Kunjungan Menpera ke Perumahan Cinta Kasih

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : TeddyLianto, Eko Raharjo

fotoH.Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat yang baru tiba di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi pada tanggal 31 Oktober 2011. Tujuan kedatangan Menpera ini adalah dalam rangka melihat kondisi Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.

Manusia telah terlahir di dunia, tentunya tidak bisa hidup memisahkan diri dari masyarakat. Dalam berlatih diri juga tidak bisa dengan cara mengasingkan diri. Memperoleh pembebasan diri yang sebenarnya adalah di tengah-tengah kesempatan untuk dapat memberi, dengan demikian kita juga akan mendapat pembebasan di tengah-tengah kerisauan dalam kehidupan. (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Seperti juga halnya pemerintah dalam menangani masalah kepadatan jumlah penduduk,  kemiskinan, tata ruang kota dan Lingkungan hidup. Pemerintah selalu berupaya memberikan upaya terbaik untuk kesejahteraan rakyat, memindahkan mereka dari rumah yang kurang layak ke tempat yang lebih layak. Tapi yang menjadi kendala adalah bagaimana rancangan rumah, lingkungan, dan tata ruang dari rumah susun yang baik dalam arti nyaman untuk dihuni.

Pada tanggal 31 Oktober 2011, H.Djan Faridz, Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) melakukan kunjungan ke Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat untuk melihat struktur bangunan, lingkungan dan prasarana di sekitar rumah susun tersebut. Satu per satu lingkungan perumahan disurvei olehnya. “Ini adalah salah satu bentuk partisipasi swasta dalam rangka mengentaskan kemiskinan. Semoga hal ini dapat juga ditiru oleh para pengusaha lain yang belum bergabung di Tzu Chi,” ujar H.Djan Faridz.

foto  foto

Keterangan :

  • Menpera juga berkunjung ke RSKB Cinta Kasih Tzu Chi, melihat fasilitas pengobatan dan lingkungan rumah sakit yang berada di area Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.(kiri)
  • Menpera dengan ditemani oleh Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengunjungi gudang hasta karya di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. (kanan)

H.Djan Faridz juga menambahkan jika pemerintah sendiri telah memiliki rencana besar, yakni kegiatan bedah kampung di 13 provinsi, tetapi untuk saat ini pemerintah terlebih dulu berfokus pada kegiatan bedah kampung di enam provinsi guna menanggulangi permukiman kumuh dan sebagai upaya pengentasan kemiskinan. Adapun keenam provinsi tersebut diantaranya Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung, dan DKI Jakarta. “Untuk di DKI Jakarta sendiri, kita (pemerintah) akan mengadakan kegiatan bedah desa untuk penghuni liar di sekitar bantaran sungai Ciliwung dan sepanjang rel kereta api,” tutur H.Djan Faridz.

Menpera juga berharap para rakyat yang berada di lingkungan kurang layak seperti sekitar bantaran sungai Ciliwung ataupun sekitar rel kereta mau untuk direlokasi menuju ke tempat yang lebih layak huni. “Harapan saya ke masyarakat adalah (mereka) mau untuk dipindahkan dan menuruti (anjuran) pemerintah. Karena pemerintah akan memindahkan mereka (penghuni di sekitar sungai ciliwung dan sepanjang rel kereta -red) ke tempat tinggal yang lebih layak huni,” imbau H.Djan Faridz.

foto  foto

Keterangan :

  • Hong Tjin, CEO DAAI TV menjelaskan mengenai proyek pembangunan Perumahan Cinta Kasih kepada Menpera (kiri)
  • Mentri Perumahan Rakyat H.Djan Faridz bersama Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melihat dari dekat kondisi perumahan dan kehidupan warga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi.(kanan)

Sementara itu Sugianto Kusuma, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengatakan, “Ini adalah salah satu langkah kita (Tzu Chi) untuk memberikan suatu saran atau masukan kepada pemerintah, bila ingin membangun suatu rumah susun ya inilah (Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi) contohnya,” ujar Sugianto Kusuma.

Di dalam area Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi sendiri telah tersedia berbagai fasilitas yang dapat digunakan oleh warga perumahan, antara lain rumah ibadah, sekolah dan rumah sakit. ”Di sini (Perumahan Cinta Kasih) telah tersedia berbagai fasilitas yang memudahkan para warga dalam beraktivitas. Jadi warga yang tinggal di perumahan ini bisa betul-betul merasakan kenyamanan,” ujar Sugianto.

Sugianto Kusuma juga menambahkan jika saat ini Yayasan Buddha Tzu Chi  memiliki program bedah kampung, dimana rencananya beberapa program ini akan digabung dengan program pemerintah sehingga visi dan misi pemerintah bisa sama dengan visi dan misi Tzu Chi, yakni Menyucikan hati manusia, menciptakan masyarakat damai sejahtera, dan mewujudkan dunia bebas bencana.

  
 

Artikel Terkait

Meringankan Beban Warga Korban Kebakaran

Meringankan Beban Warga Korban Kebakaran

03 Juli 2020

Pasca kebakaran yang melanda di jalan Pedongkelan belakang, Cengkareng Timur pada 29 Juni 2020, dua hari kemudian (1 Juli 2020), relawan Tzu Chi membagikan bantuan paket kebakaran untuk 27 warga yang tertimpa musibah. 

Komitmen Terhadap Kelestarian Lingkungan dan Aksi Nyata Mengatasi Perubahan Iklim

Komitmen Terhadap Kelestarian Lingkungan dan Aksi Nyata Mengatasi Perubahan Iklim

16 Mei 2023

Dalam puncak acara penanaman mangrove di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk yang dihadiri Presiden RI Joko Widodo, relawan Tzu Chi juga turut berpartisipasi.   

Rumah Sakit yang Humanis

Rumah Sakit yang Humanis

31 Mei 2015

Semua Rumah Sakit Tzu Chi dibangun berdasarkan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah Sakit Tzu Chi juga berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf  internasional.

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -