Para relawan Tzu Chi bersama personil TNI saat persiapan di dermaga Pelabuhan Biak.
Memperingati Hari Lahir Pancasila, TNI mengadakan pengobatan gratis dan baksos pembagian sembako bagi masyarakat di pulau terluar Indonesia yaitu pulau Bras, Kepulauan Mapia. Daerah ini masuk ke dalam wilayah administratif distrik Supiori Barat Supiori Papua.
Para relawan Tzu Chi berkumpul di dermaga pelabuhan Biak bersama personil TNI menaiki kapal pada Jumat 3 Juni pukul 14.00 WIT. Pulau Brass berada di paling utara Provinsi Papua, dibutuhkan 18 jam perjalanan menggunakan KRI Teluk Wondama 527. Kondisi geografis pulau Brass dikelilingi atol sehingga tidak memungkinkan KRI Teluk Wondama 527 bersandar di dermaga. Perjalanan dilanjutkan menggunakan LCVP atau kapal pendarat selama 30 menit.
Untuk mata pencaharian masyarakat di Pulau Brass adalah nelayan dan petani kopra. Sebelum adanya kapal sabuk Nusantara melayani rute Biak-Mapia, masyarakat agak mengalami kesulitan dikarenakan jarak yang cukup jauh untuk memasarkan hasil pekerjaan mereka. Sehingga dengan adanya kapal yang secara rutin melayani Kepulauan Mapia masyarakat amat terbantu.
Proses bongkar muat barang ke speedboat.
Warga Pulau Brass begitu gembira mendapatkan paket sembako.
Pulau Brass Kepulauan Mapia ini karena berada paling utara dari Provinsi Papua sehingga menjadi objek vital untuk pertahanan negara. Untuk melindungi Kepulauan Mapia ini ditempatkan Satgas Pamputer serta ada juga Pos AL yang berkedudukan di Pulau Brass. Dengan adanya satuan TNI yang melindungi Kepulauan Mapia masyarakat merasa tenang dalam bekerja.
Daerah kepulauan Mapia terkenal dengan hasil ikan yang melimpah, hal itu mengundang nelayan dari negara lain untuk ikut mencari di daerah tersebut. Dengan adanya Satgas Pamputer ini nelayan dari negara lain tidak berani mendekati daerah kepulauan Mapia ini.
Kasdam XVII/Cendrawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha dalam kunjungan kerja ke Pulau Brass ini menyemangati Satgas Pamputer yang berdinas serta masyarakat Pulau Brass. “Terima kasih kepada para Satgas Pamputer dalam tugas pertahanan negara, serta terima kasih kepada masyarakat Pulau Brass tetap mendiami dan menjaga Kepulauan Mapia ini. Tidak mudah untuk berdinas dan hidup di daerah yang terpencil dan terluar ini, tidak semua orang mau dan menjalankannya, sekali lagi terima kasih”.
Relawan Tzu Chi membagikan snack kepada anak-anak.
Kepala Kampung Brass, Chandra bersyukur atas perhatian yang diberikan kepada warganya.
Danguskamla Komando armada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto , S.T, M.Si mengatakan kegiatan kunjungan kerja ini merupakan sinergitas antara TNI AL dan TNI AD. “Adanya Satgas Pamputer dan Pos AL sehingga pada hari ini kami datang untuk mengunjungi dan menyemangati para personil tersebut. Juga dengan adanya Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kami mengajak untuk memberi perhatian kepada masyarakat. Terima kasih atas bantuan kepada masyarakat Pulau Brass ini”.
Kepala Kampung Brass, Chandra bersyukur atas segala perhatian yang diberikan kepada warganya. “Terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada kami masyarakat yang berada di pulau terluar ini. Kami senang masih diperhatikan oleh bapak-bapak sekalian”.
Danguskamla Komando armada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto , S.T, M.Si saat menyampaikan sambutan.
Pada kesempatan ini, Kasdam XVII/Cendrawasih Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha menyemangati Satgas Pamputer yang berdinas serta masyarakat Pulau Brass.
Selain itu KOREM 173 PVB juga mengadakan pengobatan dan Vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang memerlukan. Sebanyak 55 paket sembako diberikan kepada masyarakat kampung Brass.
Setelah selesai kegiatan dan beristirahat, para relawan Tzu Chi dan personil TNI kembali ke KRI Teluk Wondama 527 untuk kembali ke Biak. Perjalanan pulang tidak mengalami hambatan dan relawan tiba kembali di pelabuhan Biak hari Minggu pukul 09.00 WIT dengan selamat.
Editor: Khusnul Khotimah