Kreativitas Memahami 108 Kata Perenungan

Jurnalis : Hani Juwita Sari (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : 3in1 Xie Li Kaltim 2

Keseruan peserta lomba cepat tepat yang antusias menjawab pertanyaan dari dewan juri pada Lomba Budaya Humanis yang bertajuk Kreativitas dalam Memahami 108 Kata Perenungan.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain”.
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Pada tanggal 14 September 2024, Xie Li Kalimantan Timur (Kaltim) 2 menyelenggarakan Lomba Budaya Humanis yang bertajuk Kreativitas dalam Memahami 108 Kata Perenungan. Acara ini menjadi momen penting dalam rangka merayakan 20 tahun Tzu Chi Sinar Mas, sekaligus sebagai wadah untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan dan refleksi mendalam kepada generasi muda.

Hendra O. Mapasa, Ketua Xie Li Kalimantan Timur 2 juga memberikan tanggapan positif dan penuh harapan atas pelaksanaan Lomba Budaya Humanis ini. "Kami sangat bersyukur atas kelancaran pelaksanaan lomba ini, terutama melihat antusiasme para peserta dari tiga sekolah dasar yang ikut serta,” ungkap Hendra. “Acara ini bukan hanya sekadar lomba, tapi juga momen penting bagi kita semua untuk merefleksikan nilai-nilai kebajikan yang diajarkan oleh Master Cheng Yen. Melalui kreativitas mereka, anak-anak ini telah membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan bisa ditanamkan sejak dini, dan saya percaya mereka adalah generasi yang akan membawa perubahan positif di masa depan,” lanjutnya penuh keyakinan.

Hendra O. Mapasa, Ketua Xie Li Kaltim 2 menyampaikan sambutan sebelum Lomba Budaya Humanis dimulai.

Hendra juga menyoroti pentingnya kegiatan penuangan celengan bambu yang melibatkan seluruh peserta, tamu undangan, dan relawan. Menurutnya, kegiatan tersebut adalah langkah nyata dalam menanamkan kebiasaan berdonasi dan berbagi sejak usia dini.

“Penuangan celengan bambu ini bukan sekadar simbol, tetapi merupakan pengingat bagi kita semua akan pentingnya berbagi, meskipun dari hal-hal kecil. Saya sangat tersentuh melihat bagaimana anak-anak turut serta dalam kegiatan ini dengan semangat yang tinggi. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan bisa ditanamkan melalui tindakan-tindakan sederhana yang bermakna," tambahnya dalam kata sambutan yang beliau sampaikan.

Seorang anak menyampaikan cerita yang diambil dari Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Lomba ini diikuti oleh 25 peserta dari tiga sekolah dasar berbeda, yakni SDN 013 Jakluay, SD Eka Tjipta Foundation (ETF) 01 Telen Rantau Panjang, dan SD ETF 01 Telen Bukit Subur. Dengan semangat tinggi, para peserta bersaing dalam tiga kategori lomba, yaitu Lomba Menggambar, Lomba Bercerita, dan Lomba Cepat Tepat yang berfokus pada pemahaman 108 Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Ketiga kategori lomba tersebut dirancang untuk menumbuhkan kreativitas, pemahaman filosofis, serta kemampuan komunikasi para peserta. Lomba Menggambar mengajak siswa untuk mengekspresikan makna dari kata-kata perenungan melalui seni visual, sementara Lomba Bercerita menantang peserta untuk merangkai cerita yang mencerminkan nilai-nilai kebajikan yang terkandung dalam perenungan tersebut. Sementara Lomba Cepat Tepat menjadi ajang adu kecerdasan dalam mengingat dan memahami makna dari 108 Kata Perenungan secara mendalam dan cepat.

Dari ketiga kategori ini, akan dipilih sembilan pemenang yang masing-masing terdiri dari tiga pemenang di setiap kategori. Para pemenang kemudian akan melanjutkan perjalanan mereka ke babak penyisihan di Perkebunan Sinar Mas (PSM) 3 sebelum menuju lomba tingkat nasional.

Wajah bahagia anak-anak yang lolos menuju babak selanjutnya.

Acara ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga upaya untuk memperkuat nilai-nilai humanis seperti kebajikan, toleransi, dan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi siswa-siswa sekolah dasar di Kalimantan Timur.

Rehan, kelas 6 dari SD ETF 01 Telen Rantau Panjang tak bisa menyembungikan kegembiaraannya setelah lolos ke babak selanjutnya. “Saya sangat bisa ikut lomba ini. Dari dulu saya sudah sering mendengar tentang 108 Kata Perenungan, tapi baru kali ini saya benar-benar belajar memahami maknanya. Setiap kata perenungan mengajarkan banyak hal, seperti kebajikan, saling menghargai, dan cinta kasih kepada sesama. Meskipun persaingannya ketat, saya merasa beruntung bisa berpartisipasi, karena lomba ini mengajarkan saya lebih dari sekadar menghafal, saya belajar untuk berpikir lebih dalam tentang kehidupan,” ujarnya penuh antusias.

Selain kompetisi yang sarat akan kreativitas dan nilai moral, acara ini juga diisi dengan momen istimewa berupa penggalangan donasi melalui penuangan celengan bambu. Seluruh relawan, tamu undangan, serta para peserta turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Penuangan celengan bambu merupakan simbol kepedulian sosial dan komitmen untuk berdonasi sejak dini.

Penuangan celengan bambu sebagai upaya untuk mengajarkan anak-anak berbagi sejak dini.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengumpulan dana, tetapi juga sebuah pendidikan moral yang sangat berharga, di mana para peserta, terutama anak-anak sekolah dasar, diajak untuk mengerti pentingnya berbagi dan membantu sesama sejak usia dini. Celengan bambu yang sederhana melambangkan filosofi bahwa setiap rupiah yang disisihkan dengan niat baik akan membawa perubahan besar bagi kehidupan orang lain.

Dengan kegiatan ini, lomba budaya humanis yang diselenggarakan di tingkat Xie Li Kalimantan Timur 2 semakin bermakna, menggabungkan nilai-nilai kebajikan, kreativitas, dan rasa kepedulian sosial dalam satu rangkaian acara. Semangat perayaan 20 tahun Tzu Chi Sinar Mas di Xie Li Kalimantan Timur 2 terasa semakin hidup melalui acara ini, di mana setiap peserta membawa pesan perdamaian, kebajikan, dan pengabdian yang tercermin dalam setiap karya dan cerita mereka.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kreativitas Mengolah Makanan Vegetarian

Kreativitas Mengolah Makanan Vegetarian

30 Juli 2015 Kegiatan lomba memasak sajian vegetarian ini menjadi kesempatan para peserta melatih kerja sama tim. Namun, pada saat yang sama juga menggalakan pola makan vegetarian itu sendiri.
Menjalin Kekompakan Melalui Lomba Memasak

Menjalin Kekompakan Melalui Lomba Memasak

21 November 2022

Relawan Tzu Chi Pekanbaru Komunitas Hu Ai Selatan mengadakan gathering. Dalam acara ini, sebanyak 33 orang relawan ikut berpartisipasi dalam lomba memasak makanan vegetarian.

Menciptakan Menu Kreatif dengan Lomba Memasak

Menciptakan Menu Kreatif dengan Lomba Memasak

28 September 2017

Kantin Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng sangat meriah pada 23 September 2017 lalu. Di sana tengah diselenggarakan Lomba Masak terbuka untuk umum yang khusus memasak menu makanan vegetaris. Melalui lomba ini, panitia berharap dapat menumbuhkan minat peserta untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dengan pola hidup vegetaris.

Bekerja untuk hidup sangatlah menderita; hidup untuk bekerja amatlah menyenangkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -