Komitmen Jubah Putih

Jurnalis : Riani Purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas), Fotografer : Riani Purnamasari (Tzu Chi Perwakilan Sinarmas)

fotoKetua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei menyematkan tanda kepada para dokter TIMA yang dilantik pada tanggal 13 November 2011 yang juga merupakan HUT TIMA Indonesia ke-9.

Setiap saat berbaik hati, setiap saat akan aman selamat;
Setiap hari berbuat kebajikan, setiap hari akan diberkahi.
(Master Cheng Yen)

 

 

 

Relawan Tzu Chi datang dari berbagai latar belakang, pendidikan, suku, ras dan agama. Dengan naungan cinta kasih universal, mereka melatih diri untuk merendahkan hati agar selaras dalam menjadi tangan cinta kasih Master Cheng Yen.

Hari minggu tanggal 13 November 2011, bertempat di aula lantai dua Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi diadakan Pelatihan Calon Anggota Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dari seluruh Indonesia, laporan kegiatan TIMA Indonesia di masing-masing daerah, dan acara pelantikan anggota TIMA yang disertakan dalam HUT  TIMA Indonesia yang ke-9.

Laporan Kegiatan 2011
Diawali pada tanggal 10 November 2002  yang merupakan hari bersejarah dalam Tzu Chi Indonesia. Hari itu merupakan hari berdirinya TIMA  Indonesia. TIMA  terdiri dari tenaga medis profesional dan relawan yang berkomitmen untuk menyembuhkan hati dan penyakit pasien. TIMA merupakan sebuah organisasi dengan tujuan untuk membantu menyembuhkan penyakit yang diderita oleh masyarakat yang kurang beruntung.

Para relawan medis juga menjadikan TIMA sebagai tempat untuk melatih diri. Dalam berkegiatan, TIMA juga menerapkan budaya humanis Tzu Chi untuk mencapai visi Tzu Chi yang sesuai dengan ikrar Master Cheng Yen: menyucikan hati manusia, masyarakat hidup aman dan daman, serta dunia terhindar dari bencana. Adapun kegiatan tim medis TIMA harus memenuhi Target Standard Profesi Medis yaitu Zero Accident, Zero Death Case, dan Keberhasilan harus sesuai standar (kolegium). Beberapa aktivitas yang dilakukan selama tahun 2011 yaitu bakti sosial kesehatan, daerah binaan dan bantuan daerah bencana. 

foto  foto

Keterangan :

  • Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma membuka pertemuan dengan anggota TIMA dalam acara HUT TIMA Indonesia yang ke-9 di Aula Sekolah Tzu Chi Indonesia, PIK, Jakarta Utara. (kiri)
  • Wen Yu Shijie memberikan sharing mengenai misi dan visi Tzu Chi kepada para calon anggota TIMA. (kanan)

Selama tahun 2011, total kegiatan yang dilakukan oleh TIMA yaitu 8 kali baksos besar, 24 kali baksos kecil , serta 3 daerah binaan.  Penyakit yang ditangani yaitu katarak 1.059 pasien, pterygium 297 pasien , entropion  3 pasien , hernia  224 pasien, sumbing  28 pasien , minor 118 pasien, umum 9.34 pasien , gigi 1.535 pasien, serta rujukan kasus 126  pasien dan donor darah 26 kali. 

Sedangkan untuk rencana di tahun 2012 nanti, lebih menekankan pada pembinaan TIMA di daerah dengan mengadakan acara sharing pengurus pusat dan daerah, mengadakan pelatihan dan sosialisasi TIMA di masing-masing daerah dan apabila memungkinkan calon anggota TIMA daerah dapat pula di ikutkan sosialisasi relawan abu putih sebelum kemudian dilantik pada HUT TIMA.

Peningkatan mutu kegiatan TIMA akan dilakukan dengan mengkaji ulang pembobotan warna budaya Tzu Chi pada setiap kegiatan TIMA dan dengan mengenalkan budaya dan misi Tzu Chi (misalnya menonton pemutaran video ceramah Master Cheng Yen sebelum acara dimulai) dan sosialisasi lingkungan hidup atau vegetarian kepada pasien yang sedang menunggu giliran pengobatan TIMA. Harapannya, di tahun 2012, TIMA Indonesia dapat mengundang TIMA dari luar negeri untuk menghadiri ulang tahun TIMA berikutnya.

Pelatihan Calon Anggota TIMA
Sebanyak 30 orang menghadiri pelatihan relawan medis ini. Mereka datang dari berbagai kota. Para calon anggota TIMA ini mendengarkan serangkaian materi pelatihan sebelum kemudian dilantik menjadi anggota TIMA. Pada awal acara, pengucapan Sepuluh Sila Tzu Chi dibawakan oleh Wen Yu Shijie, relawan komite yang merupakan salah satu dari komite pertama di Indonesia. Pengalamannya di dalam menerapkan ajaran Master Cheng Yen dalam setiap tindakan pun dibabarkan dengan lugas.

Acara dilanjutkan dengan sharing dari Jhonny Chang Shixiong yang menjelaskan keterlibatannya dalam misi amal sosial yang merupakan cikal bakal berdirinya Tzu Chi. “Di dalam menjalankan misi amal, relawan yang menjalankan, harus memiliki hati yang tulus, bersikap lurus, dapat dipercaya dan jujur. Semangat inilah yang membawa kita memahami bahwa misi amal ini merupakan ladang berkah kita,” ujar Johnny. Setelah itu, saya (Riani Prunamasari-red), relawan dari Tzu Chi Perwakilan Sinarmas memberikan sharing pengalaman saya untuk menambah semangat para tim medis agar ikut berpartisipasi dalam baksos yang diadakan di perkebunan Sinarmas. “Tekad cinta kasih Tzu Chi Perwakilan Sinarmas di tahun 2012 nanti, akan menggalang Lebih banyak lagi tim medis perkebunan yang kemudian bisa dilantik menjadi anggota TIMA Indonesia yang dapat membantu kelancaran baksos katarak di perkebunan Sinarmas,” ujar saya.

foto  foto

Keterangan :

  • Johnny Shixiong selaku relawan yang aktif di misi amal bakti, memberikan sharing pengalamannya selama aktif di kegiatan tersebut kepada calon relawan medis TIMA Indonesia. (kiri)
  • Para tim medis TIMA Indonesia yang hadir dihibur dengan penampilan gerakan isyarat tangan (shou yu) yang merupakan salah satu budaya humanis Tzu Chi.(kanan)

Dokter Arianto, yang berasal dari area perkebunan Sinarmas di Sumatera Utara telah mengikuti beberapa kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh Tzu Chi Perwakilan Sinarmas, misalnya saja Baksos Penyuluhan  Ibu hamil dan Menyusui  pada bulan April 2011 lalu. Beberapa kali mengikuti aktivitas pelatihan relawan abu putih dari Tzu Chi Perwakilan Sinarmas, membuatnya bersemangat untuk mengikuti pelatihan TIMA dan dilantik menjadi anggota TIMA Indonesia.

Begitu pula dengan Dokter Mahadi Damanik, relawan Tzu Chi dari area perkebunan Sinarmas di Riau yang sudah lama bergelut dalam bakti sosial yang diadakan di Pekanbaru. Namun hal ini juga menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi Dokter Erwin, dokter perkebunan Sinarmas dari area Jambi. Dokter Erwin telah beberapa kali mengikuti sosialisasi dan kegiatan baksos Tzu Chi, dirasakan bahwa TIMA merupakan sebuah organisasi medis yang luar biasa ketika menyaksikan sharing dari relawan komite.  “Walau tingkat Dharma semua peserta belum sama, namun suasana cinta kasih, rasa peduli terhadap sesama dan rasa kebersamaan sebagai saudara universal sangat kental terasa,” ujar  dokter Arianto.

Pelantikan dan Ulang tahun TIMA ke-9
Prosesi serving tea oleh relawan dan anggota TIMA Indonesia kepada peserta pelantikan dilakukan dengan sangat khidmat. Dengan langkah yang tenang, dokter Indira memimpin barisan dengan rapi. Langkah demi langkah menuju meja para tamu undangan. Dibantu oleh relawan biru putih, anggota TIMA pun memberikan satu per satu gelas berisi teh yang disediakan dengan penuh cinta kasih. Bahwa dengan teh yang tidak terlalu pekat dan tidak terlalu tawar ini, para tamu undangan khususnya anggota TIMA dan calon anggota TIMA yang akan dilantik, dapat mendedikasikan dirinya untuk memberikan cinta kasih pada takaran yang tepat. Bahasa isyarat tangan pun dipersembahkan oleh anak-anak dari kelas budi pekerti diikuti dengan menyaksikan kilas balik TIMA Indonesia di tahun 2011. Berbagai kisah ditampilkan secara humanis. Yang berbeda dari acara ulang tahun TIMA tahun ini, yaitu adanya talkshow yang inspiratif, edukatif dan humanis. Hal ini menunjukkan sisi lain beberapa anggota TIMA yang dengan baiknya menjalankan berbagai misi Tzu Chi lainnya.

Sebagai tim medis, Miller, relawan TIMA di bagian apoteker yang telah lama menjadi anggota TIMA ini sering mengikuti baksos kesehatan Tzu Chi. Sisi lain Miller dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sumbangsihnya dalam misi pelestarian lingkungan. Baik di kantor maupun di rumah, Miller selalu mengikuti kegiatan daur ulang. Selain itu, Miller juga berlatih untuk bervegetarian. Hal baik ini pun ditularkan kepada orang-orang di sekitarnya. Kini, Miller bukanlah seorang apoteker biasa. Miller pun berharap agar para relawan medis lainnya pun dapat turut menjalankan misi Tzu Chi lainnya agar dunia dapat terbebas dari bencana.

Prosesi pelantikan dengan khidmat pun dilakukan. Satu per satu name tag disematkan untuk menandai secara resmi mereka yang dilantik hari itu. Ucapan terima kasih atas sumbangsih TIMA Indonesia dalam baksos Tzu Chi Perwakilan Sinarmas pun diberikan oleh Rudi Suryana Shixiong kepada Wakil Ketua TIMA Indonesia, Dokter Hengky, yang juga merupakan ucapan selamat ulang tahun agar TIMA semakin luas dalam menebarkan cinta kasihnya.  Janji bakti kepada Master Cheng Yen dan doa agar dunia bebas dari bencana pun menutup indah hari itu. Di hari ulang tahun TIMA Indonesia yang kesembilan ini, banyak doa yang disampaikan, dan sumbangsih nyata para dokter dan tim medis merupakan hadiah terindah di ulang tahun ini.

 

 


Artikel Terkait

Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

Menyebarkan Semangat Cinta Kasih

02 Juni 2014 Setiap tahun di bulan Mei, insan Tzu Chi di seluruh dunia merayakan hari Tri suci Waisak, hari Ibu Internasional dan hari Tzu Chi sedunia.  Dengan perayaan Waisak, kita mengingat jasa dan budi luhur sang Buddha yang telah membabarkan Dharma, membimbing kita untuk  memperoleh kebijaksanaan.
Suara Kasih: Membantu Orang Lain dengan Penuh Sukacita

Suara Kasih: Membantu Orang Lain dengan Penuh Sukacita

21 April 2013 Kehidupan manusia tidak kekal dan bumi pun rentan. Pada kehidupan di dunia, bukankah ketenteraman adalah berkah? Jika masyarakat harmonis, orang-orang juga akan aman dan tenteram.
Satu Relawan Membawa Banyak Bodhisatwa

Satu Relawan Membawa Banyak Bodhisatwa

10 April 2013 Tips lain Lu Mei Yun dalam melakukan kegiatan bedah buku ialah menjalin hubungan baik antarrelawan. “Kita harus bekerjasama dengan tim secara baik. Kita harus membuat tim kompak dan mau belajar dengan baik.
Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -