Langkah Kecil Bagi Kita, Manfaat Besar Bagi Bumi
Jurnalis : Jesy (Tzu Chi Batam), Fotografer : Supardi, Suyanto (Tzu Chi Batam)
Lindawati mengajarkan para murid bagaimana memilah barang daur ulang.
Minggu pagi yang terik, para relawan Tzu Chi di Komunitas Hui Ai Nagobeng Batam berangsur-angsur tiba di gerbang 2, Perum Oceanic Bliss Cluster Avante. Kegiatan permilahan barang daur ulang pertama di titik baru pada Minggu 10 April 2022 ini diikuti sebanyak 49 relawan.
“Ini merupakan terbentuknya titik pertama Xie Li Bengkong (Hu Ai Nagobeng). Jujur sangat senang. Mungkin dalam perumahan hanya skala kecil tetapi karena adanya kerjasama antara relawan dan warga yang antusias, sehingga dapat dilihat bahwa ke depannya akan lebih bagus lagi dikarenakan titik awal sudah sangat bagus,” Ucap Amat, relawan Fungsional Pelestarian Lingkungan (PL) Nagobeng.
Lewat kerja sama antar relawan, bahan daur ulang dapat dengan cepat dipilah. Amat pun menghimpun relawan untuk kembali mensosialisasikan tentang pelestarian lingkungan dan menjemput daur ulang dari masyarakat. Kunjungan relawan ini disambut baik oleh warga walau saat itu masih pukul 9 pagi.

Kegiatan pelestarian lingkungan kali ini relawan yang hadir berjumlah 49 peserta mulai dari Rompi hingga Komite.

Amat menunjukan blok perumahan yang perlu dikunjungi para relawan.
Beberapa warga telah mempersiapkan barang daur ulang mereka untuk diserahkan kepada relawan. Di setiap rumah yang dikunjungi, relawan juga menawarkan kantong goni bagi warga untuk mengumpulkan bahan daur ulang. Melihat relawan menenteng berkantong-kantong bahan daur ulang, Ketua RT pun tergerak meminjamkan troli kepada relawan.
Lindawati Kosidin merupakan salah satu relawan yang mengunjungi satu per satu rumah untuk menghimpun barang daur ulang. Saat melewati sebuah ruko yang dipenuhi kardus, ia pun menghentikan langkahnya berbalik untuk menemui pemilik ruko. Walau tidak menaruh harapan tinggi karena umumnya kardus tersebut akan dijual oleh pemilik, Linda tetap memberanikan diri untuk menanyakan bagaimana kardus-kardus tersebut akan dibersihkan. Upaya Linda tersebut tidak sia-sia, pemilik pun setuju untuk menyumbangkan kardus yang dapat mengisi setengah mobil box tersebut.
Di antara para peserta yang mengikuti kegiatan pemilahan, terlihat banyak anak kecil tengah serius melakukan pemilahan. Setelah relawan menjelaskan bagaimana cara memilah barang daur ulang, para murid di usia kelas dasar tesebut gencar mengambil barang daur ulang yang dibawa langsung oleh warga dan memilahnya.

Relawan berpencar ke rumah warga untuk mencari barang daur ulang dengan troli yang dipinjamkan Ketua RT.

Relawan memilah kardus yang disumbangkan oleh seorang pemilik ruko.
“Membersihkan lingkungan sekitar, menjaga kebersihan serta tidak boleh membuang sampah sembarangan,” jawab Davlin saat ditanya apa yang ia pelajari setelah melakukan daur ulang.
“Kalau kita sudah menjual sampah itu kita bisa mengasihi orang yang tidak mampu,, ia menerangkan bagaimana memilah daur ulang dapat membantu sesama.
Kegiatan pemilahan komunitas yang berlangsung selama dua jam, dari pukul 08.00-10.00 WIB berakhir dengan penghormatan kepada Master Cheng Yeb dan foto bersama. Walau panas dan terik terus dirasakan relawan sepanjang kegiatan, namun relawan lega berkesempatan untuk mengedukasi warga dan generasi penerus tentang pola hidup yang ramah lingkungan.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait

Memulai Pelestarian Lingkungan dari Diri Sendiri Sejak Dini
17 Maret 2015 Master Cheng Yen selalu menghimbau kita, para murid-muridnya, untuk melakukan pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang. Mengenggam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan, para relawan komunitas dari Hu Ai Pantai Indah Kapuk menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi School Indonesia untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai cinta bumi dan lingkungan sejak dini kepada para siswa-siswinya.Menggalakkan Titik Pengumpulan Daur Ulang
25 September 2018Tzu Chi Medan dewasa ini telah mempunyai tujuh Depo Pelestarian Lingkungan yaitu Depo Pelestarian Lingkungan di Kompleks Cemara Asri, Depo Mandala, Depo Titi Kuning, Depo Binjai. Tiga Depo lagi berada di luar kota yaitu Depo Pelestarian Lingkungan Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Kisaran. Mengapa Tzu Chi Medan membangun titik pengumpulan daur ulang?
