Konsistensi PT Aplus Dalam Membantu Sesama
Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta WulandariMengawali bulan Februari, tepat di tanggal 1, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama PT Aplus kembali mengadakan penuangan celengan bambu dalam program Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT). Penuangan yang dilakukan pada hariSenin tersebut merupakan penuangan ketiga yang dilakukan oleh pihak karyawan Aplus Cabang Kapuk, Jakarta Barat. Selain pabrik yang berlokasi di Kapuk, penuangan celengan juga akan dilakukan di cabang yang berbeda, antara lain di cabang Pasar Kemis Tangerang dan Rangkasbitung Bantenpada hari yang berbeda.
Sejak tahun 2013, PT APLUS di seluruh cabangnya secara konsisten memberikan kontribusi mereka kepada masyarakat melalui celengan bambu. Jodoh tersebut terus dirawat hingga karyawan menjalankan penuangan kedua dan ketiga. “Antusias mereka membuat kami menjadi lebih semangat,” ucap Ferry, Kepala Human Resource Development (HRD) Aplus Kapuk dengan penuh senyuman.
Sebanyak 393 karyawan Aplus ikut dalam kegiatan SMAT. Di antaranya ada 193 karyawan yang menuangkan celengan dan 200 karyawan lainnya yang mengambil celengan baru.
Ferry menuturkan bahwa dirinya pun amat senang karena pihak manajemen bisa kembali bekerja sama dengan Tzu Chi untuk memfasilitasi karyawannya dalam memberikan sumbangsih sesuai dengan kemampuan mereka. Sementara itu, Riyanto, Head Legal Aplus merasa bahwa program SMAT adalah program yang bagus. “Bisa masuk untuk siapa saja. Karena kalau kita perhatikan, siapa sih yang nggak mau membantu orang? apalagi membantu dengan tanpa batasan seperti ini,” ungkapnya. Ia yang telah ikut dalam tiga kali penuangan pun tetap konsisten mengisi celengannya dengan harapan tetap bisa berbagi kasih dengan sesama.
Relawan dan staf yayasan melakukan koordinasi untuk menyiapkan kegiatan penuangan celengan dan donor darah.
Hal senada juga diungkapkan oleh Misdori, karyawan bagian mekanik spesialisasi perbaikan bodi mobil. “Terus terang, saya ikut terharu dengan penjelasan yang tadi diberikan bahwa hasil dari celengan ini akan disumbangkan ke orang yang kurang mampu,” katanya. “Saya jadi simpati dengarnya,” tambah ayah satu anak ini.
Penghasilan yang dirasa pas-pasan untuk menghidupi keluarga tidak membuat Misdori enggan untuk ikut bersumbangsih. “Nggak merasa berat sih karena saya memposisikan diri saya sendiri. Kalau kita kesusahan kan juga butuh bantuan orang lain. Jadi selama kita bisa bantu orang lain, ya kita bantu. Apalagi ini ibaratnya dari uang kecil,” jelas Misdori. Ia pun merasakan sukacita karena bisa membantu sesama. “Masih nggak nyangka aja kalau uang kecil bisa berguna,” tukasnya tertawa.
Ferry (kedua dari kiri) mewakili pihak manajemen mengungkapkan syukur karena kegiatan penuangan celengan dan donor darah telah lancar dilaksanakan. Kedua kegiatan yang bertajuk sumbangsih kepada masyarakat tersebut rencananya akan rutin dilakukan dua kali dalam setahun.
Kebahagiaan dalam membantu sesama pada kesempatan tersebut dirasakan oleh 393 karyawan Aplus. Di antaranya ada 193 karyawan yang menuangkan celengan dan 200 karyawan lainnya yang mengambil celengan baru. Dari sana, pihak manajemen berharap bahwa karyawan dapat memanfaatkan celengan bambu ini sebagai wadah untuk membantu sesama.
Relawan memberikan pendampingan bagi para donor saat menyumbangkan darah mereka.
Di kesempatan yang sama, PT Aplus juga mengadakan kegiatan donor darah bagi para karyawan yang bekerja sama dengan Tzu Chi dan Palang Merah Indonesia (PMI). Ada sebanyak 67 karyawan yang berhasil menyumbangkan darahnya. Rangkaian kegiatan yang merupakan wujud sumbangsih terhadap sesama ini menimbulkan harapan baik dari semua pihak bahwa, “Semoga ke depannya, semangat karyawan dalam berbagi dan membantu sesama dapat semakin bangkit,” ungkap Ferry.