. Runi yang oleh orang tuanya sudah dididik untuk melayani masyarakat dengan penuh cinta kasih. Dr. Runi sangat tergugah oleh keluarga besar Tzu Chi Hospital yang memberinya banyak pelajaran kehidupan khususnya program celengan bambu.
“Sebagai seorang Buddhis, saya memahami ajaran dari Master Cheng Yen yang mengajarkan kita untuk berdana, bersumbangsih, melakukan perbuatan baik. Dengan berdana setiap hari kita tidak melihat nilainya, tapi kita menerapkan rasa sumbangsih kita untuk orang lain,” ujar dr. Runi.
Salah satu peserta penuangan celengan yang ikut berpartisipasi adalah Leni, salah satu bidan di Tzu Chi Hospital. Ia pun menyampaikan hasratnya untuk menuangkan atau menyisihkan koin dalam celengan bambu. Leni ingin berbagi bersama saudara-saudara yang kurang mampu.
“Apakah dengan menyisihkan koin-koin ke celengan bambu keuangan saya terpengaruh? Tidak sama sekali. Justru dengan menyisihkan sebagian koin ke dalam celengan, rezeki saya alhamdulillah bertambah,” ungkap Leni.
Suasana prosesi penuangan celengan bambu di lobi utama Tzu Chi Hospital yang diikuti oleh tim medis, staf, dan relawan pemerhati Tzu Chi Hospital.
Leni juga mengajak suami dan anak-anaknya untuk menyisihkan dananya kedalam celengan bambu setiap hari. Hal ini Leni lakukan untuk membudayakan berdana merupakan perwujudan dari cinta kasih yang tulus. “Semoga dana kecil yang keluarga kami kumpulkan ini bisa bermanfaat untuk sesama,” ungkapnya.
Prosesi penuangan celengan bambu ini berlangsung di lobi utama Tzu Chi Hospital. Sebelum kegiatan penuangan, para perawat, staf, dan relawan pemerhati Tzu Chi Hospital membawakan bahasa isyarat tangan bertemakan celengan bambu. Gemerincing koin-koin yang jatuh ke wadah, menambah semarak acara penuangan celengan bambu di Tzu Chi Hospital.
Turut hadir dalam penuangan celengan bambu ini Ketua Yayasan Budda Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei dan para relawan pemerhati rumah sakit. Mereka pun turut menuangakan celengan bambu mereka masing-masing. Selain itu, ada pula beberapa keluarga pasien Tzu Chi Hospital yang tergerak untuk menuangkan celengan bambu mereka.
Para dokter, suster, dan staf Tzu Chi Hospital berkesempatan untuk berfoto bersama usai melakukan penuangan celengan bambu di lobi utama Tzu Chi Hospital.
Salah satunya adalah Tan Lie Fin yang kebetualan sedang membawa orang tuanya untuk kontrol berobat karena penyakit stroke. Tan Lie Fin mengatakan program celengan bambu Tzu Chi ini sangat baik bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi sangat baik untuk orang lain.
“Saya sangat meyakini adanya hukum karma. Hukum karma itu apa yang anda perbuat, itu yang akan anda dapat. Berdana bukan untuk diri kita sendiri tetapi untuk semua makhluk hidup di dunia yang menderita,” ujar Tan Lie Fin.
Di penghujung acara Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei besama Direktur Utama Tzu Chi Hospital, dr. Gunawan Susanto, Direktur Umum Tzu Chi Hospital, Suriadi bersama karyawan Tzu Chi Hospital berfoto Bersama di lobi Tzu Chi Hospital setelah penuangan selesai.
Editor: Arimami Suryo A.