Lakukan yang Mudah

Jurnalis : Lisda (He Qi Utara), Fotografer : Lisda (He Qi Utara)
 
 

fotoSejak dari rumah, para murid membawa sampah daur ulang untuk dipilah ke dalam kantong-kantong yang disediakan.

“ Jika enggan mengerjakan hal kecil , maka kita pun akan sulit menyelesaikan tugas yang besar.”(Master Cheng yen)

Jam 11.30 WIB suasana ramai, di sebuah ruangan yang cukup besar sudah dipadati oleh 160 murid kelas 1 sampai kelas 3 SMP. Tiap anak terlihat membawa satu atau dua kantong yang berisi barang daur ulang yang sudah mereka siapkan dari rumah.

Hari itu Sabtu 22 Januari 2011, relawan Tzu Chi akan mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan di Sekolah Budi Agung, Jakarta Utara. Liwan Shixiong selaku koordinator  kegiatan  ini, memulai dengan melemparkan pertanyaan, ”Adik-adik, siapa yang rumahnya pernah kebanjiran?” Dalam sosialisasi itu dijelaskan bahwa membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang benar, tapi yang lebih baik lagi, bila kita mau memilahnya dan didaur ulang. Dengan cara demikian selain mengurangi sampah, kita juga telah berbuat kebajikan yaitu mengubah sampah menjadi emas, emas menjadi cinta kasih. Cinta kasih itu dapat menyebar dan menolong orang–orang yang dalam kesulitan.

Mudah dan Bisa Dilakukan
Dengan gaya bahasa yang sederhana, relawan Tzu Chi Amel dan Heri menjelaskan arti global warming (pemanasan global) yang mengakibatkan terjadinya perubahan suhu yang ekstrem. Sekilas ditayangkan sebuah film animasi tentang seekor beruang kutub dimana hidupnya merasa nyaman dan tenteram hingga terlihat tubuhnya montok dan sehat. Namun, ketika batu-batu es di sekitarnya mulai mencair, ia pun berpindah dan berulang kali hingga akhirnya perlahan-lahan bulu yang lebat dan tebal di tubuhnya mulai rontok sampai tubuhnya menjadi gundul. Film animasi ini membuat siswa-siswi yang melihatnya bergumam.

Diiringi senyuman, Amel bertanya, “Sayangkah adik-adik kepada Ibu? Ibu yang merawat kita selagi sakit, memberi kita makan ketika lapar, menghibur kita ketika merasa sedih.” Adik-adik ini pun langsung mengiyakan tanda setuju. Begitu pula dengan bumi, bumi adalah rumah kita, ibu kita bersama. Kemana kita akan pergi bila bumi ini sudah tidak bisa ditempati lagi dan bagaimanakah nasib kita?

foto  foto

Keterangan :

  • Dengan ceria relawan Tzu Chi menyampaikan pesan pelestarian lingkungan kepada para siswa. (kiri)
  • Para siswa langsung mempraktikkan cara memilah sampah. Botol plastik harus dilepas tutup dan cincinnya lalu dipipihkan. (kanan)

“Nah adik-adik, ada hal yang mudah dan dapat kalian lakukan untuk memperpanjang usia bumi kita, yaitu dengan memakai kembali kertas atau buku yang sisi baliknya masih kosong, atau menggunakan botol minum yang bisa dipakai berulang-ulang, serta mengurangi kantong plastik dengan membawa tas serbaguna, dan berpikir kembali sebelum membeli barang baru.

Di sesi akhir, siswa–siswi yang sudah membawa barang daur ulang dari rumah, dengan berjalan rapi menuangkan barang daur ulang ke kantong-kantong besar yang sudah disiapkan relawan. Ada 6 kantong yang dibedakan berdasarkan jenis bahan daur ulangnya (logam, plastik, dan kaca). Dengan bimbingan relawan, para siswa dengan cepat menguasai kantong-kantong mana yang harus mereka isi sesuai kelompoknya.

Setelah mengikuti sosialisasi pelestarian lingkungan ini diharapkan siswa-siswi memulai dari diri mereka sendiri. Mari menjadi orang pertama yang melakukan hal yang benar demi terwujudnya lingkungan yang asri, bersih, dan indah.

  
 

Artikel Terkait

Puncak Sebuah Bantuan

Puncak Sebuah Bantuan

16 Desember 2009
“Betapa gembiranya kami karena sudah pada puncaknya. Terima kasih kepada Master Cheng Yen yang telah melindungi dan membagi cintanya kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan ras dan suku,” ujar Nazariah, salah satu warga Perumahan Cinta Kasih.
Menyulut Lilin Kebajikan Ke Seluruh Negeri

Menyulut Lilin Kebajikan Ke Seluruh Negeri

12 November 2012 Nama tersebut memberi arti besar dalam perjalanan hidup para relawan yang berada di Sinar Mas karena menyadari besarnya tanggung jawab yang diberikan sebagai insan Tzu Chi. Maka dari itu, pelatihan relawan pun kerap kali dilakukan secara berkala.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -