Kompetisi yang Menyatukan
Jurnalis : Juliana Santy (Tzu Ching), Fotografer : Fanny, Peter (Tzu Ching) Sebelum lomba, setiap tim mengambil terlebih dahulu bahan makanan yang akan digunakan dalam lomba masak. |
| ||
Hari Minggu, 30 Januari 2011, sekitar 60 anggota Tzu Ching dan 4 Tzu Shao hadir di Kantin Aula Jing Si Pantai Indah Kapuk Jakarta untuk mengikuti kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan. Kegiatan tersebut adalah Vegetarian Food Competition, lomba masak masakan vegetarian antar Tzu Ching. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan gaya hidup vegetarian dan meningkatkan kreativitas dalam memasak masakan vegetarian. Sebelas regu yang masing-masing terdiri dari 4 orang terlibat dalam perlombaan ini. Mereka mendapatkan tantangan untuk memasak 2 menu yang terdiri dari makanan pembuka dan makanan utama dengan menggunakan bahan dasar yang telah ditentukan. Bahan dasar yang digunakan tersebut memiliki kandungan protein yang tinggi dan sangat familiar bagi kita, yaitu tahu. Saat lomba memasak akan dimulai, tim juri yang terdiri dari Lynda Shigu (Ketua He Qi Timur), Marlinda Shigu (Ketua Fungsional Konsumsi He Qi Utara), dan Erwin (Fungsional Konsumsi Tzu Ching) menguji kemampuan pengetahuan bumbu masak setiap tim. Perwakilan setiap tim diminta untuk menebak bumbu yang ditunjuk oleh tim juri dalam waktu 1 detik tanpa menyentuh dan mencium aroma bumbu yang ada di hadapan mereka. Hebatnya, hampir semua tim menjawab dengan benar setiap pertanyaan yang diberikan tim juri.
Keterangan :
Setelah hitungan mundur “3, 2, 1” diumumkan oleh pembawa acara, setiap tim mulai sibuk di meja masing-masing mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan. Sementara, tim juri tampak terlihat berkeliling memberikan penilaian. Penilaian yang diberikan tidak hanya pada proses memasak dan cita rasa di dalamnya, tetapi juga pada teknik penyajian, kerja sama tim serta aspek pelestarian lingkungan seperti penggunaan bahan makanan yang ramah terhadap lingkungan. Contohnya, tidak menggunakan bahan pengawet dan MSG/vetsin. Waktu memasak yang diberikan selama 60 menit cepat sekali berlalu. Pembawa acara kembali menghitung mundur angka pertanda waktu lomba memasak akan segera selesai. Tim juri kemudian segera melakukan penilaian hasil masakan para tim lomba. Dilihat sekilas, hasil masakan yang telah dibuat tampak sangat menarik dan menggugah selera. Hanya dengan bahan dasar tahu, setiap tim mampu berkreasi dan menjadikannya ke dalam 22 macam menu yang berbeda.
Keterangan :
Setiap tim yang berlomba memiliki nama yang unik dan berbeda-beda. Ada yang menamakan tim mereka “Tim Jambi” hanya karena para anggotanya pernah ke Jambi ataupun berasal dari Jambi. “Tim Prosperity” untuk menyambut tahun baru. “Tim 1011” menggunakan simbol angka yang mewakili masing-masing anggotanya. Ada pula tim yang mengusung kata perenungan “cinta kasih tidak akan berkurang jika dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain”. Tidak itu saja, ada juga yang menamakan diri mereka “Tim Sharing” karena mereka suka berbagi. Bahkan ada juga yang menamakan tim mereka dengan nama masakan, seperti “Tim Golden Crispy Tofu”, “Tim Flooding Tofu”, hingga “Tim Warna-warni Kehidupan” karena masakannya yang penuh dengan warna dan rasa. Jika perlombaan biasa hanya ada yang menang dan kalah, tidak dengan perlombaan yang satu ini. Setiap tim yang berpartisipasi dalam lomba adalah pemenang karena mereka telah berani ikut dalam mengambil tantangan dalam memasak. Apalagi setiap tim yang berlomba memiliki keunggulan yang berbeda-beda saat memasak sehingga jika semua digabungkan akan tercipta kesempurnaan masakan vegetarian. Belum lagi dengan adanya kegiatan ini, kekompakan dan kebersamaan antar satu keluarga besar, keluarga Tzu Ching juga semakin besar. Apalagi lomba masak ditutup dengan makan bersama di dalam satu meja panjang. Acara lomba masak ini pun selesai setelah para anggota Tzu Ching mendengarkan Ceramah Dharma Shigong Shangren (Master Cheng Yen) tentang Vegetarian dan kemudian memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. | |||
Artikel Terkait
Aula Jing Si, Bangunan nan Indah dan Menginspirasi
26 Maret 2015 “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada tim relawan Buddha Tzu Chi yang mau menerima, menemani kami, ibu-ibu PKK ini, berkeliling melihat dari dekat apa yang terkandung di dalam ‘Museum Inspirasi’ ini. Kami berharap akan ada lagi kegiatan bermanfaat yang bisa dijalinkan bersama kami,” tutup Rosye.Suara Kasih: Memegang Teguh Ajaran Kebenaran
28 Februari 2013 Manusia sudah lupa bagaimana cara melatih diri dan memegang teguh ajaran Buddha. Hati manusia sudah ternodai oleh nafsu keinginan dan kegelapan batin. Karena itu, saya sering berkata bahwa Dharma sejati adalah kebenaran yang tidak ber terpengaruh kondisi. Ajaran kebenaran ini tidak bertambah dan tidak berkurang.Bantuan untuk Pembuatan Peti Jenazah Korban Covid-19
18 Juni 2021Membantu masyarakat yang keluarganya meninggal akibat Covid-19, Tzu Chi Padang memberikan 60 lembar triplek untuk pembuatan peti kepada Perkumpulan Sosial Katolik dan Pemakaman (PSKP) Santo Yusuf.