Kunjungan Karyawan PT. Kawan Lama Sejahtera ke Tzu Chi Center
Jurnalis : Andi O (He Qi Barat 1), Fotografer : Andi O (He Qi Barat 1)Para karyawan PT. Kawan Lama Sejahtera mengajak keluarga, orang tua, dan saudaranya untuk ikut serta dalam kegiatan ini.
Master Cheng Yen sering berkata kepada seluruh relawan Tzu Chi untuk giat menggalang hati. Perkataan Master Cheng Yen tersebut selalu digemakan dalam lubuk hati para relawan Tzu Chi Indonesia. Salah satunya bagi Kuncoro Wibowo, relawan Tzu Chi sekaligus presiden komisaris PT. Kawan Lama Sejahtera. Pada 9 Juni 2018, Kuncoro pun mengajak sebanyak 215 karyawannya berkunjung ke Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk Jakarta untuk memperkenalkan tentang Tzu Chi.
“Kehidupan ini bukan hanya seputar profesional dari pekerjaan terus, tetapi dalam kehidupan sehari-hari juga harus mempunyai keseimbangan antara profesional dalam bisnis dengan pertumbuhan dalam hati atau jiwa seseorang,” kata Kuncoro.
Mereka mengawali kegiatan dengan makan siang bersama di kantin. Sedangkan bagi karyawan yang sedang menjalankan ibadah puasa, relawan mengarahkan mereka menuju ke Musholla untuk sholat. “Makanannya sangat nikmat,” puji salah satu karyawan yang baru pertama kali mencicipi hidangan khas vegetarian.
Utami Muliawaty (baju garis merah dan putih) tampak antusias mengikuti kegiatan ini dan merasa sangat terinspirasi dengan berbagai kisah inspiratif relawan dan penerima bantuan.
Kuncoro Wibowo menuangkan Celengan Bambu miliknya.
Setelah menikmati makan siang, para karyawan pun diperkenalkan tentang Tzu Chi, termasuk visi dan misinya. Para karyawan juga diajak untuk melihat ke dalam diri masing-masing jika semua umat manusia sesungguhnya memiliki cinta kasih di dalam hatinya.
“Sesungguhnya setiap hati manusia memiliki yang namanya cinta kasih, hanya saja karena sebersit kotoran batin di dalam hati manusia, manusia menjadi kehilangan arah,” ucap Elly Widjaja, yang membawakan presentasi mengenai Tzu Chi dan sejarahnya.
Tak lupa Elly Widjaja berharap kepada seluruh peserta yang hadir tidak hanya bersumbangsih dalam bentuk dana, namun dapat pula melihat dan ikut terjun dalam kegiatan delapan misi Tzu Chi. Respon positif dan tekad-tekad mulia pun bermunculan dari para peserta, salah satunya dari Utami Muliawaty.
“Dari kegiatan ini membuka mata dan wawasan kalau kita sesungguhnya mempunyai banyak kesempatan berbuat baik untuk orang lain,” ujarnya. Melalui acara ini Utami bertekad untuk tidak lagi mementingkan diri sendiri, namun juga dapat berbuat baik untuk semua makhluk hidup.
Sebagai salah satu bentuk tekad para peserta untuk menyalurkan cinta kasihnya, mereka mulai mengeluarkan Celengan Bambu untuk segera disumbangkan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Terlihat pula sebagian peserta yang belum memiliki Celengan Bambu segera menghampiri para relawan yang berada di sampingnya dan bertanya bagaimana cara memiliki Celengan Bambu tersebut.
Elly Widjaja membawa tour dan menjelaskan mengenai sejarah Tzu Chi.
Para relawan turut menampilkan sebuah isyarat tangan berjudul Satu Keluarga.
Hati pun semakin teguh ketika tiba saatnya para karyawan diajak tur Aula Jing Si, sebuah tempat perkumpulan para relawan. Dilanjutkan menuju ke DAAI TV, salah satu stasiun televisi yang menyajikan tayangan berdasarkan prinsip-prinsip budaya humanis. Para karyawan juga diajak ke gedung Gan En untuk melihat kelas-kelas Budaya Humanis yang sering dipakai oleh para murid dan relawan belajar dan berkegiatan.
Ada hal unik pada kesempatan kali ini, di mana peserta juga diajak untuk mengunjungi Tzu Chi School. Mereka pun dapat melihat bagaimana proses pendidikan di Tzu Chi dan selalu mengedepankan akhlak berdasarkan prinsip-prinsip Budaya Humanis.
Pada kesempatan tur ini, para karyawan juga diajak untuk melihat rangkaian kisah kemanusiaan Tzu Chi di berbagai wilayah dan semangat dari insan Tzu Chi. Semangat kemanusiaan ini pula yang diharapkan dapat ditularkan kepada seluruh peserta yang hadir. Seperti Utami Muliawaty yang juga terinspirasi dari para relawan Tzu Chi. “Semua relawan di sini benar-benar bekerja mengeluarkan biaya sendiri, waktu, tenaga, dan komitmen yang luar biasa,” ungkapnya.
Waktu pun terus berlalu, tidak terasa sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Tur Aula Jing Si pun berakhir. Para peserta tur pun kembali pulang dengan membawa semangat untuk menyebarkan kebaikan dan turut bersumbangsih kepada orang kurang beruntung.
Editor: Khusnul Khotimah