Kunjungan Kasih Pasien Kasus : Cinta Kasih untuk Pasien
Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : William Atalie (He Qi Barat)
|
| ||
Awalnya, Husnah merasakan ada yang aneh dengan bentuk payudaranya. Setelah diperiksakan ke dokter, Husnah ternyata divonis menderita kanker payudara stadium 3. Vonis itu begitu mengguncang perasaan wanita berusia 59 tahun ini. Ia tak menyangka ada penyakit yang begitu berbahaya dan mematikan bersarang di tubuhnya. Perasaan takut, sedih dan juga khawatir berkecamuk dalam hati ibu rumah tangga ini. Biaya pengobatan adalah salah satu yang dikhawatirkan Husnah. Kehidupan yang pas-pas an dan usia yang sudah lanjut membuat dirinya tak bisa berharap mendapatkan pengobatan yang maksimal. Biaya pengobatan pada waktu itu masih terasa sangat berat baginya walaupun ia telah mendapat potongan 50% dari RSCM karena Husnah memiliki SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Jodoh baik mempertemukan Husnah dengan Tzu Chi di masa sulit hidupnya itu. Jodoh baik ini disambungkan oleh salah satu putri Husnah, Lia yang mengadukan perihal penyakit ibunya kepada salah satu dokter yang ia kenal. Dokter inilah yang kemudian menyarankan Husnah untuk meminta bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Relawan Tzu Chi yang pada saat itu datang mensurvei menyarankan agar Husnah mengurus KJS (Kartu Jakarta Sehat). Ternyata dengan KJS, Husnah mendapat keringanan biaya pengobatan hingga 100%. Itu berarti, perempuan yang telah memiliki 3 cucu ini sudah tidak perlu pusing lagi akan biaya pengobatan yang begitu besar. Namun, biaya transportasi ke RSCM ternyata juga menjadi beban pemikiran Husnah. Dalam sebulan Husnah harus sering bolak balik untuk melakukan kontrol dan kemoterapi. Di sinilah kemudian Tzu Chi memberikan bantuan pada Husnah. Relawan memutuskan untuk membantu Husnah biaya transportasi ke RSCM setiap bulannya.
Keterangan :
Selain memberikan bantuan secara materi, relawan Tzu Chi juga senantiasa memberikan perhatian kepada Husnah. Meity Santosoadalah relawan yang memegang kasus Husnah sehingga ia senantiasa menjaga komunikasi dengan Husnah. Pernah satu kali Husnah merasa sudah tidak kuat dan ingin berhenti melakukan kemoterapi. Husnah merasa mual-mual dan sekujur tubuhnya sakit. Rambutnya yang dulu lebat juga seketika rontok hingga botak hanya dalam 1 kali kemoterapi. Tubuhnya yang dulu gemuk juga menjadi kurus. Akibat penderitaan yang sangat itu, Husnah memutuskan untuk berhenti setelah melakukan beberapa kali kemoterapi. Meity yang saat itu dikabari segera membujuk Husnah untuk melanjutkan pengobatan. Meity terus memberikan semangat kepada Husnah. Meity mengatakan bahwa Husnah harus bersyukur masih banyak bantuan yang memungkinkan dirinya untuk berobat secara maksimal. Dengan dukungan insan Tzu Chi inilah, maka Husnah pun kembali melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali sampai akhinya pada bulan Juli 2013 lalu, ia melakukan operasi pengangkatan payudara sebelah kirinya. Selama proses tersebut, Insan Tzu Chi selalu mendampingi dan memantau terus perkembangan kesehatan Husnah. Pada Minggu, 15 Maret 2014, Insan Tzu Chi kembali berkunjung ke rumah Husnah dalam kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus. Meity bersama 6 relawan lain datang ke rumah Husnah di daerah Tomang. Husnah menyambut relawan dengan senyuman lebar yang penuh kehangatan. Tubuhnya kini sudah kembali gemuk dan rambutnya pun sudah tumbuh kembali. “Saya bersyukur bisa ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang mau bantu saya sampai sekarang membaik.”, ujarnya dalam sela-sela perbincangan dengan relawan. Menurut Meity, Husnah adalah pribadi yang penuh dengan semangat untuk sembuh. Husnah dan keluarga juga selalu menghargai dan mempertimbangkan saran yang diberikan relawan. Mereka juga selalu memberi kabar tentang perkembangan Husnah. Kunjungan dan telepon Meity juga selalu diterima dengan baik. Kerjasama yang diberikan keluarga inilah yang membuat relawan dapat lebih optimal dalam memberikan perhatiannya kepada pasien. “Saya bilang relawan Buddha Tzu Chi baik semuanya. Selalu merhatiin dan semangatin saya. Kita sih bukan soal materi atau apa, tapi ditengok saja saya sudah senang, ditelepon juga senang sekali.”, ungkap Husnah diakhir kunjungan relawan. Hari itu, terlihat sekali keceriaan di wajah Husnah saat diajak bicara dan bercanda oleh relawan. Dalam kunjungan singkat selama satu jam itu, Husnah terus tertawa, begitupun dengan relawan. Semua terlihat bahagia dan sangat akrab. Husnah mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian relawan yang tidak pernah putus dari awal pengobatan sampai kini. Memang hal itulah yang membedakan Tzu Chi dengan Yayasan Sosial lain. Tzu Chi tidak hanya memberikan bantuan materi, tapi juga memberikan bantuan lain yaitu perhatian dan kasih sayang kepada pasien. Relawan Tzu Chi berusaha bukan hanya menyembuhkan fisik, tapi juga batin pasien melalui cinta kasih yang murni. Master Cheng Yen berkata bahwa senyuman, kelemahlembutan, pemberian perhatian, dan sumbangsih adalah pernyataan cinta kasih. Hal itulah yang menjadi dasar cinta kasih setiap insan Tzu Chi kepada para pasien. | |||
Artikel Terkait
Rumah Baru Ibu Emeria
11 Maret 2020Sukacita menjadi milik Emeria hari itu (29/02/2020), rumahnya kini sudah kokoh berdiri. Relawan Tzu Chi “menyulap” rumahnya dahulu menjadi rumah yang indah, bersih, sehat, dan tentunya tak lagi bocor saat turun hujan. Bermula dari pengajuan bantuan pendidikan bagi anaknya, nyatanya yang diterima Emeria melebihi dari yang diharapkannya.