Kue Cang Cinta Kasih

Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
 
 

fotoSabtu 4 Juni 2011, sejumlah relawan membuat kue cang untuk dibagikan kepada para Gan En Hu Tzu Chi.

Rangkaian proses pembuatan  kue cang untuk Gan En Hu Tzu Chi telah dimulai sejak hari Jumat sore tanggal 3 Juni 2011. Hari itu Lulu Shijie mulai mengolah daging vegetarian untuk membuat kue cang. Untuk memasak bahan-bahan tersebut Lulu bekerja sampai lewat jam 22:30 malam. Keesokan harinya Sabtu tanggal 4 Juni 2011 pagi, 8 orang relawan di dapur Rusun Cinta Kasih Cengkareng tampak sibuk dalam menyiapkan bahan-bahan dan peralatan yang akan mereka gunakan untuk membuat kue cang hari itu. Ada relawan yang mencuci beras, ada yang merebus daun bambu, ada juga yang menyiapkan tali untuk di mengikat. Meski terlihat sibuk sekali namun mereka melakukan semua itu dengan perasaan sukacita.

 

Lulu Shijie menjadi juru masak dalam pembuatan kue cang kali ini. Ia sangat teliti dalam setiap pemakaian bahan. Dengan takaran minyak dan bahan-bahan lainnya yang pas, memasak beras pun dimulai. “Pertama-tama tuang sedikit minyak lalu masukkan saus vegetarian dan setelah itu ditumis sampai wangi. Lalu beras yang telah dicuci dimasukkan ke kuali besar,” katanya menerangkan. Dengan cekatan relawan mengaduk kuali itu, beberapa menit setelah itu dicampur dengan air sehingga lebih mudah untuk pengadukan. Menurut Lulu Shijie untuk memudahkan proses pembungkusannya, nasi harus setengah matang. Oleh karena itu setelah dimasak sekitar 15 menit dan beras mulai berbentuk nasi, beras tersebut dimasukkan lagi ke dalam alat pengukus agar lebih cepat prosesnya. Setelah dikukus 15 menit baru nasi selesai dan siap untuk dibungkus.

Setelah menunggu sejenak agar nasinya mendingin, pembungkusan kue cang pun dimulai. Awalnya kecepatan para relawan membungkus agak lambat, akan tetapi lama kelamaan mereka menjadi cekatan dan cepat. Waktu menunjukkan pukul 11:50 dan mereka telah berhasil membungkus 100 buah kue cang. Selama proses pembuatan kue cang ini, terlihat senyum para relawan, mereka bekerja bahu membahu. Walau keringat bercucuran akan tetapi mereka tidak merasa lelah. “Kita membuat kue cang cinta kasih ini untuk para Gan En Hu (Pasien penerima bantuan Tzu Chi), kebetulan besok hari Minggu akan ada kegiatan kunjungan kasih, jadi kita ingin memberikan buah tangan pada mereka berupa kue cang. Banyak Gan En Hu kita yang karena sakit sehingga tidak bisa ikut merayakan hari kue cang. Jadi kita ingin mereka juga bisa ikut merayakannya dengan membagikan kue ini untuk mereka,” ujar Anna Tukimin Shijie yang memberikan gagasan awal pembuatan kue cang ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Lulu Shijie, relawan yang aktif di bidang penanganan bantuan khusus, menjadi juru masak kue cang pada hari itu. (kiri)
  • Anna Tukimin Shijie (kanan) menggagas ide pembuatan kue cang ini agar pasien yang sakit dapat ikut merayakan hari kue cang. (kanan)

Lalu ketika ditanya mengapa memakai beras biasa dalam proses pembuatan kue cang, ia pun menjawab,  “Memang kalau memakai ketan tentu akan lebih gurih, tetapi Gan En Hu kita banyak yang sudah berumur tua dan dalam keadaan sakit. Jadi kalau mengkonsumsi kue cang dari ketan akan membuat mereka sakit maag dan lain sebagainya. Kita memakai beras biasa agar pencernaan Gan En Hu tidak terganggu.” Ternyata dalam proses pembuatannya, kue cang ini dibuat oleh relawan Tzu Chi penuh dengan perhatian dan cinta kasih tulus. Mereka tidak saja memikirkan apa yang akan diberikan namun lebih dari itu, mereka mempertimbangkan apakah yang diberikan dapat mempengaruhi kesehatan Gan En Hu atau tidak.

foto  foto

Keterangan :

  • Kue cang biasanya terbuat dari beras ketan, namun relawan membuatnya dengan beras biasa karena mempertimbangkan kesehatan pasien. (kiri)
  • Dengan kerjasama yang baik dari tiap relawan, mereka berhasil membuat 300 kue cang dalam satu hari. (kanan)

Hari itu 300 lebih kue cang berhasil dibuat dan hingga pukul 18.00 sore mereka baru selesai. Sungguh sebuah pekerjaan tanpa pamrih yang penuh cinta kasih. Agar Gan En Hu bisa ikut dalam merayakan hari kue cang, mereka telah sibuk selama 2 hari. Semua kelelahan dan kecapaian itu akan hilang saat esok hari mereka melihat senyum para Gan En Hu menyambut mereka.

  
 

Artikel Terkait

Setetes Darah, Berharga untuk Kemanusiaan

Setetes Darah, Berharga untuk Kemanusiaan

22 Desember 2023

Donor darah kembali digelar relawan di Xie Li Kutai Barat (Kubar) di Balai Pengobatan Sungai Kedang pada Sabtu (16/12/23). Kali ini relawan berhasil menghimpun 33 kantor darah.

Menjalin Cinta Kasih kepada Sesama saat HUT Lantamal II Padang

Menjalin Cinta Kasih kepada Sesama saat HUT Lantamal II Padang

17 Juli 2017
Menjalin cinta kasih antar sesama tidak henti-hentinya dilakukan oleh relawan Tzu Chi Padang. Kali ini dalam rangka hari ulang tahun Lantamal II Padang yang ke-11, Yayasan Buddha Tzu Chi Padang digandeng untuk ikut membantu masyarakat yang kurang mampu dalam bentuk bakti sosial kesehatan.
Berbagi Berkah Ramadan dengan Pembagian Takjil

Berbagi Berkah Ramadan dengan Pembagian Takjil

14 April 2022

Tzu Chi Makassar membagikan takjil untuk membantu umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Kegiatan ini menyasar kepada pedagang kaki lima, pengemudi ojek online, pemulung, dan tukang parkir.

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -