Kunjungan Kasih untuk Lansia

Jurnalis : Dwi Hariyanto, Lendra Bodhi Satria, Yuliati (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Dwi Hariyanto, Lendra Bodhi Satria, Yuliati (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Relawan Tzu Chi di Xie Li Pati melakukan kunjungan kasih ke rumah 10 lansia yang berada di wilayah Kecamatan Cluwak, Sabtu 22 Maret 2025.

Sabtu (22/3/25) cuaca cukup mendung mengiringi langkah kaki 16 relawan Tzu Chi di Komunitas Xie Li Pati melakukan kunjungan kasih ke 10 lansia yang berada di wilayah Kecamatan Cluwak, Pati, Jawa Tengah. Meski berada dalam satu kecamatan, 10 rumah lansia terpencar ke beberapa desa dan cukup jauh lokasinya. Untuk itu, relawan dibagi menjadi tiga kelompok.

Dalam kunjungan kasih ini selain memberikan bingkisan berupa beras 5 kg dan 1 kg telur, relawan juga membantu membersihkan rumah lansia utamanya bagi lansia yang tinggal sendiri. Sukini tinggal di Desa Koluro. Mendengar sapaan relawan yang berkunjung ia segera keluar dengan tertatih.

Sukini bersendau gurau bersama para relawan menceritakan kondisinya dan kegiatan kesehariannya.

“Ayo do mlebu. Yo ngene iki gubuke. Iki sopo kabeh, matane wes ra patio weroh (Ayo masuk. Ya seperti ini rumahku. Ini siapa saja, mataku sudah tidak begitu jelas-red),” ucap Mbah Sukini. “Mboh nduk mlaku yo ngene matane kok yo ra weroh. Kremun-kremun, (Saya berjalan ya seperti ini, mata sudah tidak terlalu jelas. Agak samar-red),” sambungnya.

Nenek Sukini kesulitan berjalan karena kakinya sudah mulai sakit. Sehingga jika ingin keluar rumah atau kemana pun harus menggunakan bantuan tongkat.

Nenek Sukini tinggal seorang diri sejak sang suami meninggal 3 tahun yang lalu. Anaknya sempat mengajak nenek Sukini untuk tinggal bersama namun ia tidak mau. Meski rumahnya masih berdinding papan kayu dan lantai tanah tetapi Nenek Sukini sudah merasa nyaman. Untuk makan sehari-hari, Nenek Sukini dikirim anaknya. Karena kondisinya sulit untuk melakukan aktivitas seperti memasak dan kegiatan rumah tangga lainnya.

Relawan juga membersihkan dapur nenek Sukini yang sudah lama tidak dipakainya karena keterbatasan dalam beraktivitas.

“Nggeh mbah, niki saking Yayasan Buddha Tzu Chi mbah, enten bingkisan sekedik. Ampun ditingali ageng alite barange nggeh, niki awujud perhatian kepedulian saking relawan nggeh mbah (Mbah ini ada sedikit bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Mohon jangan dilihat besar kecil barangnya ya, ini sebagai wujud perhatian dan kepedulian dari relawan-red),” kata Siswanto, salah satu relawan yang berkunjung pagi itu.

Siswanto juga memohon izin kepada Nenek Sukini untuk membantu membersihkan tempat tinggalnya. Setelah membantu membersihkan rumah, relawan kembali bercengkrama dan bercerita bersama nenek Sukini.

“Aku nak bengi jam 8 wes turu, tapi angger tengah wengi mesti tangi ora iso turu. Ngai yo pil opo seng iso ben turu ngono (Aku kalau jam 8 malam sudah tidur, tapi tengah malam terbangun. Minum pil apa biar bisa tidur-red)?” tanya Nenek Sukini. “Mboten ngangge pil niku mbah, kersane pikire ayem (Tidak pakai pil mbah, biar pikirannya tenang-red),” jawaban Siswanto yang disambut tawa nenek Sukini.

Dipenghujung kunjungan, Nenek Sukini mengungkapkan rasa syukurnya adanya kegiatan pagi itu. “Matur nuwun yo, dongane mugo-mugo seger waras kabeh (Terima kasih, saya doakan semuanya sehat-red),” tukasnya.

Sanusi sangat terharu melihat kehadiran relawan, ia pun sampai meneteskan air mata.

Ada pula Sanusi. Ia tinggal di Desa Payak. Kakek 74 tahun ini sangat terharu melihat kehadiran relawan. Ia pun sampai meneteskan air mata. melihat hal itu, salah satu relawan, Suwardi dengan cepat menghampiri Sanusi dan mengelus pundaknya untuk menenangkan dan memberikan dukungan. Sanusi tinggal sendiri di rumahnya. Sudah lama ia terserang stroke yang membuat anggota tubuhnya tidak berfungsi dengan normal. Gaya bicaranya pun tidak terlalu jelas.

“Matur suwun nak wes merhatekno wong tuo (Terima kasih sudah memperhatikan orang tua-red),” ucap Kakek Sanusi dengan sedikit nada pelat. Siang itu Kakek Sanusi memang jarang berbicara, ia hanya meneteskan air mata dan beberapa kali mengucapkan terima kasih kepada relawan.

Wurian menerima bingkisan dari relawan dengan penuh syukur dan terima kasih.

Begitu juga dengan Wurian, warga Desa Karangsari. Sejak tahun 2021, ia tinggal sendiri di tengah hutan seorang diri. Sebelumnya Wurian tinggal ikut anaknya, tetapi karena tidak betah ia memutuskan untuk tinggal sendiri. Walaupun rumahnya jauh dari tetangga tetapi Wurian tidak mengenal kata takut. Setiap malam tidur sendirian di tengah gelapnya hutan.

“Setiap malam saya ya tidur sendiri, ya tidak ada apa-apa. Memangnya ada apa sih,” kata Wurian.

Keseharian Wurian bekerja sebagai buruh tani serabutan. Kalau ada musim panen singkong, ia menjadi buruh membantu orang mengumpulkan pohon singkong. Kalau tidak bekerja ia mendapatkan uang untuk makan dari pemberian saudara dan uang hasil jual hasil bumi di pekarangan rumahnya.

Dalam kunjungan kasih ini, relawan juga membantu membersihkan rumah para lansian, utamanya bagi lansia yang tinggal sendiri.

“Matur nuwun ya pak bu, sedanten sampun rawuh teng griyane kulo. (Terima kasih Bapak Ibu semuanya yang sudah datang ke rumah saya,” kata Wurian.

Dengan menunjukkan kepedulian dan kasih sayang kepada para lansia, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih hangat dan penuh empati bagi mereka.  Semoga melalui kegiatan kunjungan kasih ini dapat menjadi pelipur lara bagi para lansia.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kunjungan Kasih untuk Lansia

Kunjungan Kasih untuk Lansia

27 Maret 2025

Relawan Tzu Chi di Xie Li Pati melakukan kunjungan kasih untuk 10 lansia di Kecamatan Cluwak, Pati, Jawa Tengah. Kunjungan ini juga disertai dengan membantu membersihkan rumah lansia yang tinggal sendiri.

Perempuan Tangguh di Usia Lanjut

Perempuan Tangguh di Usia Lanjut

07 Februari 2025

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas (Xie Li Indragiri) melakukan kunjungan kasih ke 6 orang Lansia yang tinggal di 6 Dusun Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada Kamis (28/11/24).

Kunjungan Kasih ke Rumah Lansia Desa Rantau Panjang

Kunjungan Kasih ke Rumah Lansia Desa Rantau Panjang

07 November 2024

Memperingati Hari Lansia Internasional yang jatuh pada 1 Oktober 2024, relawan Tzu Chi Sinar Mas komunitas Xie Li Kalimantan Timur 2 dari Unit Rantau Panjang Mill melakukan kunjungan kasih ke rumah Lansia di Desa Rantau Panjang.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -