Kunjungan Kasih untuk Lansia Desa Muara Niliq

Jurnalis : Nurhayati Monita (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Tias Ayu Rahadila, Abednego Takel (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)
Proses pemeriksaan kesehatan lansia Desa Muara Niliq.

Cinta kasih tidak cukup hanya ada di  dalam hati saja, tetapi harus diwujudkan dalam “perilaku
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Benih kebaikan relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas terus dipupuk di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Relawan aktif melakukan berbagai kegiatan sosial. Seperti yang dilakukan pada Sabtu, 29 Juli 2023 berupa kunjungan kasih dan pemeriksaan kesehatan untuk para lansia dan penyandang disabilitas di Desa Muara Niliq.

Dalam kunjungan kasih ini relawan menyerahkan bantuan berupa beras, minyak goreng, mi instan, kopi, gula pasir, dan handuk untuk para lansia dan penyandang disabilitas. Sementara pemeriksaan kesehatan dilakukan petugas posyandu yang khusus menangani lansia di Desa Niliq.

Relawan membagikan makanan untuk lansia yang sedang menunggu antrean pemeriksaan kesehatan.

Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua kalinya. Yang pertama telah dilakukan November tahun lalu. Dari hasil survei, terdapat 40 lansia dan penyandang disabilitas yang membutuhkan perhatian dan sentuhan cinta kasih. Kedatangan para relawan disambut hangat dan sukacita oleh seluruh anggota keluarga. Mereka merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kedatangan para relawan. Doa-doa kebaikan meluncur dari mulut setiap lansia dan yang didatangi relawan.

Dalam kunjungan kali ini relawan menyalurkan bantuan berupa beras, minyak goreng, mi instan, kopi, gula pasir dan handuk. Seperti yang dirasakan Muti, lansia tertua di Desa Muara Niliq. Ia mengucap syukur dan terima kasih kepada Susan, salah satu relawan saat diberikan obat yang telah diresepkan oleh dokter. “Terima kasih banyak ibu, semoga tubuh saya bisa tambah sehat dengan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa balas atas kebaikan-kebaikan bapak dokter dan ibu bapak Tzu Chi,” ucapnya bahagia.

Musyiana dibantu relawan setelah memeriksakan kesehatannya.

Kebahagian yang dirasakan Muti juga dirasakan Musyiana dan Yesaya. “Terima kasih ibu-ibu semua atas perhatiannya terhadap kami para lansia. Kami merasa bahagia mendapat perhatian dan bantuan dari semua relawan. Kami sangat jarang menerima perhatian seperti ini, terima kasih Tzu Chi,” ungkap Musyiana.

“Kami merasa bahagia dan gembira atas kunjungan dan perhatian dari relawan Tzu Chi. Bingkisan yang diberikan sangat berarti bagi kami. Semoga kedepannya perhatian juga terus bisa kami rasakan dari relawan Tzu Chi,”  kata Yesaya kepada relawan.

Y. Sengkang L selaku Ketua Adat Kampung Muara Niliq juga mengapresiasi kunjungan kasih dari relawan ini. “Kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya atas bantuan dan perhatian yang diberikan oleh relawan Tzu Chi kepada masyarakat kami khususnya para lansia. Tuhan saja yang bisa membalas segala kebaikan yang telah relawan Tzu Chi berikan,” ungkapnya.

Penyerahan bantuan secara simbolis untuk para lansia Desa Niliq.

Kebahagiaan tak hanya dirasakan para lansia yang mendapatkan bantuan, tetapi juga dirasakan relawan. Rasa bahagia dan bersyukur dirasakan relawan karena diberikan kesempatan untuk berbagi dengan sesama. “Kami tentu ikut bahagia dengan menjalin jodoh dengan para lansia dan disabilitas di desa ini. Semoga apa yang kami berikan bisa membantu kehidupan mereka sehari-hari,” ungkap Susan, salah satu relawan.

Dari kunjungan kasih kali ini relawan juga belajar untuk menyadari bahwa hidup tidak selalu tentang diri kita tetapi juga tentang orang lain dan kepedulian kita untuk bisa berbagi kebahagiaan dengan orang lain melalui apapun yang bisa kita berikan. Semoga sedikit sentuhan kasih yang diberikan dapat meringankan beban para orangtua lanjut usia yang dikunjungi. Jalinan cinta kasih juga diharapkan dapat terjalin kepada seluruh keluarga penerima bantuan cinta kasih dari relawan Tzu Chi di Kutai Barat.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Keberanian Menumbuhkan Semangat

Keberanian Menumbuhkan Semangat

05 Juni 2017

Menghadapi kenyataan bahwa sebelah kakinya harus diamputasi dan sebagiannya lagi harus kehilangan jari-jari tak membuat Andi (35) terpuruk dan menyerah pada keadaan. Salah satu Gan En Hu di komunitas He Qi Barat ini tetap bersemangat menjalani hidup.

Kunjungan Kasih: Asa Untuk Oma Giok San dan Pak Agus

Kunjungan Kasih: Asa Untuk Oma Giok San dan Pak Agus

19 Maret 2015 Bapak Agus Suryadi kini telah satu setengah tahun menderita koma akibat kecelakaan motor yang menimpa dirinya. Tepatnya tanggal 31 Agustus 2013, ia dan Bu Mity sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Saat itu, motor yang dikendarainya menabrak tembok jalan layang karena menghindari mobil yang berlawanan arah di daerah Jembatan Tiga. Akibat kejadian itu, Bu Mity terpaksa berhenti bekerja untuk merawat suaminya dan putri mereka yang berusia dua tahun, Felliani.
Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

Mendampingi Jason Mencari Kesembuhan

10 Desember 2019

“Jason kan sudah kuat sekarang, iya kan? terima apa adanya. Kita sudah mencoba membantu untuk berobat, nah Jason juga harus ada semangat. Kalau hanya menunggu dokter, sampai setengah tahun pun tidak bakal ditelepon,” tutur Ng Jan Njoek atau yang biasa disapa Ayen, relawan He Qi Utara 2 saat menyambangi Jason di rumahnya, di kawasan Tubagus Angke, Jakarta Barat. 

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -