Kuliah Umum Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Suwati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi, Petrick Handy Putra (Tzu Chi Batam)Ribuan mahasiswa Universitas International Batam (UIB) memandati Aula Pembabaran Sutra di Lantai 5 Aula Jing Si
Batam untuk mengikuti kuliah umum tentang pelestarian lingkungan.
Mahasiswa Universitas International Batam (UIB) yang umumnya menghadiri kelas di lingkungan kampus, pada Kamis 25 Juli 2018 berdatangan ke Aula Jing Si Batam untuk mengikuti kuliah umum. Ketua Pelaksana dan Rektor UIB, Prof Handoko Karjantoro memulai acara dengan menyampaikan kata sambutan yang sekilas menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan yang dimulai dari diri sendiri.
Materi tentang Pelestarian Lingkungan, disampaikan oleh William Yong
salah satu Relawan Tzu Chi yang sudah lima tahun menjalankan Misi Pelestarian
Lingkungan. “Memungut sampah bukanlah hal yang memalukan, justru akan lebih
memalukan jika kita membuang sampah sembarangan, tanpa memperdulikan lingkungan
sekitar,” ujarnya.
Prof
Handoko Karjantoro, Rektor UIB memberikan kata sambutan saat kelas umum
dimulai.
William Yong, Koordinator
Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Batam, mengapresiasi upaya UIB menyediakan
sarana dan mengedukasi peserta didiknya untuk memiliki pola hidup yang ramah
lingkungan.
Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan, "Mampu melepaskan status diri dan membungkukkan badan melakukan kegiatan daur ulang adalah perwujudan dari upaya menghapuskan ego dan kemelekatan yang sesungguhnya”.
Kepada para mahasiswa yang mengikuti kuliah umum ini, William menjelaskan, Master Cheng Yen sangat mengharapkan setiap orang dapat memulai dari diri sendiri untuk mengurangi jumlah sampah. Dengan demikian kita dapat melindungi dan menjaga kelestarian bumi, mengurangi tingkat pencemaran, menghemat energi dan mengurangi emisi karbon. Untuk itu, tiap orang harus mengendalikan nafsu keinginan agar tidak bersikap konsumtif dan tidak menciptakan banyak sampah agar dpat mewariskan masa depan bumi yang lebih baik kepada generasi yang akan datang.
Stevin, murid kelas budi
pekerti Tzu Shao, menjelaskan bagaimana menggunakan kreatifitas untuk menghasilkan karya dari bahan daur ulang.
Kegiatan ini dihadiri oleh 902 mahasiswa, 22 dosen dan 55 relawan yang memenuhi ruangan Aula Jing Si Lantai 5. Beberapa dari mahasiswa pun mengajukan beberapa pertanyaan antara lain bagaimana cara kita mengurangi pemakaian sampah plastik sementara pabrik plastik tetap berproduksi. Pertanyaan ini ditanggapi oleh Nelly, relawan Tzu Chi bahwa jika kita mengurangi pemakaian maka permintaan kebutuhan plastik akan berkurang, produksi pun akan berkurang. Relawan lainnya, Dewi Soejati juga menambahkan bahwa jika 1.000 mahasiswa yang berada di ruang ini dapat berhenti menggunakan kantong plastik, tentunya produksi pabrik plastik di Kota Batam akan berkurang di masa yang akan datang.
Berpartisipasi Melindungi Bumi
Rudi Tan, Ketua Tzu Chi
Batam menerangkan bagaimana Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan yayasan
kemanusiaan yang lintas negara, ras dan agama.
Daur ulang merupakan salah satu cara supaya untuk berpartisipasi dalam melindungi bumi. Untuk menjelaskan tentang daur ulang, relawan mempersiapkan stan-stan yang menjelaskan tentang bahan-bahan yang dapat didaur ulang. Salah satu stan yang menjelaskan barang-barang kreatif yang dapat dihasilkan dari bahan bekas dibawakan oleh Stevin, seorang murid Kelas Budi Pekerti Tzu Shao yang baru duduk di bangku SMP Kelas 2. Stevin mengatakan sangat bangga dan senang karena kedua orang tuanya merupakan relawan Pelestarian Lingkungan. Seperti yang disampaikan dalam pepatah Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya, Stevin dapat menggunakan kedua tangannya yang bertepuk tangan untuk menghasilkan kerajinan dari bahan daur ulang dan dapat menginspirasi kakak-kakak di bangku kuliah.
Sementara itu Wanharry, salah satu mahasiswa UIB mengatakan sungguh terkejut ketika pertama kali mengunjungi Aula Jing Si yang begitu megah dan bersih. Setelah mengikuti kuliah umum ini Wanharry mengatakan terkesan dengan materi Pelestarian Lingkungan, bagaimana pemakaian produk plastik supaya bisa dipakai ulang dan tidak ada pemborosan.
Mahasiswa-mahaiswi
memanfaatkan kunjungan ke Aula Jing Si ini untuk menuangkan celengan bambu yang
pernah mereka terima.
Kelas Umum ini kemudian
diakhiri dengan isyarat tangan Satu Keluarga yang dipimpin oleh Ibu Meiliana,
Wakil Rektor I UIB, dan relawan Tzu Chi.
“Dari materi ini kita bisa diarahkan lebih bertanggung jawab pada diri sendiri dalam penggunaan plastik dan mengurangi limbah supaya kita bisa ikut menjaga bumi ini,” kata mahasiswa angkatan XIV ini.