Lahan Kebajikan Baru

Jurnalis : Ivana, Fotografer : Ivana
 
foto

* Yetty segera menyambut jodoh yang telah lama dinantinya untuk bergabung dalam barisan biru-putih. Dalam sosialisasi pengenalan Tzu Chi, Yetty mendaftar menjadi relawan Tzu Chi

Sudah lama Yetty mendengar tentang kegiatan Tzu Chi dari kenalannya. Sudah lama pula ibu ini ingin bergabung dalam barisan Tzu Chi yang berseragam biru-putih. Apalagi sejak ia kerap menonton tayangan DAAI TV, keinginannya semakin kuat. Maka, Yetty sangat bergembira dapat ikut dalam acara Sosialisasi Pengenalan Tzu Chi di Sunter, Jakarta Utara, tak jauh dari rumahnya.
"Wilayah Sunter sudah beberapa kali oper koordinasi, dulu pertama masuk ke he qi 3, lalu ke he qi timur, dan baru mulai awal tahun ini masuk dalam koordinasi '4 in 1' he qi utara," Ay Ay, relawan Tzu Chi asal Sunter mengisahkan. Sebagai wilayah "antara", Sunter sesungguhnya memiliki potensi yang besar. Ini tampak dari sekitar 170 orang yang hadir setelah menerima undangan dari relawan. Sayangnya, potensi daerah tersebut belum terbina baik selama ini. Ay Ay juga mengemukakan kurangnya relawan menyebabkan kegiatan di Sunter kurang aktif, dan kurangnya kegiatan kemudian menyebabkan jumlah relawan komunitas tak kunjung bertambah. Ini seperti lingkaran tanpa ujung dan pangkal penyelesaian.

Jodoh yang Akhirnya Datang
Besar harapan yang diletakkan dalam acara sosialisasi tanggal 22 Februari 2009 ini. Sejak pagi para relawan sibuk "mendandani" Gedung Sigala-gala, tempat acara berlangsung, menunjukkan kesungguhan mereka. Stan DAAI TV dan pameran buku Jing-Si ikut menghidupkan suasana di kanan-kiri ruang acara, di antara pintu masuk celengan bambu disusun berjajar. Tidak setiap kali acara sosialisasi dikemas semeriah ini. Pukul 14.00, para relawan berbaris menyambut peserta yang satu per satu mulai tiba. "Acara ini tujuannya untuk mengajak lebih banyak relawan baru, sekaligus untuk mengkader relawan kita tentang bagaimana mengadakan sebuah acara yang berbudaya kemanusiaan," terang Like Hermansyah, ketua relawan he qi utara.

foto  foto

Ket : - Sekitar 170 warga Sunter memenuhi undangan Sosialisasi Pengenalan Tzu Chi. Wilayah Sunter belum lama
           dimasukkan dalam koordinasi '4 in 1' He Qi Utara, dan sosialisasi ini bertujuan untuk mengaktifkan relawan
           di wilayah ini. (kiri)
         - "Sejak bergabung dengan Tzu Chi, saya belajar untuk bersyukur," cerita Like Hermansyah mengenai
           pengalaman pribadinya setelah menjadi relawan Tzu Chi. (kanan)

"Master Cheng Yen mengatakan bahwa tempat yang penuh cinta kasih akan terhindar dari bencana," kata Like dalam sesi sharing. "Di Tzu Chi saya belajar tentang rasa syukur setelah melihat di sekitar kita ternyata banyak yang jauh lebih kekurangan," lanjutnya. Like menggambarkan bagaimana dulu ia sering membandingkan benda miliknya dengan orang lain dan kerap merasa tidak puas.

Yetty mendengarkan sharing dari Like juga penjelasan mengenai pentingnya melestarikan bumi oleh Suriadi, dengan sepenuh hati. Ia datang bersama-sama dengan 4 teman yang tinggal berdekatan. Bulat tekadnya untuk mendaftar menjadi relawan, sehingga usai acara tanpa ragu ia menuju meja bundar untuk mengisi formulir pendaftaran. "Saya sangat tersentuh dengan yang dilakukan Tzu Chi, maka ini kebetulan berjodoh, saya daftar," katanya sambil tersenyum. Yetty sudah berencana mengikuti sosialisasi relawan baru yang dijadwalkan tanggal 7 Maret mendatang.

foto  foto

Ket : - Peragaan isyarat tangan Ren Jian You Ai ikut mengajak warga Sunter untuk berpartisipasi menebarkan cinta
           kasih di lingkungan mereka. (kiri)
        - Relawan membagikan berkah berupa angpau dari Master Cheng Yen. Angpau ini juga membawa harapan
           agar cinta kasih segera bersemi di Sunter. (kanan)

Gembira Melihat Kebaikan
Berbeda halnya dengan Betty yang hadir dalam sosialisasi ini sebagai relawan. Selama ini ia tidak bisa terlalu aktif karena masih harus mengurus keluarga, apalagi sejak 6 bulan terakhir, Ani mamanya, sempat jatuh. Betty pun perlu mencurahkan lebih banyak perhatian dan waktu untuk mengurus Ani yang sudah berusia 83 tahun.

Hari ini, Betty membawa serta Ani mengikuti sosialisasi pengenalan Tzu Chi. Dari atas kursi roda, Ani mengikuti presentasi, tayangan, dan penampilan isyarat tangan dari relawan. "Sekarang saya merasa sudah tidak bisa apa-apa, tapi liat di Tzu Chi banyak yang bantu orang, rasanya ikut senang," tuturnya. "Saya pengen bisa lebih banyak ikut kegiatan Tzu Chi. Kalo kita lebih giat pasti akan lebih bagus," Betty menyambung semangat sang mama.

foto

Ket : - Betty hadir bersama Ani mamanya yang masih harus duduk di kursi roda. Betty sangat ingin lebih aktif dalam
           kegiatan Tzu Chi, sementara Ani ikut senang dengan kebajikan yang dilakukan relawan Tzu Chi.

Di akhir acara, relawan menyerahkan suvenir serta angpau dari Master Cheng Yen. "Meskipun sedikit terlambat, tapi semoga berkah dari Master (Cheng Yen) tetap menyertai kita," tukas Mario, yang membawakan acara. Di antara undangan yang berbaris menerima suvenir dan angpau, Agus Yatin membungkuk dalam-dalam sebagai tanda terima kasih. Memakai kopiah putih, Agus tampak berbeda dari undangan yang lain. "Saya melihat Master Cheng Yen adalah orang yang bisa mengubah dunia. Kata-kata renungan Master (Cheng Yen) yang saya baca ada kesamaan dengan ajaran agama saya. Maka dari itu saya terpanggil untuk ikut," terangnya. Pria yang tinggal di Pademangan ini tadinya merupakan salah satu keluarga yang dibantu Tzu Chi dalam program Bebenah Kampung. Interaksi dengan relawan Tzu Chi menggugahnya untuk ikut membantu sesamanya. "Belum lama ini ada juga yang tanya soal operasi katarak ke saya. Sekarang apa saja yang saya bisa bantu akan saya lakukan," ujarnya.

 

Artikel Terkait

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

Karena Hidup Seperti Roda yang Berputar

19 Januari 2021
Lisa Hariana (38) berlinangan kala menceritakan masa sulit yang tengah dihadapinya. Lisa mesti merawat lima orang anak yang masih kecil-kecil seorang diri. Di tengah kepedihan yang dirasakan, Lisa bersyukur permohonan bantuannya ke Tzu Chi disetujui. Sudah tiga bulan ini ia menerima bantuan biaya hidup, susu, serta diapers. 
Semangat Kerelawanan, Fondasi Berbuat Kebajikan

Semangat Kerelawanan, Fondasi Berbuat Kebajikan

24 Agustus 2017

Pada 16 Agustus 2017, Habitat for Humanity mengadakan kunjungan ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Selain bertukar inspirasi, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk saling belajar tentang bagaimana membantu mewujudkan perumahan yang layak bagi warga kurang mampu.

Olah Rasa dan Ajang Silaturahmi antar-Karyawan DAAI TV

Olah Rasa dan Ajang Silaturahmi antar-Karyawan DAAI TV

10 Maret 2018

Menjalin Jodoh, Menggenggam Kesempatan, itulah tema dari Kamp Humanis DAAI TV 2018 yang digelar pada 9-11 Maret 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kamp humanis DAAI TV ini bertujuan menajamkan kembali visi misi DAAI TV bagi para karyawan dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi antarkaryawan.

Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -