Kumpulan Hati untuk Gempa Padang

Jurnalis : Lukman, Effendy Leman (Tzu Chi Medan), Fotografer : Relawan Tzu Chi Medan
 

fotoRelawan Tzu Chi sangat bersyukur karena para tunas muda telah menyemaikan bibit cinta kasih dalam hati mereka.

 

Terjadinya bencana gempa bumi di Sumatera yang menimbulkan banyak korban menyadarkan semua orang bahwa hidup ini tidaklah kekal adanya. Berbagai pihak pun segera menyalurkan simpati mereka baik berupa doa maupun bantuan materi.

Kondisi korban yang terluka dan kondisi daerah bencana yang sebagian besar bangunannya rubuh memang sering tampil di media elektronik dan media cetak sesaat setelah terjadinya gempa. Tayangan ini membuat hati pilu membayangkan derita para korban. Meskipun tidak bisa pergi memberi bantuan langsung ke lokasi bencana, tapi orang-orang yang peduli ingin meringankan beban penderitaan para korban dengan ikut menyumbangkan dana dan bahan bantuan.

Tunas Muda yang Berhati Mulia
Termasuk di dalamnya murid-murid Prime One School. Setelah mengetahui terjadinya bencana tersebut, mereka menyisihkan sebagian uang jajan untuk disumbangkan. Tiga orang anak yaitu Magnus (kelas TK A), Valerie (kelas 3 SD), dan Lady Joey (kelas 3 SD) bahkan merelakan celengan mereka yang telah bertahun-tahun dikumpulkan untuk disumbangkan.

Pada hari Selasa (13/10), di Sekolah Prime One School, sumbangan uang beserta peralatan mandi, roti kering, selimut, botol–botol minuman, pakaian, popok, dan sembako telah dikumpulkan dan secara resmi diserahkan kepada Tzu Chi untuk disalurkan kepada para korban gempa Sumatera.

foto  foto

Ket: -Para siswa Smart Educaton Centre terketuk untuk mengumpulkan sumbangan setelah mendengar            penderitaan korban gempa. (kiri)
       - Magnus, Valerie dan Lady Joey yang merelakan celengan mereka untuk meringankan penderitaan para            korban.  (kanan)

Murid–murid terlihat sangat bahagia karena dapat mengumpulkan dana yang besarnya di luar dugaan. Namun yang lebih berharga adalah mulai bertunasnya cinta kasih dan kepedulian dalam hati murid-murid yang masih suci ini.  

Masih dalam minggu yang sama, pada hari Jum’at (16/10), Tzu Chi juga menerima sumbangan dana dari murid–murid Smart Education Centre dan pakaian pantas pakai. Mereka mempercayakannya pada Tzu Chi untuk menyalurkan secara langsung dan tepat sasaran kepada para korban gempa Sumatera.

foto  foto

Ket: - Bank-bank yang terhimpun dalam Perbanas mempercayakan pada Tzu Chi untuk menyampaikan bantuan            mereka. (kiri)
         - Banyak orang tergugah untuk peduli dan mengulurkan tangan pada korban gempa Sumatera.  (kanan)

Menyalurkan Langsung pada Korban
Sebelumnya, Rabu (07/10) Perhimpunan Bank-bank Swasta Nasional (Perbanas) Sumatera Utara juga menyerahkan bantuan untuk korban gempa Sumatera melalui Yayasan Buddha Tzu Chi. “Bantuan Perbanas sebagai salah satu bentuk kepedulian tehadap saudara–saudara kita yang mengalami bencana alam di Padang.” kata Mujianto, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Medan yang mewakili untuk menerima bantuan.

Selain memberikan bantuan jangka pendek berupa dana santuan, bahan kebutuhan sehari-hari dan pelayanan kesehatan kepada para korban gempa, Tzu Chi juga sedang merencanakan bantuan jangka menengah dan panjang, antara lain pembangunan gedung sekolah yang rusak akibat gempa.  

 
 

Artikel Terkait

Mewariskan Cinta Kasih dan Hati

Mewariskan Cinta Kasih dan Hati

24 Maret 2014 Relawan Tzu Chi memberikan pengajaran membuat prakarya dengan bahan dari barang daur ulang di Sekolah Dharma Bakti, Medan.
Kebaktian dan Doa Bersama untuk Kelancaran Operasional Tzu Chi Hospital

Kebaktian dan Doa Bersama untuk Kelancaran Operasional Tzu Chi Hospital

14 Juni 2021

Menyambut beroperasinya Tzu Chi Hospital, Minggu, 13 Juni 2021, insan Tzu Chi Indonesia melakukan doa bersama dengan mengikuti Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru baik secara live online (daring zoom) maupun langsung.

Cinta Kasih Sebagai Suatu Perlindungan

Cinta Kasih Sebagai Suatu Perlindungan

16 April 2013 Pelatihan selanjutnya adalah penjelasan konsep 4 in 1 yang dibawa oleh Budi Shixiong dan Wangi Shijie (Batam). Budi Shixiong berkata sebelum kita mulai pembicaran konsep 4 in 1,”Marilah kita dengan tulus hati kembali mendengarkan Ceramah Master.”
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -