Ladang Pelatihan Diri yang Luas
Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Cindy Kusuma
|
| ||
Hua-de pun mengikuti saran Master. Bisnisnya di Indonesia menuai sukses dan ia juga berkontribusi dalam mengembangkan misi Tzu Chi di Indonesia, salah satunya adalah pembagian beras pada tahun 1998. Saat itu, relawan Tzu Chi Indonesia hanya terdiri dari sejumlah relawan wanita yang belum berpengalaman. Berkat pengalaman Hua-de sebagai relawan Tzu Chi senior serta uluran tangan dari berbagai pihak, pembagian beras tersebut boleh berjalan dengan lancar. Kini, belasan tahun telah berlalu. Huang Hua-de bersama dengan rombongan relawan luar negeri hadir kembali di Indonesia. Kali ini bukan untuk pembagian beras ataupun membersihkan kali, melainkan untuk menghadiri acara peresmian Aula Jing Si Indonesia.
Keterangan :
Dua hari sebelum acara puncak pada tanggal 5 Oktober 2012 sore, ketika relawan Tzu Chi dari delapan negara baru saja mendarat, mereka langsung meluncur dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Aula Jing Si kemudian menaruh barang di kamar masing-masing. Tidak ingin melewatkan setiap detik dengan sia-sia, setiap relawan langsung bersiap di lantai 1 Aula Jing Si untuk mengikuti tur mengelilingi kompleks Tzu Chi Center. Memaksimalkan Potensi Setiap Ruang Setiap relawan pun terkesan akan setiap sudut di kompleks Tzu Chi Center. Mulai dari ruang kelas dan fasilitas sekolah, pameran poster, studio DAAI TV, hingga kantor operasional. Banyak yang mengatakan, Aula Jing Si Indonesia tidak kalah dengan yang ada di Taiwan, semua berkat kesungguhan hati insan Tzu Chi Indonesia.
Keterangan :
“Kami sudah melihat sekolah Tzu Chi, kami melihat berbagai aspek pendidikan, contohnya mengajari murid untuk menaati peraturan lalu lintas, dan sebagainya. Terlihat bahwa pendidikan budi pekerti sudah dijalankan. Kami juga melihat kelas merangkai bunga dan penyajian teh. Semuanya sangat bersungguh hati,” ujar Wu Shan-yun, salah satu relawan asal Taiwan. Huang Hua-de juga menyampaikan hal yang serupa. Sebagai salah satu saksi berkembangnya misi Tzu Chi di Indonesia, Huang Hua-de mempunyai kesan tersendiri akan aula yang dibangun sejak 2009 ini. “Saya melihat kesungguhan hati shixiong-shijie di Indonesia, mendalami Dharma ke dalam hati dan perbuatan. Tidak hanya dengan sepenuh hati, tapi juga sepenuh tenaga. Saya percaya kata-kata Master, jika Indonesia bisa bersinar, maka seluruh dunia juga akan bersinar.” Dengan diresmikannya ladang pelatihan diri yang begitu luas, harapan yang dipanjatkan juga besar. “Saya berharap relawan Tzu Chi di Indonesia terus menjalankan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi dengan sepenuh hati dan kekuatan sampai selama-lamanya. Saya dengar ke depannya juga bertekad membangun rumah sakit. Kami menantikan shixiong-shijie di Indonesia bisa menjadi teladan, dan selalu mendalami Dharma dari Master,” ujar Huang Hua-de. | |||
Artikel Terkait
Mengembalikan Penglihatan Penderita Katarak
24 Agustus 2015 Kodam I/BB bekerja sama dengan relawan Tzu Chi Medan mengadakan bakti sosial kesehatan bagi para penderita katarak untuk memperingati ulang tahunnya yang ke-65. Baksos yang diadakan tanggal 6 dan 7 Agustus 2015 di Rumah Sakit TK II Putri Hijau Medan tersebut mampu menangani 86 pasien katarak.![Sebanyak 45.000 Relawan Tzu Chi Serentak Mendengarkan Dharma](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/1920200412_Ted_1_ok.jpg)
Sebanyak 45.000 Relawan Tzu Chi Serentak Mendengarkan Dharma
16 April 2020Kemajuan teknologi memungkinkan setiap orang bisa saling berkomunikasi tanpa mengenal jarak dan waktu. Mengingat masa pandemic Covid-19 masih terus berlanjut, relawan Tzu Chi Indonesia turut mengikuti Live pelatihan relawan yang diadakan di Taiwan. Sebanyak 45.000 relawan dari seluruh dunia mengikuti kegiatan ini.