Kunjungan Kasih untuk Ibu Terkasih
Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : William (He Qi Barat)
|
| ||
FIlosofi indah tentang anak kambing di atas terdapat dalam video Drama Sutra Bakti Seorang Anak yang ditayangkan ulang pada kegiatan Kunjungan Kasih Pasien Kasus bertemakan hari Ibu. Kegiatan yang diadakan tanggal 26 Mei 2013 ini rencananya akan mengunjungi 9 rumah pasien, sehingga total ada 9 tim yang terbentuk. Setiap tim relawan dibekali dengan baskom, handuk, kue, teh, dan buket bunga. Barang-barang tersebut sengaja disiapkan untuk prosesi pembasuhan kaki ibu yang akan dilakukan oleh anak pasien kepada ibu mereka masing-masing. Tzu Chi dalam hal ini menjadi media yang membantu mewujudkan bakti sang anak kepada ibunya. Salah satu pasien yang dikunjugi adalah seorang Ibu 4 anak bernama Ernawati. Ia merupakan pasien yang mendapat jodoh luar biasa dengan Tzu Chi. Dua minggu sebelum diadakannya kegiatan ini, Ernawati baru saja menjalani operasi. Usus buntunya infeksi dan pecah. Relawan yang berjumlah 9 orang datang dan memberikan penghiburan sekaligus sebuah hadiah terindah bagi ibu luar biasa ini. Sebelumnya salah satu relawan Tzu Chi yaitu Caroline sudah mengabari anaknya tentang kegiatan kali ini, namun hal ini masih dirahasiakan dari Ernawati. Kebetulah Ernawati tinggal bersebelahan dengan Yudi – anaknya yang juga telah berkeluarga. Sebagian relawan masuk ke rumah Ernawati dan sebagian lagi memberikan pengarahan tentang prosesi ini kepada Yudi di rumahnya. Ernawati terlihat sangat bahagia dan menyambut baik relawan yang datang. Kondisinya saat itu masih mengalami nyeri di bagian perut sebelah kiri akibat luka jahitan yang masih dalam proses membaik. Namun ia mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh lebih baik saat ini. Selang beberapa menit, Yudi beserta istri dan 2 anaknya datang bersama relawan dan berkumpul di rumah Ernawati. Relawan langsung menaruh baskom berisi air di bawah kaki Ernawati. Melihat hal ini saja, beberapa tetes air mata telah jatuh membasahi pipinya. Ia merasa terkejut dan juga sangat terharu. Tibalah waktu yang ditunggu dimana Yudi beserta istri dan anaknya mulai melakukan prosesi pembasuhan kaki ibunya. Diiringi dengan puisi dan lagu yang indah, prosesi tersebut berjalan dengan sangat mengharukan. Yudi bersama-sama dengan istri berlutut dan bersujud di depan Ernawati. Dilanjutkan dengan membasuh wajah, tangan dan kaki Ernawati dengan handuk secara perlahan. Pembasuhan ini menjadi tanda bakti tertinggi dari sang anak yang rela mencuci kaki ibunya. Ernawati yang baru pertama kali dibasuh kaki oleh sang anak, tak kuasa menahan tangisannya, seluruh wajahnya basah oleh air mata kebahagiaan. Begitupun dengan anak, menantu dan cucunya, mereka juga hanyut dalam suasana haru. Yudi dan istri juga menyuapi dan memberi minum Ernawati sebagaimana Ernawati dulu juga dengan sabar menyuapi Yudi saat ia masih kecil. Menyisir rambut, memijat, memberikan bunga dan memeluk Ernawati menjadi akhir dari prosesi tersebut. Saat memeluk ibunya, Yudi mengucapkan kata maaf dan terimakasih yang sangat tulus. Ernawati berulang kali mengusap wajah Yudi dan istri sambil mengucapkan doa bagi keluarga mereka. Tak henti-hentinya Ernawati menitikan air mata dan terisak. Terlihat sekali bagaimana ia merasa tersentuh.
Keterangan :
Setelah Yudi, relawan pun bergantian memberi bunga dan memeluk Ernawati sambil memberikan semangat kepada dirinya agar kuat dalam menjalani pengobatannya. “Saya sangat terima kasih, bangga dan juga tercampur haru karena kalian mau datang ke rumah saya, membimbing anak dan mantu saya untuk menjadi anak yang baik. Terimakasih banyak karena telah banyak membantu saya.” ujar Ernawati sambil terisak. Ia terlihat berhenti bicara sejenak karena tak kuasa lagi menahan air matanya yang terus mengalir. “Terima kasih, karna kalian saya bisa melihat bagaimana anak saya mau membasuh kaki mamanya dengan tulus.” Lanjutnya. Rasa terimakasih yang sama juga diungkapkan oleh Yudi. Lelaki berusia 27 tahun ini bersyukur karena memiliki kesempatan untuk mencuci kaki ibunya sebagai wujud rasa cinta, bakti dan ucapan terima kasihnya kepada orang yang telah melahirkannya ke dunia. “Tadi berterima kasih dan minta maaf sama mama sambil peluk dia. Sangat terharu dan bahagia. Semoga mama makin sehat ke depannya.” Kata Yudi. Yudi baru pertama kali membasuh kaki mamanya dan ia sangat berterima kasih kepada para relawan karena memberikannya kesempatan luar biasa ini. Setelah keluarganya, setiap relawan yang hadir di tempat itu juga memberikan bunga dan pelukan secara bergantian kepada Ernawati. Terakhir, relawan bersama-sama dengan keluarga Ernawati berlutut dan berdoa bersama untuk kebaikan dan kesembuhan Ernawati. Setiap relawan yang ikut serta dalam kegiatan kunjungan kasih kali ini juga merasakan hal yang sama. Di setiap rumah pasien dimana prosesi ini diadakan, pasangan ibu dan anak menangis terharu dan meluapkan cinta yang ada pada diri mereka. Relawan pun juga ikut hanyut dalam keharuan melihat betapa keluarga-keluarga itu dipenuhi dengan cinta dan ketulusan. Relawan juga merasa berterima kasih karena diberi kesempatan untuk menggarap ladang berkah yang luar biasa, yang bisa mengajarkan mereka banyak hal. Belajar tentang kasih orang tua yang tiada habisnya, belajar tentang ketulusan orang tua, dan belajar tentang pengorbanan orang tua dari awal kita dilahirkan sampai waktu yang tak terhingga. Mengutip salah satu bait puisi yang dibacakan saat prosesi pembasuhan kaki, ada kata-kata yang indah dan menyetuh. “Siapa yang bisa memahami makna hari kelahiran sang anak ? Hari itu adalah percobaan terberat buat sang ibu. Bergulat hidup dan mati. Demi anak yang diharapkan berbakti.” Mengutip juga sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen yang sangat indah, berbunyi “Berbakti adalah saat orang tua memerlukan sesuatu, kita dapat memberikannya dengan penuh sukacita.” Karena itu bagi setiap anak yang masih memiliki orang tua, gunakanlah kesempatan luar biasa tersebut untuk berbakti dan membalas semua kebaikan orang tua kita. | |||
Artikel Terkait
Menjaga Kelestarian Lingkungan
27 November 2018Kegembiraan tampak jelas di setiap raut wajah para relawan Tzu Chi Bandung, Minggu 25 November 2018. Tanpa rasa jijik, relawan dengan telaten memilah sampah berdasarkan jenisnya untuk didaur ulang.
.jpg)
Bingkisan Ramadan dari Tzu Chi Makassar untuk Anak-anak di Panti Asuhan
20 Mei 2020Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar membagikan paket bingkisan kepada empat panti asuhan yang ada di Makassar, Jumat 15 Mei 2020. Keempat Panti Asuhan ini adalah Panti Asuhan Hikmah, Al-Iman, Mawaddah dan Ar-Rahman.

Bersatu Hati Melewati Masa Pandemi Covid-19
18 Mei 2020Pembagian 500 paket sembako bagi warga Cikarang, Bekasi. Pembagian paket sembako ini bekerja sama dengan Kodim 0509/Bekasi Koramil 07/Cikarang. Paket sembako ini diberikan untuk warga desa binaan Desa Sukaraya dan Desa Karang Asih di Cikarang, Bekasi.