Kunjungan Anak-anak Sekolah Minggu

Jurnalis : Camelia Febriani (He Qi Barat), Fotografer : William (He Qi Barat)
 

foto
Tanggal 24 November 2013, anak-anak dari sekolah minggu Ekayana berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Minggu, 24 November 2013, anak-anak sekolah Minggu Wihara Ekayana Arama yang terletak di daerah Duri Kepa, Jakarta Barat mengadakan kunjungan ke Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara. Kegiatan ini dihadiri oleh 94 anak dan 18 kakak pembinanya. Anak-anak yang hadir dari berkisar dari kelas kelompok bermain (KB) sampai kelas 1 SMP.

 

Dimulai dari pukul 09.00 WIB, rombongan murid-murid sekolah minggu telah tiba di Aula Jing Si Pantai Indah kapuk, Jakarta Utara. Setelah berbaris rapi, satu persatu rombongan dibawa menuju Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang terletak tidak jauh dari Aula Jing Si. Di sana sudah disediakan tempat duduk yang dibagi menjadi per kelompok berdasarkan barang-barang yang dipilah.

Sebelum mereka memulai kegiatan tersebut, Agus Yatim,  relawan yang bertugas di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi PIK memberikan pengarahan kepada anak-anak. “Adik-adik botol-botol ini sebelum diinjak harus terlebih dahulu dibuka tutup botolnya, kalau tidak dibuka tutup botol nanti bisa terpeleset. Dan untuk tutup botol yang sudah dibuka, di taruh di tempat yang sudah disediakan,” terang Agus Yatim.

Ketika waktu sudah menunjukan pukul 10.10, anak-anak berbaris rapi untuk berjalan bersama menuju Lobby untuk beristirahat sambil menyantap makan siang mereka. Setelah selesai sarapan, mereka kembali diajak untuk mulai berkeliling Lantai 1. Sebelum memulai tour, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok. Pembagian Kelompok ini berdasarkan kelas mereka di sekolah minggu. Tempat-tempat yang akan di kunjungi adalah Relief Perjalanan Hidup Manusia dan misi Tzu Chi Indonesia, ruang Exhibition Hall dan Jingsi Book and Cafe.

foto   

Keterangan :

  • Selain belajar mengenai cara pemilahan sampah daur ulang, anak-anak juga berkunjung ke ruang exhibition hall melihat sejarah Tzu Chi Indonesia.

Yuliani, ketua panitia Sekolah Minggu Wihara Ekayana ini mengaku tujuan kunjungan ini agar anak-anak dapat belajar untuk melestarikan lingkungan, belajar bagaimana memilah sampah, belajar untuk tidak mencemari lingkungan. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan ini, anak-anak bisa lebih peduli dengan apa yang mereka pakai (tidak konsumtif agar tidak menciptakan lebih banyak sampah, mensyukuri apa yang telah mereka punya dan tidak menyia-nyiakannya, lebih menghargai berkah yang mereka miliki.

Setelah selesai berkeliling, dan waktu sudah menunjukan pukul 11.30, acara dilanjutkan dengan berfoto di depan relief Perjalanan Hidup Manusia dan misi Tzu Chi di indonesia. Sehabis berfoto, anak-anak kembali berkumpul dan bersiap-siap untuk pulang. Selesai sudah kegiatan kunjungannya anak-anak Sekolah Minggu Ekayana Ke Tzu Chi Center PIK.

Semoga kunjungan anak-anak ke Tzu Chi Center PIK dapat membawa dampak positif bagi anak-anak, yaitu dapat membuat mereka lebih mencintai lingkungan dan menghargai berkah yang telah mereka miliki.

  
 

Artikel Terkait

Mendalami Dharma Pertobatan Melalui Drama

Mendalami Dharma Pertobatan Melalui Drama

16 Agustus 2011
Para pemeran drama melakukan latihan pada malam hari di Jing-Si Books and Café Pluit, Jakarta Utara sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu.   
Mengunjungi dan Memberikan Semangat

Mengunjungi dan Memberikan Semangat

27 November 2015
Tujuan dari kegiatan ini, disamping untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien  penerima bantuan, juga mencari tahu apakah  mereka masih membutuhkan bantuan lainnya. Dan yang terpenting dari kunjungan ini adalah untuk memberi perhatian, penghiburan dan motivasi kepada para dan keluarganya.
Bagi Beras di Kampung Simpak

Bagi Beras di Kampung Simpak

07 Oktober 2014
Tepatnya Jumat, 3 Oktober 2014, pukul 11.30 WIB, 35 orang relawan Tzu Chi Tangerang tiba di Kampung Simpak untuk melakukan survei dan pembagian kupon beras Cinta Kasih Tzu Chi. Keesokannya, 4 Oktober 2014, pukul 12.00 WIB, di Vihara Dharma Mulia, pembagian beras  dilakukan seusai warga melakukan kebaktian pagi.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -