Kunjungan Yayasan Guang Ji: Mengenal Lebih Dekat Tzu Chi Indonesia
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaAron, staf Sekretariat Tzu Chi Indonesia menjelaskan misi pendidikan Tzu Chi yang menekankan pada pembelajaran budi pekerti dan budaya humanis di setiap sekolah dibawah naungan Yayasan Tzu Chi.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan dari Yayasan Guang Ji pada Senin, 1 Juli 2024. Pada kunjungan ini hadir 50 orang peserta dari Yayasan Guang Ji Kota Medan Sumatera Utara dan mereka diperkenalkan tentang Misi Amal, Pendidikan, Kesehatan, budaya humanis, pelestarian lingkungan, dan DAAI TV Jakarta dan Medan.
Para tamu dari Yayasan Guang Ji ini diajak berkeliling ke Exibition Hall, dan lantai 4 Aula Griya Jing Si. Saat berkeliling mereka didampingi staf Sekretariat Yayasan Tzu Chi yang menjelaskan tentang sejarah Tzu Chi pada saat mereka berkeliling di Exhibition Hall. Rombongan ini dipimpin oleh Felix dari Guang Ji Jakarta.
Tujuan dari kunjungan ini sendiri adalah Yayasan Guang Ji ingin belajar dan mengetahui lebih dalam tentang misi amal kemanusiaan Tzu Chi di Indonesia. Yayasan Guang Ji sedikit banyak sudah mengetahui bahwa Tzu Chi sangat peduli terhadap misi amal kemanusiaan.
Marwan menjelaskan awal Tzu Chi datang ke Jakarta Indonesia berawal dari para istri pengusaha Taiwan yang membuka usaha di Indonesia. Para istri pengusaha ini ingin bersumbangsih kepada masyarakat Indonesia.
Andre Zulman, dari Divisi Eksternal Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mempunyai empat misi yang harus dijalankan dalam misi kemanusiaan Tzu Chi, yaitu Misi Amal, Pendidikan, Kesehatan, dan Budaya Humanis.
Pada misi amal Andre menjelaskan bantuan bencana dan pembangunan rumah bagi korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan pembangunan rumah ibadah dan sekolah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Selain rumah, relawan Tzu Chi selalu menjalin hubungan baik dengan warga dalam berbagai kegiatan, seperti baksos kesehatan, gotong royong bersih lingkungan, dan pemberian paket sembako di setiap perayaan keagamaan.
Andre Zulman, dari Sekretariat Tzu Chi Indonesia (Ekstenal Relation) menjelaskan visi dan misi Tzu Chi kepada 50 orang peserta dari Yayasan Guang Ji.
Contoh lainnya yang sudah Tzu Chi kerjakan adalah relokasi warga bantaran Kali Angke yang berbudaya humanis. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membangun 1.100 unit rumah (Rumah Susun) yang dilengkapi dengan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, balai warga, depo pendidikan daur ulang, dan pujasera yang disiapkan untuk warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.
“Di bidang pendidikan, guru, dan relawan bersama-sama mendampingi setiap warga yang menghuni Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dengan penuh kesabaran. Kita harus membangun kesadaran para orang tua agar anak-anaknya giat bersekolah untuk masa depan yang lebih baik,” jelas Andre, “membangun bangunan sangatlah mudah, namun mempersiapkan warga untuk dapat hidup mandiri dan berpikir ke depan itu yang sangat sulit.”
Menambah Pengetahuan dan Membuka Wawasan
Di awal tour keliling Tzu Chi Center, staf Sekretariat Tzu Chi Indonesia, Aron dan Marwan mengajak rombongan ke studio DAAI TV. Marwan mengajak rombongan Guang Ji untuk melihat DAAI TV Indonesia, stasiun televisi yang sarat dengan tayangan-tayangan yang positif dan humanis, yang berlandaskan pada Kebenaran, Kebajikan dan Keindahan (Zhen Shan Mei) dalam setiap programnya.
Daniel salah satu peserta asal Kota Medan, Sumatera Utara sangat terinspirasi dari kunjungan ini, khususnya dalam bersumbangsih kepada sesama.
Daniel, salah satu peserta dari Yayasan Guang Ji Kota Medan menjelaskan setelah berkeliling di Tzu Chi center, ia merasa Tzu Chi Center ini sangat luas, fasilitasnya lengkap, dan banyak ruangan-ruangan yang menjelaskan tentang sejarah Tzu Chi di Indonesia dan dunia.
“Tadi juga dijelaskan tentang visi misi Tzu Chi, itu sangat bagus, sangat memotivasi dan juga menginspirasi saya. Dari sini saya dan teman-teman lainnya bisa belajar banyak tentang bantuan kemanusiaan,” ujar Daniel yang baru pertama kali datang ke Tzu Chi Center PIK.
Felix sangat bersyukur bisa memperkenalkan para anggotanya mengenal lebih dalam tentang Tzu Chi Indonesia dan DAAI TV yang berlandaskan Benar, Bajik, dan Indah.
“Saya sangat senang hari ini bisa belajar mengenai kehidupan, yang bisa membantu orang-orang di sekitar, yang mungkin tidak semua orang bisa atau mempunyai hati nurani yang tulus membantu mereka yang kesusahan. Mereka (relawan Tzu Chi) membantu dengan tulus,” ungkap Daniel.
Daniel mengungkapkan tujuan dari kunjungan ini adalah agar ia dan rekan-rekannya dapara peserta dari Yayasan Guang Ji ini datang ke Tzu Chi Center untuk belajar bagaimana Tzu Chi bisa berkembang dan bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia serta mempunyai relawan yang banyak dan semuanya bekerja dengan hati yang tulus dan sebagai pelatihan diri.
Para peserta berkesempatan untuk swafoto bersama di studio DAAI TV Jakarta.
Yayasan Guang Ji sendiri adalah suatu tempat untuk membentuk masyarakat dan bangsa yang lebih damai, sejahtera, beradab, dan bermanfaat. Kegiatan Yayasan Guang Ji meliputi seminar Darma, bakti sosial, pengembangan jiwa mempelajari moral dan etika, pendidikan anak, perayaan Waisak, bazar amal, dan perjamuan amal untuk pembangunan Vihara Guang Ji.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Membersihkan Aula Jing Si
06 Juni 2014 Sekitar 200 relawan yang berpartisipasi pada hari itu merasa gembira telah ikut ambil bagian. Kedepannya semoga akan lebih banyak relawan yang hadir meluangkan waktu membersihkan rumah bersama bagi semua insan Tzu Chi. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, Sebuah perbuatan baik memerlukan partisipasi anda, saya, dan dia agar dapat terlaksana dengan baik.Memperkenalkan Budaya Baik Tzu Chi
31 Oktober 2014 Aula Jing Si dipilih sebagai tempat “rekreasi” karena ia menilai Aula Jing Si sarat akan budaya sosial yang penting untuk diketahui oleh banyak kalangan. Termasuk murid sekolah dan juga jajaran Walikota Sukabumi.Bersih-Bersih Rumah Kedua
08 Juli 2015“Saya membayangkan
kamar-kamar yang sudah kita bersihkan ini tentunya akan nyaman ditinggali oleh
para relawan yang menginap di sini. Dengan membayangkan hal ini saja, hati saya
terasa sangat bahagia,” ujar wanita yang akrab disapa Ahun itu.