Kunjungan Biksu Dari Sri Lanka

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi (Tzu Chi Batam)


Budianto, relawan Tzu Chi Batam yang memandu rombongan memperkenalkan pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen.

Pada Selasa, 22 Mei 2018, sekitar pukul 13.40 WIB, Aula Jing Si Tzu Chi Batam yang sedang dalam tahap renovasi dikunjungi oleh rombongan tamu yang datang dengan 2 bus besar. Kehadiran rombongan ini pun disambut hangat oleh relawan Tzu Chi Batam karena ini adalah rombongan tamu biksu dan biksuni dari Sri Lanka sekaligus tamu pertama yang datang mengunjungi Aula Jing Si Batam

Saat rombongan memasuki Aula Jing Si Batam, puluhan relawan Tzu Chi Batam sudah berkumpul di lobi untuk menyambut dan memberikan penghormatan mereka. Setelah memberikan 3 kali penghormatan kepada Sang Buddha, para tamu tersebut segera diajak untuk mengelilingi Aula Jing Si Batam. Lokasi pertama yang mereka kunjungi ialah Aula Pembabaran Dharma (Jiang Jing Tang) yang berada di lantai 5, Aula Jing Si Batam.


Para relawan dan staff Tzu Chi Batam memberikan penghormatan kepada para tamu saat mereka memasuki Aula Jing Si Batam.

Saat rombongan memasuki Aula Pembabaran Dharma, Budianto, relawan yang pemandu kunjungan aula segera meminta maaf karena aula masih dalam tahap renovasi. Dengan dibantu oleh penerjemah, Budianto kemudian menjelaskan makna yang terkandung dalam setiap struktur dan dekorasi di Aula Pembabaran Dharma. Misalnya langit-langit yang dibentuk seperti kata manusia dalam bahasa mandarin yang berarti Tzu Chi menjadi nilai kemanusiaan sebagai dasar, kemudian ruangan yang menyerupai lambung bahtera yang berarti Tzu Chi merupakan kapal cinta kasih yang menyelamatkan segala mahkluk dari penderitaan menuju pantai kebahagiaan, dan kursi teratai merupakan doa pendiri Tzu Chi, Master Cheng Yen, bagi relawan agar mereka dapat menjadi seperti Buddha yang biasanya digambarkan duduk diatas bunga teratai.

Setelah mengunjungi Aula Pembabaran Dharma, para tamu kemudian diarahkan untuk menuju ke galeri sejarah Tzu Chi yang berada di lantai 4, ruangan-ruangan kegiatan relawan di lantai 3, dan kantor karyawan Jing Si Books & Cafe yang berada di lantai 2. Setelah kunjungan selesai, rombongan diajak menuju lobi lantai satu. Disini relawan juga menayangkan video yang menjelaskan tentang sejarah Tzu Chi dan awal berdirinya Tzu Chi di Kota Batam.


Rev Ginnaliye Seelanada Thero, salah biksu yang berkunjung sekaligus merupakan penerjemah merasa sangat gembira bisa mendatangi Aula Jing Si Batam.


Di lobi lantai satu Aula Jing Si Tzu Chi Batam, relawan memutarkan video sejarah Tzu Chi dan kisah berdirinya Tzu Chi di Kota Batam.

Rev Ginnaliye Seelanada Thero, salah biksu yang ikut berkunjung sekaligus penerjemah bahasa sangat gembira bisa mendatangi Aula Jing Si Batam. "Saya mendengar desain gedung kalian bagus, semua orang tahu. Sangat terkenal. Kebetulan kami datang ke pulau Batam, Indonesia, kami disampaikan perlu mengunjungi Tzu Chi. Saya membawa para biksu dan guru Dharma, semua merasa sangat gembira. Mereka mengatakan sangat gembira," ungkapnya.

Bagi relawan Tzu Chi Batam sendiri, kunjungan rombongan biksu dan biksuni dari Sri Lanka ini bukan hanya suatu kehormatan, tapi juga merupakan suatu pembelajaran yang berharga. "Kami baru diberitahu akan kedatangan biksu dan biksuni dari Sri Lanka kemarin. Saat itu merasa sedikit bingung karena harus memikirkan bagaimana menyambut, bagaimana menyampaikan, bagaimana berinteraksi dengan para sangha. Semua itu merupakan sebuah tantangan,” tutur Budianto.


Relawan menjalin jodoh dengan para tamu dengan membagikan bingkisan berupa Mi DAAI.

"Walaupun kegiatan ini mendadak, semua relawan sangat bekerja sama. Kemarin baru mendapat tugas, semalam langsung menghimpun para komite untuk hadir jika memungkinkan dan membantu dalam penyambutan, konsumsi, serta pendampingan. Semua relawan bersatu hati sehingga kegiatan hari ini berakhir dengan lancar,” tambah Budianto.

Aula Jing Si Batam pun pada hari itu menerima kunjungan 42 biksu dan biksuni dari Sri Lanka, kemudian 3 biksu dan biksuni dari Batam yang didampingi oleh 20 relawan Tzu Chi Batam. Pendamping ini juga mengajarkan relawan pentingnya he he hu xie (harmonis, bersatu hati, saling membantu, dan bergotong-royong). Dengan adanya rumah baru Tzu Chi Batam, bersamanya juga datang tanggung jawab yang lebih besar. Kunjungan ini pun membuat relawan Tzu Chi Batam terus belajar bahwa tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Kunjungan Biksu Dari Sri Lanka

Kunjungan Biksu Dari Sri Lanka

25 Mei 2018
Pada Selasa, 22 Mei 2018, Aula Jing Si Batam dikunjungi oleh rombongan tamu biksu dan biksuni dari Sri Lanka. Kunjungan ini juga menjadi kunjungan tamu pertama ke Aula Jing Si Tzu Chi Batam.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -