Langkah Awal Membawa Berkah

Jurnalis : Rahma Mandasari ( DAAI TV Medan ), Fotografer : Lily Hermanto(Tzu Chi Medan)
 

foto Diharapkan langkah awal ini memberi semangat bagi para insan Tzu Chi Tebing Tinggi untuk terus bersumbangsih. .

Akhirnya usaha dan penantian para relawan Tzu Chi perwakilan Tebing Tinggi lebih kurang 1,5 tahun, membuahkan hasil. “Untuk proses ini pun memerlukan waktu hampir 2 tahun karena untuk mendirikan kantor penghubung, kita harus minta ijin dari Master Cheng Yen. Master tidak mudah memberikan ijin. Beliau harus melihat kinerja kita, misi kita apa betul dilakukan dengan sungguh-sungguh atau tidak. Itulah yang kita tunggu lebih kurang 1,5 tahun,” jelas Wardi shixiong, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi.

 

Berkat kesabaran, kerja keras dan niat tulus, di tahun 2012 ini, para insan Tzu Chi Tebing Tinggi berhasil membangun sebuah kantor penghubung yang akan menjadi pusat kegiatan serta sarana pelatihan diri bagi para relawan.

Selama kurun waktu 3 tahun, para relawan Tebing Tinggi tetap giat bersumbangsih bagi kemanusiaan meskipun tanpa kantor. Namun, hal ini tidak menyurutkan tekad dan semangat mereka untuk terus menyerbarkan kebajikan.

“Yayasan Buddha Tzu Chi adalah yayasan sosial kemanusiaan walaupun spiritnya agama. Menurut saya, ini penting bagi kami untuk menyadari betul bahwa Pempropsu (Pemerintah Provinsi Sumatera Utara-red) ingin menjadikan agama itu menjadi spirit dalam bekerja, spirit dalam berprestasi,” ujar H. Gatot Pujonugroho ST, selaku Pelaksana Tugas Gubernur Sumut, di acara peletakan batu pertama yang didukung oleh pemerintah daerah propinsi Sumut dan kota Tebing Tinggi.

Penyekopan pasir yang dilakukan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumut, Walikota Tebing Tinggi, tokoh masyarakat, forum kerukunan umat beragama serta para donatur, merupakan langkah awal pendirian kantor penghubung yang ke-14 di Indonesia. Dan, tanggal 19 Pebruari 2012 telah menjadi peristiwa penting dalam sejarah Tzu Chi Indonesia.  

Ir. H. Umar Junaidi, selaku Walikota Tebing Tinggi, saat diwawancari Tim DAAI TV, berkata, “Yayasan ini cukup baik karena memberikan bukti bukan janji, bahwa telah berbuat itu jauh lebih baik daripada hanya dalam oral saja. Tidak memberikan satu kenyataan yang jelas tapi telah memberikan bukti bahwa apa yang telah diajarkan dalam Buddha Tzu Chi itu mereka implementasikan ke masyarakat dengan sebaik-baiknya.”

Tentu saja pendirian kantor penghubung ini tidak terlepas dari dukungan penuh dari sejumlah donatur yang tergugah untuk menyumbangkan dana pembelian tanah dan bangunan. “Segala etnis tetap membantu, walaupun dia agama Islam, Kristen, semua saling membantu. Harapan saya, Buddha Tzu Chi Tebing Tinggi tetap sukses dan maju terus, “ ujar Henry Syahputra, salah seorang donatur.

Semoga langkah awal ini memberi semangat bagi para insan Tzu Chi Tebing Tinggi untuk terus bersumbangsih sehingga barisan relawan juga turut bertambah dan perkembangan yang pesat yang dialami Tzu Chi Tebing Tinggi ini dapat menginspirasi berbagai daerah disekitarnya untuk menebarkan cinta kasih universal.


Artikel Terkait

Setiap Berbagi Adalah Mengemban Misi Tzu Chi

Setiap Berbagi Adalah Mengemban Misi Tzu Chi

02 Maret 2018
Pada tanggal 18 Februari 2018, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 melakukan kunjungan kasih ke Panti Werdha Sahabat Baru, Jakarta Barat. Kunjungan ini untuk merayakan Imlek bersama oma dan opa.
Waisak di Pulau Batam

Waisak di Pulau Batam

19 Mei 2010
Salah seorang peserta yang bernama Amini berkata bahwa ini kali pertama dia mengikuti acara perayaan Hari Waisak yang diselengarakan oleh Tzu Chi. Ia merasa perayaan ini sangat spesial. Saat memberi hormat kepada Buddha dan menyirami Rupang Buddha, ia merasa seperti sedang menyucikan hati sendiri
Menyambut Kepulangan Gan En Hu dengan Rasa Syukur

Menyambut Kepulangan Gan En Hu dengan Rasa Syukur

11 Januari 2018

Pemberkahan Akhir Tahun yang digelar Tzu Chi Tebing Tinggi, memberi makna mendalam bagi para relawan, juga para penerima bantuan. Suasana keakraban dan kekeluargaan sangat terasa.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -