Landasannya adalah Berbakti Kepada Orang Tua
Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Barat 1) , Fotografer : Riani Purnamasari, Reza Rezaie (He Qi Barat 1)Cindy Jonathan, salah satu relawan dari Sekolah Cinta Kasih mengajak para opa dan oma menari bersama berbagai tarian kekinian.
Sesungguhnya setiap orang memiliki ladang batin yang sangat kaya. Karena itu, setiap orang harus bersungguh hati menggarap ladang batin itu dengan menggenggam waktu dan memanfaatkan kehidupan dengan baik. Dengan menjalin jodoh menjadi relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, para relawan berkesempatan untuk menanam kebaikan bagi dirinya dan bersumbangsih bagi sesama.
Begitu juga dengan menjadi siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi atau Tzu Chi School, dan karyawan dari berbagai badan misi Tzu Chi. Semuanya memiliki kesempatan yang besar untuk bersumbangsih bagi sesama. Semuanya bisa mengembangkan nilai hidup dengan membawa manfaat bagi semua makhluk.
“Shigu, lain kali tolong infokan ke saya ya. Saya mau ikut bersama teman-teman ke panti jompo” ujar Cindy Jonathan, siswi kelas XI SMA Cinta Kasih Tzu Chi kepada relawan Zhen Shan Mei. “Kenapa kamu mau ikut lagi?” tanyanya. “Karena dari kunjungan ke Panti Jompo, saya belajar bersyukur, jadi semakin sayang kepada mama dan papa,” jawab Cindy.
Eka Rahardjo dan Ongko adalah tim Kunjungan Panti Jompo sejak delapan tahun lalu. Mereka saling berterima kasih dapat menjalin jodoh dengan para relawan dan lansia.
Pada permainan ini, opa melawan oma yang masing-masing sangat antusias untuk menyelesaikan permainan berlomba untuk menjadi yang tercepat.
Pagi itu, Minggu 30 September 2018, sebanyak 21 siswa-siswi murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi bersama dengan 87 relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 1 berangkat bersama ke Panti Jompo Tresna Werdha Budi Mulia 2 yang letaknya juga di area Cengkareng, yaitu di Jl. Cendrawasih.
Eko Rahardjo bersama Heni dan Rina, adalah tiga MC yang memandu kegiatan penghiburan bagi para oma dan opa di panti ini. Eko mengajak semua opa oma untuk larut dalam dendang khas Indonesia yaitu dangdut. Beberapa lansia turut bergoyang tatkala lagu pada zamannya diputar. Yang spesial adalah salah seorang oma yang bernama Anna, langsung maju ke depan untuk mempertunjukkan kebolehannya dalam menghapal lagu “Satu Keluarga”, dan para relawan pun turut memeragakan Bahasa isyarat tangannya.
Para siswa murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi mempersiapkan penampilan untuk menghibur opa dan oma. Mereka memutuskan untuk mengajak para opa dan oma untuk menari kekinian, dengan lagu dan gerakan. Setelah dipertunjukkan satu kali, Cindy Jonathan mengajak para opa dan oma yang masih mampu berdiri untuk dapat mengikuti gerakan kekinian. Sumringah lah para opa dan oma dibuatnya.
Beberapa sharing dari para relawan, terutama ibu-ibu relawan Rusun Cinta Kasih Tzu Chi menghangatkan hari. “Kami kali kedua ke sini, senang sekali bisa menghibur opa dan oma sekalian, seperti mengunjungi orang tua sendiri.” Seluruh peserta mengucapkan banyak terima kasih atas dedikasi Ongko sebagai relawan ketua kegiatan kunjungan panti jompo. Walau usianya juga sudah senja, namun Ongko sangat berbahagia untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh opa oma.
Eko pun berterima kasih dapat menjadi bagian selama delapan tahun menjadi relawan MC, dan mengajak seluruh opa dan oma juga untuk mendoakan kesehatan Ongko. “Saya senang menjadi MC kegiatan panti jompo karena saya selalu teringat ibu saya. Ini adalah saat yang selalu tepat untuk mengingatkan saya agar berbakti kepada orang tua, terutama selagi ibu saya masih ada di dunia,” ujar Eko.
Permainan kelompok mengoper bola, lima oma dan lima opa dipasangkan gelas di salah satu tangannya untuk mengoper bola ke teman grupnya.
Relawan dari Rusun Cinta Kasih turut serta menghibur para lansia dengan berinteraksi dan memperagakan isyarat tangan.
Permainan fisik pun menjadi bagian dalam kegiatan kunjungan. Suparman adalah relawan yang mengajak para opa dan oma untuk berlomba. Salah satu tangannya diikatkan pada sebuah gelas, mereka pun berbaris dan berlomba mengoperkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain. Regu opa melawan regu oma.
Tak mau ketinggalan, para relawan menjadi suporter dalam permainan ini. Setelah beberapa lama permainan ini dimulai, akhirnya para opa memenangkan permainan. Namun semua opa oma diberikan hadiah sebagai penyemangat. Kegembiraan ini sungguh berharga bagi para relawan.
Di penghujung kunjungan,
Joliana, salah seorang relawan komite juga turut menghibur dengan cara
mendongeng. Dalam dongengnya, Joliana menceritakan kisah di peternakan, di mana
semua hewan saling menyombongkan diri menjadi yang paling tersayang dari
pemilik peternakan. Namun dengan guna masing-masing, para hewan kemudian
tersadar bahwa semua hewan ada manfaat yang baik bagi pemilik peternakan. Dari
inti cerita ini, dapat diambil makna bahwa setiap orang di dalam kehidupan
memiliki peran masing-masing, sehingga yang paling tepat adalah setiap orang
menjalin jodoh yang baik satu sama lain.
Dalam kunjungan ini, relawan Tzu Chi mengenalkan DAAI Mi sebagai mi vegetarian yang sehat. Relawan menyumbangkan beberapa dus untuk dapat dimakan bersama para lansia.
Kisah ini sungguh menghibur, namun penuh makna, bahwa hal ini sama dengan yang diungkapkan Master Cheng Yen dalam salah satu ceramahnya, “Setiap orang memiliki fungsi masing-masing. Dokter dan perawat memiliki fungsi masing-masing. Relawan daur ulang juga memiliki fungsi sendiri. Bagaimana cara kita bersumbangsih? Dengan menjalankan fungsi masing-masing. Jangan meremehkan diri sendiri. Kita harus menggenggam waktu untuk bersumbangsih. Semakin banyak berbuat baik, maka semakin banyak berkah yang diciptakan. “
Dengan berbuat baik, berbakti, dan giat melatih diri, relawan Tzu Chi terjun ke masyarakat, menjalin jodoh dengan banyak orang, dan bersumbangsih tanpa pamrih. Menggenggam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan. Sungguh berbahagia apabila masing-masing orang dapat menjernihkan hati sehingga masyarakat dapat hidup dalam keharmonisan sehingga dunia dapat terbebas dari bencana.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Menebar Kasih untuk Generasi Penerus Bangsa
25 September 2018Mengasah Hati dengan Kunjungan Kasih kepada Pasien Kasus
18 September 2018Kunjungan kasih relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Barat 1 ke beberapa penerima bantuan Tzu Chi ini memberikan kesan yang dalam, baik bagi keluarga penerima bantuan maupun bagi relawan sendiri. Para relawan dibagi menjadi 5 kelompok. Salah satu kelompoknya pergi mengunjungi dua pasien malnutrisi, yang pertama bayi 2 tahun bernama Grace Imanuel dan bayi 5 bulan bernama Nurbagas.