Siapa sih yang tak suka diberi kejutan? Apalagi kejutan itu berupa barang yang sudah lama diimpikan. Seperti Amalia (34) yang sedari dulu ingin membelikan kursi roda khusus untuk putri bungsunya, Siti Fatimah (4,7 tahun) yang Cerebral Palsy atau lumpuh otak. Namun karena mahal, juga kondisi ekonomi yang pas-pasan, kursi roda tersebut makin jauh dari jangkauan.
Lima bulan lalu, Amalia mengajukan bantuan kursi roda khusus kepada Tzu Chi atas saran seorang teman. Adalah Tarsisius Eko yang akrab disapa Pak Eko, yang menerima pengajuan Amalia, hingga proses survei yang saat itu dilakukan dengan video call karena masih masa pandemi Covid-19.
“Saya diminta mengurus berkas. Berkasnya saya kasih Pak Eko, katanya ‘ditunggu saja ya’. Saya sempat tanya setelah lima bulan, ‘sabar ya Bu’, iya kata saya,” tutur Amalia.
Gathering penerima bantuan Tzu Chi di Komunitas He Qi Timur kembali digelar. Amalia (baju kuning) menyimak informasi yang disampaikan Tarsisius Eko, staf dari Bakti Amal.
Johan Kohar dan tim relawan He Qi Timur menyerahkan bantuan kursi roda kepada Amalia.
Kursi roda yang didesain khusus sesuai kondisi tubuh Siti Fatimah yang Cerebral Palsy memang butuh waktu agak lama dalam pembuatannya. Saat itu melihat kondisi Siti Fatimah, tim Bakti Amal juga menawarkan bantuan susu guna menambah nutrisi bayi tersebut. Tentu Amalia sangat senang.
Amalia pun disarankan bertemu dengan dokter gizi. Berkas dari dokter gizi kemudian diberikan kepada tim Bakti Amal dan lalu di-ACC. Sejak Oktober 2021, Siti Fatimah kemudian mendapat bantuan dua kaleng susu setiap bulan. Amalia bersyukur, bantuan susu tersebut sangat cocok di perut anaknya. Siti Fatimah pun semakin hari semakin sehat. Berat badannya naik, kini sudah 15 kilogram.
Gathering Penerima Bantuan Tzu Chi
Amalia tak kuasa menahan haru dan bahagia.
Sementara itu gathering penerima bantuan Tzu Chi di Komunitas He Qi Timur kembali digelar pada Minggu, 5 Desember 2021. Para penerima bantuan Tzu Chi atau yang biasa disebut Gan En Hu di beberapa wilayah Jakarta Utara dan sebagian di Jakarta Timur hadir ke Depo Pegangsaan untuk mengambil jatah bantuan. Pun dengan Amalia yang datang mengambil bantuan dua kaleng susu.
Ketua Misi Amal He Qi Timur, Johan Kohar memberi sedikit sambutan dan menyemangati para Gan En Hu untuk menjalani hidup dengan baik. Tarsisius Eko, staf dari Bakti Amal juga menyampaikan beberapa informasi termasuk tawaran beasiswa bagi putra-putri para Gan En Hu.
Johan Kohar dan Tarsisius Eko lalu mengundang Amalia maju ke depan menerima bantuan kursi roda. Ia sangat kaget, karena tak menyangka. Sontak air mata mengalir deras di pelupuk matanya.
Orang tua Amalia begitu bahagia. Para tetangganya juga ikut bahagia. Ayah Siti Fatima bekerja di perusaahaan penyedia air bersih di bagian penggalian. Sementara Amalia kadang mendapat order mencuci pakaian melalui aplikasi daring.
“Saya enggak tahu kalau hari ini kursi rodanya diberikan, soalnya Pak Eko nggak bilang apa-apa. Saya senang, bersyukur banget anak saya bisa punya kursi roda. Memang saya membutuhkan itu, saya mau buat ke rumah sakit, anak saya sudah gede, saya juga berat,” katanya dengan mata yang masih berkaca-kaca, saat tiba di rumah kontrakannya di Pulo Gadung Jakarta Timur.
Siti Fatimah yang masih tidur pulas pun ia bangunkan.
“Nak ayo bangun Nak, kursi roda kamu sudah datang Nak,” katanya lirih.
Seperti dapat merasakan kebahagiaan ibu bapaknya, Siti Fatimah membuka mata dengan tersenyum. Sang Ayah, Darsono memegangi kursi roda tersebut agar saat badan anaknya didudukkan bisa pas. Siti Fatimah tampak sangat anteng. Sementara kedua orang tua tersebut sama-sama tampak haru memandangi anak mereka duduk di kursi roda khusus yang sudah lama mereka bayangkan.
Amalia memandang haru sang anak. Ia bersyukur kondisi anaknya hari demi hari mengalami kemajuan dan makin sehat.
“Buat Yayasan Buddha Tzu Chi, buat semua relawannya terima kasih banyak atas semua bantuannya. Saya tidak bisa membalas, semoga Tuhan membalas semua kebaikannya. Terima kasih banyak bantuan kursi rodanya,” tutur Amalia.
Johan Kohar, Ketua Misi Amal Tzu Chi di He Qi Timur pun berpesan agar orang tua Siti Fatimah selalu semangat dalam merawat sang anak. Bantuan kursi roda yang didesain khusus ini semoga dapat meringankan, terutama saat kontrol ke rumah sakit.
“Kalau kita pakai kursi roda yang biasa dia akan melorot. Jadi anak-anak seperti ini memang butuh kursi roda khusus. Harapan saya tentunya dia bisa sehat kembali. Tapi yang paling penting adalah ibunya juga merasa banyak orang yang peduli, terutama dari Yayasan Buddha Tzu Chi yang sangat peduli dengan keadaan anaknya,” ujarnya.
Editor: Metta Wulandari