Ladang Berkah di Akhir Tahun 2011 (Bag. 1)

Jurnalis : Yussie (He Qi Timur), Fotografer : Indrawan (He Qi Timur)
 
 

fotoSebagai penutup tahun 2011 ini, relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Timur menggarap ladang berkah di kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan membagikan beras kepada warga yang kurang mampu.

Sebagai penutup tahun 2011 ini, relawan Tzu Chi dari wilayah He Qi Timur menggarap ladang berkah di kelurahan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Minggu, 4 Desember 2011 dilaksanakan pembagian beras cinta kasih untuk yang keempat kalinya. Sebanyak 107 relawan berkumpul kembali membagikan beras cinta kasih kepada 3.000 keluarga di Kelurahan Tanjung Priuk yang membutuhkan bantuan.

 

 

Kegiatan diawali dengan seremoni penyerahan beras cinta kasih secara simbolis dari relawan dan aparat pemerintah Kelurahan Tanjung Priok kepada perwakilan warga pukul 8 pagi, lalu dilanjutkan dengan pembagian beras dan selesai pukul 12 siang . Meskipun kegiatan ini sudah dilaksanakan berkali-kali, para relawan masih tampak semangat untuk mempersiapkan dan mendukung kegiatan sehingga kegiatan pembagian beras cinta kasih hari itu berjalan tertib dan rapi.

foto    foto

Keterangan :

  • Para warga penerima beras di Kelurahan Tanjung Priuk dengan gembira mengantri dengan rapi dan tertib sambil membawa kupon beras (kiri).
  • Sebanyak 107 relawan membagikan beras cinta kasih kepada 3.000 keluarga di Kelurahan Tanjung Priuk yang membutuhkan bantuan (kanan).

Kisah Bapak M. Siri Sofa
M. Siri Sofa, seorang purnawirawan (pensiunan tentara) menarik perhatian semua orang. Semua pandangan langsung tertuju padanya. Hampir separuh mukanya terbungkus oleh daun sirih dan plester. Drg. Linda, relawan yang juga tim medis Tzu Chi yang saat itu kebetulan hadir langsung tergerak untuk memeriksanya. Menurut drg. Linda, M. Siri Sofa menderita kanker. Kanker tersebut sudah cukup lama diderita, namun karena kurangnya pengetahuan dan kepedulian, kanker tersebut menyebar dan menjadi lebih parah.

foto  foto

Keterangan :

  • M. Siri Sofa (kaus cokelat) menerima beras dengan penuh haru. Kehidupannya yang memprihatinkan membuatnya merasa bantuan ini sangat bernilai untuknya (kiri).
  • Dalam pembagian beras, relawan Tzu Chi dengan penuh sukacita membawakan karung beras hingga ke rumah warga yang sudah berusia lanjut, sementara relawan yang lain menyapa dengan ramah (kanan).

M. Siri Sofa adalah salah satu warga Tanjung Priuk yang sangat kurang mampu. Di rumahnya yang berukuran kurang lebih 3x3 m2 dengan 2 lantai, ia menceritakan awal mula penyakitnya. Setelah pensiun dari tentara, dia bekerja menjadi supir di sebuah perusahaan perminyakan. “Dulu ada tahi lalat di mata, terus digaruk-garuk lalu copot. Tapi tumbuh lagi dan jadi seperti sekarang,” ceritanya.  Di sela-sela ceritanya itu, sesekali cairan mengalir dari pipinya. Dengan tidak adanya biaya, ia hanya membeli daun sirih dan plester seminggu sekali. Setiap hari dia mencuci daun sirih yang sudah dipakainya lalu dia balur kembali ke mata dan pipi kanannya. Hal tersebut tentu memperparah kondisi karena sangat tidak steril. “Kalau nasibnya begini, ya nggak apa-apa,” lanjutnya dengan penuh kepasrahan.

Anak-anaknya sendiri sudah pernah mengajak untuk tinggal bersama, namun karena perceraian dengan istrinya dan rasa malu karena tidak merawat anak-anaknya sewaktu kecil membuatnya bersikeras untuk tinggal sendiri. Penghasilan Bapak Siri hanya 200.000 rupiah per bulan, hasil dari mengontrakkan rumah – uang pensiunnya diambil sekaligus saat pertama pensiun. Rumahnya terdiri dari 2 lantai, lantai 1 dikontrakkan dan lantai 2 untuk ditinggalinya sendiri. Suasana rumahnya pun sangat memprihatinkan. Dengan adanya bantuan beras cinta kasih ini, dirinya sangat terbantu karena ada sesuatu yang bisa dia makan selama beberapa waktu. Para relawan pun tergerak untuk membantu dalam proses pemberian bantuan kesehatan bagi Bapak Siri.

Bersambung ke Bagian 2.

 

  
 

Artikel Terkait

Wariskan Bumi untuk Generasi Mendatang

Wariskan Bumi untuk Generasi Mendatang

11 Februari 2011 Minggu pagi, 16 Januari 2011 mulanya cuaca cerah namun tak lama kemudian cuaca berubah menjadi mendung dan hujan deras mengguyur. Namun hujan itu tidak mematahkan semangat sebagian relawan Hu Ai Jelambar untuk tetap datang ke depo daur ulang. Hari itu sekitar 30 lebih relawan hadir untuk mengikuti kegiatan daur ulang.
Menjalin Cinta Kasih Menyambut Imlek 2023

Menjalin Cinta Kasih Menyambut Imlek 2023

09 Januari 2023

Jelang perayaan Imlek 2023, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membagikan 90 paket Imlek kepada umat Wihara Khema, Pecah Kulit, Jakarta Barat terutama warga prasejahtera yang akan merayakan Tahun Baru Imlek.

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Sawah Besar

Bantuan Bagi Korban Kebakaran di Sawah Besar

13 Februari 2012 Duka warga Lautze Dalam, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat sedikit hilang dengan hadirnya 35 orang relawan Tzu Chi di daerah mereka. Sejak jam 9 pagi relawan Tzu Chi mendirikan posko darurat di gedung SDN 02 Pasar Baru Jakarta Pusat.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -