Lambang Kasih Untuk Ayah
Jurnalis : Chensuning (Tzu Chi Batam), Fotografer : Candra (Tzu Chi Batam), Reno (Tzu Chi Batam)Kelas budi pekerti bersama-sama merayakan Hari Ayah di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Batam. Dalam kesempatan ini, para ayah memotong kue Hari Ayah.
Hari Ayah memang tidak sepopuler hari ibu. Namun Sebagai bentuk sebuah penghormatan kepada sosok ayah akan peran dan tanggung jawabnya dalam rumah tangga, maka pada tanggal 15 Juni 2014, Xiao Tai Yang dan Tzu Shao hadir di Kantor Tzu Chi Batam. Kehadiran mereka adalah untuk memeriahkan Peringatan Hari Ayah yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam. Dikarenakan pada hari tersebut juga merupakan penutupan masa pelajaran 2013-2014 kelas budi pekerti, maka juga diadakan kilas balik Jing Si Yu tahun ajaran 2013-2014. “Mengerti etika kehidupan adalah mengetahui bagaimana menyayangi dirinya sendiri, orang yang menyayangi dirinya sendiri akan menyayangi dirimu,” seru seorang murid kelas budi pekerti.
Banyak yang telah di berikan para papa dan mama kepada murid kelas budi pekerti, dari mendalami tentang budi pekerti, menghargai lingkungan, dan juga mengajarkan bagaimana cara berbakti kepada orang tua. “Berbakti kepada orang tua adalah berupaya agar hati mereka merasa tenang dan bebas dari rasa khawatir”. Kata perenungan tersebut merupakan materi terakhir yang diajarkan untuk masa pelajaran 2013-2014 kelas budi pekerti. Agar murid kelas budi pekerti lebih mengerti tentang makna berbakti maka para relawan menayangkan video yang intinya tentang berbakti seorang anak terhadap ayahnya. “Saya pernah bantu ibu cuci piring, ngepel lantai, sapu lantai. Pernah merapihkan tilam sendiri,” jawab Jocelyn dan Justine saat ditanyakan cara berbakti kepada orang tua.
Para ayah diminta untuk menutupi mata dalam permainan, agar dapat mengenali anak mereka.
Para murid kelas budi pekerti dan relawan menyanyikan lagu “Happy Father Day” dengan nada lagu “Happy Birthday”. Secara serentak para ayah meniup lilin serta memotong kue, dan kue yang terpotong dibagikan kepada setiap murid kelas budi pekerti untuk disuapkan kepada ayahnya, sebelumnya juga diminta untuk menyuguhkan secangkir teh hangat untuk ayahnya.
Agar suasana tetap hangat, maka para relawan memberikan permainan kepada para ayah dan anak- anak. Sukacita para ayah juga terlihat jelas pada saat mereka memainkan game dimana para ayah diminta untuk menutupi mata agar dapat mengenali anak mereka. Para ayah semuanya berhasil sedangkan penonton tidak dapat menahan tawanya saat melihat aksi lucu dari seorang ayah dalam mengalami kesulitan untuk mengenali anaknya.
Para murid kelas budi pekerti memberikan suapan kue kepada sang ayah sebagai tanda terima kasih dan rasa sayang kepada ayah.
Sebagai akhir dari perayaan Hari Ayah, para ayah memberikan pelukan kepada anaknya sebagai suatu ungkapan terima kasih karena para ayah telah melewati hari yang bahagia berkat penghiburan dari anaknya. Ayah adalah seorang pemimpin keluarga yang selalu membimbing kita dan selalu mengarahkan kita ke arah yang benar. walaupun sesekali ayah mengarahkan kita dengan tegas. akan tetapi, itu semua demi kita agar bisa mencapai arah tujuan dan cita-cita hidup yang lebih baik.