Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Mie Li, Calvin ((Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Para pembeli Kue Bulan Cinta Kasih dalam bazar yang digelar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga antusias dengan kata perenungan Master Cheng Yen.
Para pembeli Kue Bulan Cinta Kasih dalam bazar yang digelar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga antusias dengan kata perenungan Master Cheng Yen.

Kue Bulan merupakan penganan tradisional masyarakat Tionghoa yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur. Di Indonesia, Kue Bulan dikenal juga dengan nama Gwee Pia atau Tiong Chiu Pia. Kue ini umumnya berbentuk bulat yang melambangkan keutuhan. Kue Bulan yang mulanya dibuat secara khusus untuk persembahan dan penghormatan pada leluhur kini berevolusi menjadi penganan yang bisa dinikmati semua kalangan. Varian rasanya pun bermacam-macam.

Untuk memperingati Festival Kue Bulan yang jatuh pada tanggal 15 bulan 8 Kalender Imlek, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar Bazar Mooncake Cinta Kasih. Bazar yang digelar pada 10 September 2016 ini berlangsung selama lima hari di dua lokasi yakni di Puakang dan di Bingo. Selain melestarikan budaya, hasil penjualan Mooncake atau Kue Bulan digunakan untuk membantu pembangunan Aula Jing Si di Batam.

Tampilan Kue Bulan Cinta Kasih yang cantik memikat warga dan beberapa turis.  

Listania, salah satuTzu Shao dengan sopan dan ramah menawarkan Mooncake kepada pembeli.

Sejak pukul 07.30 WIB, stan Tzu Chi sudah didatangi para pembeli yang penasaran seperti apa Kue Bulan dari Tzu Chi. Tampilan Kue Bulan yang cantik serta keramahan relawan rupanya tak hanya memikat warga sekitar saja, beberapa turis yang sedang berlibur di Batam pun tak ketinggalan untuk membelinya. Seperti turis asal Austria dan India yang mengaku penasaran dengan Kue Bulan olahan Indonesia, apakah berbeda dengan Kue Bulan di negaranya. Alhasil Kue Bulan pun ludes terjual sebanyak 507 kotak.

Koordinator bazar, Lissa mengatakan, antusias masyarakat tahun ini lebih besar dari tahun lalu. Apalagi stok kue bulan yang dijual tahun ini lebih banyak. Selain itu bazar juga digelar lebih lama, yakni selama lima hari. Saya bersyukur karena tahun ini penjualannya sangat diminati oleh semua kalangan masyarakat yang ada di Tanjung Balai Karimun. Beberapa bank di sini juga banyak membeli Mooncake kita,” tutur Lisa.

Keluarga yang sedang menikmati makan malam di foodcourt sekitar bazar tak melewatkan sesi berfoto dengan Maskot Tzu Chi. 

Kue Bulan pun ludes terjual sebanyak 507 kotak.

Sementara itu Siti, relawan yang baru pertama kali berpartisipasi dalam kegiatan bazar Kue Bulan ini mengaku senang mengingat bazar memang bukan semata mencari untung namun untuk beramal. “Saya senang meskipun saya tidak berdana dengan materi, namun saya tetap bisa berdana menggunakan tenaga. Saya bersyukur juga karena jualannya habis, senang juga bisa bantu menggalang dana untuk Tzu Chi Batam,” ujarnya.

 


Artikel Terkait

Menjalin Jodoh Lewat Keindahan Budaya Humanis

Menjalin Jodoh Lewat Keindahan Budaya Humanis

13 September 2019

Tzu Chi Batam kembali mengadakan Bazar Kue Bulan Cinta Kasih Tzu Chi yang ke-11 pada tanggal 5 - 12 September 2019 di BCS Mall, Kota Batam.

Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat

Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat

21 September 2016

Untuk memperingati Festival Kue Bulan, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar Bazar Mooncake Cinta Kasih. Bazar yang digelar pada 10 September 2016 ini tak hanya memikat warga Tanjung Balai Karimun saja, tapi juga para turis.

Kue Bulan Cinta Kasih

Kue Bulan Cinta Kasih

21 Oktober 2009
Setiap orang memiliki tugas dan tanggung jawab. Setiap pekerjaan ada orang yang mengerjakan. Tidak semua relawan membuat kue bulan, ada sebagian yang melipat kotak bungkus kue bulan.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -