Kunjungan Kasih, Memberi Semangat dan Menjadi Pengingat untuk Selalu Bersyukur

Jurnalis : Lina N. A (He Qi Pusat) , Fotografer : Lily Liang (He Qi Pusat)

Relawan ditemani Ibu Novy saat menemui Yohanes.  Setiawati Tjahjadi, relawan Tzu Chi sempat menyapa dan dijawab singkat oleh Yohanes.

Tidak hanya menjadi perpanjangan tangan Yayasan Buddha Tzu Chi dalam membantu menyalurkan  bantuan, relawan juga melakukan kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan. Relawan melihat langsung kondisi mereka dan mengetahui perkembangannya setelah dibantu.

Relawan Tzu Chi di Xie Li Bogor melakukan  kunjungan kasih pada Jum’at 25 Agustus 2023 yang diikuti oleh  enam relawan yakni Tina, Setiawati Tjahjadi, Cindy Tanuwijaya, Lily Liang, Purwati Rahayu, Agam DS, serta Liliawati. Sebelum menuju lokasi, relawan berkumpul di Depo Pelestarian Lingkungan untuk mendapat pengarahan dan informasi tentang penerima bantuan dari Lenny Mulya, Ketua Misi Amal Xie Li Bogor). Ada empat penerima bantuan yang kali ini dikunjungi relawan.

“Hai Yohanes, apa kabar?” sapa Setiawati Tjahjadi.

“Baik,” jawab Yohanes (27), kemudian menutup mukanya dengan bantal. Malu katanya. Lalu bantal diambil ibunya, Novy. Yohanes malah menutup matanya.

Yohanes yang tinggal di Cipaku Indah Bogor ini menyandang Autissubtype PDD-NOS sejak usia 18 bulan akibat trauma masa kecil. Selain itu ia juga mengalami stres dan stroke bagian kanan badannya pada tahun 2016.  Dalam kondisi tidak stabil Yohanes bahkan melakukan tindakan yang melukai diri sendiri. Kondisinya saat ini pun membuat Yohanes harus memakai diapers.

Ekonomi keluarga yang hanya mengandalkan penghasilan dari sang ayah sebagai pengemudi ojek online  tidak mencukupi untuk perawatan anaknya. Akhirnya keluarga mengajukan bantuan ke Tzu Chi dan pertama kali bantuan dimulai  Agustus 2023. Pada saat relawan berkunjung, kondisi Yohanes sudah stabil pasca stroke. Setiap bulan Yohanes kontrol ke RS Marzuki Mahdi.

Relawan berfoto bersama Sie Gwan An dan sang istri, Yenny Mariani.

Penerima bantuan lainnya yang hari itu dikunjungi relawan adalah Sie Gwan An (53). Setelah mengalami serangan jantung tiga kali selama tahun 2019 sampai dengan 2022 dan dari hasil pemeriksaan di RS Harapan Kita, ia harus menjalani operasi by pass karena ada masalah di salah satu katup jantungnya. Karena masalah kesehatan ini, sejak September 2022, ia sudah tidak bekerja.

Pada akhir tahun 2022, Sie Gwan An pun mengajukan bantuan ke Tzu Chi.  Sementara itu operasi  dilakukan pada Jum’at 23 Juni 2023 di RS Harapan Kita. Usai operasi, kaki Sie Gwan An mengalami bengkak dan disarankan menggunakan stocking. Xie Li Bogor pun segera memberikan bantuan stocking.

Saat relawan berkunjung kali ini, Sie Gwan An masih dalam fase pemulihan pascaoperasi  ganti katup dan by pass. Kondisi kaki kirinya masih terasa kebas, dan dada terasa sakit kalau dipegang dan terasa sesak saat berjalan. Namun secara fisik ia terlihat bugar. Masa pemulihannya membutuhkan waktu satu tahun.

Perjalanan berikutnya relawan mengunjungi Rafi (11), anak dengan kondisi hidrosefalus dan epilepsi. Selama ini Tzu Chi memberikannya bantuan susu. Berat badannya hanya 19 kg, sedangkan untuk anak seusianya lebih dari 20 kg. Relawan menyarankan ibunya untuk melakukan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter.

Ibu Rusmiati memangku Rafi dan di sampingnya Aisya (adik Rafi). Untuk menambah berat badan dianjurkan makanan tambahan, jus buah dan minum VCO.

Ibu Rusmiati pun membawa Rafi ke RS PMI Kota Bogor untuk pemeriksaan. Hasil pengecekan laboratorium, leukosit-nya tinggi karena ada infeksi bakteri. Dokter menyarankan Rafi untuk minum VCO (Virgin Coconut Oil) untuk mengurangi kejang dan epilepsi. Rafi juga mendapat resep susu pengganti dan jadwal pemberian nutrisi perhari. Selain susu, ia dianjurkan juga makanan tambahan, jus buah dan madu. Untuk berbicara Rafi hanya bisa mengucapkan kata mama,papa,kingcling dan jajan.

Lokasi terakhir kunjungan kasih   berada di Katulampa. Aas Asiah dan Suryadi memiliki anak perempuan bernama Syakila Putri (3), anak ketiga yang terlahir prematur 7 bulan. Setelah lahir dan dibawa pulang ke rumah, badan Syakila panas dan kejang. Dari hasil diagnosa RS PMI, Syakila menderita Cerebral Palsy.  Mengikuti saran dokter anak, Syakila diberi minum susu formula.

Tiga bulan terakhir kebutuhan susu tidak terpenuhi karena keterbatasan ekonomi. Penghasilan yang diperoleh Suryadi sebagai kuli bangunan dan pengemudi ojek motor tidak menentu. Bantuan Tzu Chi diberikan mulai  awal Agustus 2023. Saat relawan berkunjung, kali ini berat badannya 6,3 kg, ada kenaikan walau sedikit dibandingkan saat survei 6 kg. Syakila juga melakukan terapi di RS Vania.   

Berat badan Syakila setelah minum susu yang diberikan Tzu Chi awal Agustus 2023 ditambah bubur bayi, mengalami kenaikan walaupun sedikit. 

Dalam kunjungan kasih, relawan berupaya untuk mengetahui kondisi kesehatan para penerima bantuan Tzu Chi, sekaligus memberi motivasi dan semangat kepada mereka dan keluarganya. Usai kunjungan kasih,  relawan kembali ke depo untuk sharing kegiatan kali ini. Para relawan yang baru pertama kali kunjungan kasih merasa bersyukur dengan kehidupan yang mereka miliki saat ini. Mereka juga prihatin dan salut dengan perjuangan para ibu demi anak-anaknya.

“Banyak pelajaran dan pembekalan buat diri kedepannya dan bisa belajar memahami kehidupan,” kesan yang disampaikan Agam yang baru pertama kali ikut kunjungan kasih.

Purwati Rahayu yang baru bergabung di kegiatan ini juga memberikan kesannya. “Membuat diri saya lebih sadar bahwa kadang saya menjadi manusia kurang bersyukur. Melihat begitu banyak orang lain yang lebih kesulitan mengalami masa-masa sulit dibanding diri kita kadang membuat kita malu untuk berkeluh kesah. Dan hal ini juga menyadarkan kita bahwa membuat orang lain tersenyum bahagia itu juga membuat kita lebih bahagia lagi.” Ujarnya.

Kesan yang sama disampaikan Liliawati, relawan kembang. “Banyak pelajaran yang didapat bahwa kita harus bersyukur dengan keadaan kita sekarang, jangan banyak mengeluh dan tetap semangat.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Meringankan Penderitaan dengan Welas Asih dan Kebijaksanaan

Meringankan Penderitaan dengan Welas Asih dan Kebijaksanaan

28 Juli 2023

Relawan Tzu Chi hadir untuk meringankan penderitaan keluarga Maladia Manalu (58) dan Isden Sinaga (alm) dengan memberikan bantuan berupa beras, uang santunan, biaya pengobatan dan popok dewasa. 

Welas Asih Tanpa Pamrih

Welas Asih Tanpa Pamrih

03 Januari 2024

Pendampingan relawan komunitas He Qi Utara 2 terhadap penerima bantuan Tzu Chi, Phan Kim Lan (76), terus berlanjut sekalipun kondisinya sudah membaik. Mereka juga memperhatikan saudara kandung oma lainnya.

Cap Go Meh Bersama Opa Oma

Cap Go Meh Bersama Opa Oma

16 Februari 2017
Jumat, 10 Februari 2017, sehari sebelum Cap Goh Meh, momen ini digunakan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 untuk merayakan bersama opa oma pada kegiatan kunjungan kasih di Senior Club, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -