Kunjungan Kasih ke Kaliawi Pascakebakaran

Jurnalis : Junaedy Sulaiman, Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Junaedy Sulaiman, Ivon (Tzu Chi Lampung)


Relawan Tzu Chi berbincang-bincang dengan Kamsah, yang merupakan pengurus warga di lokasi kebakaran, dan bicara mengenai perkembangan warga yang rumahnya terbakar.

Relawan Tzu Chi Lampung kembali meninjau kondisi rumah warga Kaliawi yang habis terbakar pascabencana kebakaran satu bulan yang lalu (5 September 2019). Kebakaran terjadi di pemukiman padat penduduk Jl. Raden Fatah Gg. Ciruas 3 RT 09 dan RT 10, LK II Kelurahan Kaliawi, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung, Sumatera Selatan.

Kunjungan dilakukan pada Jumat, 4 Oktober 2019. Sebelas rumah yang terbakar kini sudah mulai dibangun, dan untuk kebutuhan seperti air juga sudah cukup. Selama satu bulan Tzu Chi Lampung memberikan bantuan air bersih untuk warga. Bantuan air bersih yang diberikan Tzu Chi sebanyak 68.000 liter air bersih yang didistribusikan selama satu bulan dengan pengiriman sebanyak 16 kali. Setiap pengiriman air bersih sebanyak 4.300 liter ditampung dalam 3 buah toren besar. Bantuan air ini difokuskan untuk warga yang rumahnya terbakar, namun juga sebagian untuk warga sekitar yang memang membutuhkan. Jadi bantuan air bersih ini digunakan oleh 2 RT yang sebagian terkena bencana kebakaran.


Junaedy Sulaiman, salah satu relawan Tzu Chi yang sedang membantu warga mengisi air di tempat air yang mereka bawa dari rumah masing-masing.


Salah satu warga yang menyapa dan merangkul Anna suryana, relawan Tzu Chi sembari mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sudah Tzu Chi berikan kepada mereka.

Akibat bencana kebakaran satu bulan lalu, mengakibatkan banyak warga yang harus mengungsi, kehilangan peralatan rumah tangga, pakaian, dan khususnya tempat tinggal mereka satu-satunya. Namun mereka masih tetap semangat untuk beraktivitas, bahkan meskipun harus mengambil air dengan jarak yang cukup jauh dan jalan naik turun tangga. “Kalau tidak ambil air ya nggak bisa masak, Bu, mandi, dan banyak kebutuhan lainnya. Kami juga mengucapkan terima kasih sudah dibantu tempat air sama air bersihnya,” ungkap salah satu warga.

Saat ini 11 warga yang rumahnya terbakar, sudah mulai bisa menempati rumah mereka, meskipun belum sepenuhnya jadi. Hal ini dilakukan karena mereka juga merasa kurang nyaman tidur di pos atau numpang di rumah saudara. Tebok (Nila) salah satu warga yang rumahnya terbakar juga mengungkapkan kesdihannya. “Rumah habis, Bu, nggak ada yang tersisa. Tapi untung sekarang udah dapat bantuan, jadi rumahnya udah hampir jadi. Lebih bagus, kalau yang dulu mah geribik (bilik), Bu” ungkapnyaa. Anna Suryana, relawan Tzu Chi Lampung menyambung, “Ya diambil hikmahnya, Bu, jadi sekarang rumahnya lebih bagus,” katanya menyemangati.


Kondisi rumah warga yang masih dalam proses pembangunan, meski rata-rata mereka membangun semi permanen.

Kamsah, yang merupakan pengurus RT juga mengungkapkan betapa mereka sangat terbantu dengan adanya air bersih ini. “Saya juga selaku RT di sini mengucapkan terima kasih kepada relawan Tzu Chi karena sudah membantu air bersih kepada warga kami selama satu bulan ini, dan ini sangat membantu,” ucap Kamsah. Relawan Tzu Chi juga melihat rumah baru warga yang sedang dibangun, ada yang masih dalam proses, ada yang sudah jadi, dan ada juga yang masih separuh jadi. Tapi setidaknya saat ini mereka sudah lega, sebab sebagian dari mereka sudah kembali ke rumahnya meski hanya saat untuk tidur malam saja karena blum sepenuhnya jadi.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Kunjungan Kasih ke Kaliawi Pascakebakaran

Kunjungan Kasih ke Kaliawi Pascakebakaran

16 Oktober 2019
Jumat, 04 Oktober 2019 Relawan Tzu Chi Lampung kembali meninjau kondisi rumah warga Kaliawi yang habis terbakar pasca bencana kebakaran satu bulan yang lalu. Sebelas rumah yang terbakar kini sudah mulai dibangun, dan untuk kebutuhan seperti air juga sudah cukup. Selama satu bulan Tzu Chi Lampung memberikan bantuan air bersih untuk warga. 
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -