Langkah Xiau Pu Sa Kelas Budi Pekerti Merayakan Waisak di Panti Werda

Jurnalis : Soit (Tzu Chi Medan), Fotografer : Soit, Synhanny, Nicole Theodore(Tzu Chi Medan)

Prosesi pemandian Rupang Buddha dilakukan murid kelas Budi Pekerti yang di dampingi oleh relawan Tzu Chi Cabang Medan.prosesi perayaan Waisak 2023  dimulai dengan derap langkah barisan Xiau Pu Sa dari kelas Tzu Shao mengikuti alunan Gatha dengan khidmat menuju altar pemandian rupang Buddha.

Di setiap bulam Mei Minggu kedua Yayasan Tzu Chi memperingati tiga hari besar, yaitu : Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Perayaan waisak ini dirayakan bersama oleh relawan dengan mengundang masyarakat umum.

Sebelum masa pandemi setiap tahunnya Xiau Pu Sa (kelas budi pekerti) selalu merayakan Perayaan Waisak bersama Akong Ama (kakek nenek) di Panti Wreda Taman Bodhi Asri Medan-Binjai. Namun, pada masa pandemi kunjungan ini tidak bisa dilakukan.

Para penghuni panti bersama-sama memperagakan lagu bahasa isyarat tangan dengan tema satu keluarga. Suasana prosesi berlangsung di ruang aula panti jompo Taman Bodhi Asri. Para penghuni panti merayakan prosesi Waisak 2023 bersama relawan Tzu Chi dan murid kelas budi pekerti.  

Relawan pendamping kelas budi pekerti pada Minggu, 21 Mei 2023 kembali mengunjungi Panti Wreda Taman Bodhi Asri dijalan Medan-Binjai untuk merayakan Waisak bersama. Relawan Tzu Chi sejak pukul 08.30 WIB mulai mendekorasi meja altar tempat melakukan prosesi pemandian Rupang Buddha untuk Akong dan Ama.

Akong dan Ama mulai dikumpulkan di ruang Aula, Vallerin pemandu acara perayaan Waisak melantunkan Gatha Pendupaan, dilanjutkan dengan Gatha Pujian bagi Buddha. Prosesi pemandian Rupang Buddha dimulai dari barisan Xiau Pu Sa yang berbaris rapi menuju meja altar pemandian rupang Buddha.

Para penghuni panti di dampingi oleh murid kelas budi pekerti melakukan prosesi Waisak 2023 dengan berdoa di depan Rupang Buddha, menyentuh air suci, dan mengambil bunga wangi.

Di depan altar dengan panduan dari Vallerin barisan Xiau Pu Sa bergantian melakukan prosesi pemandian Rupang Buddha dengan rapi. Dilanjutkan dengan mengajak para Akong dan Ama untuk melakukan pemandian rupang Buddha. Akong dan Ama berdiri di depan altar, berdoa, menyentuh air suci dan mengambil bunga wangi.

Pada perayaan Waisak 2023 in para relawan dan murid kelas budi pekerti merayakan Hari Ulang Tahun bersama bagi Akong dan Ama yang merayakan dibulan April, Mei, dan Juni. Xiau Pu Sa dan relawan bersama-sama menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun diiringi tepukan tangan sukacita.

Sebagian Xiau Pu Sa di temani Shi Gu/Shi Bo (pembimbing murid kelas budi pekerti) dengan membawa Rupang Buddha yang kecil dan mangkuk berisi air mengunjungi kamar-kamar Akong dan Ama yang terbaring di kamar agar mereka juga merayakan perayaan Waisak.

Synsanny (nomor dua dari kiri) dan Leoni (nomor tiga dari kiri) mengunjungi Akong Ama yang berada di kamar untuk ikut melakukan prosesi perayaan Waisak 2023.

Synsanny (14) dan Leoni (15) dua orang anak kelas budi pekerti mengungkapkan sudah sudah dua kali mengunjungi Panti Jompoini. Pertama, sewaktu di kelas budi pekerti sewaktu merayakan Hari Ibu melayani makan bersama dan memberikan pijatan kehangatan. Kedua, merayakan Waisak bersama.

”Seru, tidak pernah merasakan yang kayak gini” ucap mereka berdua dengan kompak. Apalagi ada Akong dan Ama yang tidak bisa bangun dari tempat tidur dikarenakan sakit dan berbagai hal, kami membawa Rupang Buddha yang kecil dan mangkuk berisi air ke kamar mereka untuk melakukan prosesi YI FO” tutur Synsanny.

Jimmy (baju putih) orang tua dari Eidelweiss (14) yang baru bergabung di kelas Tzu Shao turut mendampingi merayakan Waisak bersama Akong dan Ama.

Jimmy orang tua dari Edelwis (14) yang baru bergabung di kelas Tzu Shao turut mendampingi merayakan Waisak bersama Akong dan Ama. “Saya mengajak anak saya bergabung ke kelas budi pekerti karena ini kegiatan yang baik, karena di Tzu Chi yang diajarkan adalah cinta kasih universal, dia bisa berbaur dengan teman-teman yang baik” ujar Jimmy.

Asiong (67) salahsatu penghuni panti mengatakan perayaan Waisak setiap tahun dilakukan oleh relawan Tzu Chi. “Sebelum Corona (pandemi Covid 19) sudah pernah mengikuti kegiatan Waisak bersama yang diadakan oleh Yayasan Tzu Chi. Tahun ini bisa Waisak diadakan kembali sangat bahagia, apalagi melihat begitu ramai orang-orang yang memberikan perhatian,”ucap Asiong.

Sufinah koordinator mengatakan kunjungan dan merayakan Wisak di Panti ini untuk memberi kesempatan kepada penghuni panti untuk bisa merayakan perayaan Waisak bersama-sama. “Memberi kesempatan kepada Akong Ama agar dapat melakukan prosesi waisak, juga agar anak-anak Tzu Shao bisa mengembangkan sifat peduli terhadap sesama dan kasih sayang kepada orang tua,”ujar Sufinah.

Xiau Pu Sa membantu membawa penghuni panti kembali ke kamar masing-masing.

Ada rasa kebersamaan antara Tzu Shao, Shi Gu/Si Bo (relawan pendamping) dan penghuni panti Sufinah sangat terharu melihat Akong Ama yang merasa senang dengan kunjungan ini. Mulai dari prosesi Waisak (YI FO), merayakan ulang tahun bersama dan peragaan lagu bahas isyarat tangan “Satu Keluarga”. “Sungguh terharu melihatnya,” ucap Sufinah.

Relawan Tzu Chi pendamping kelas budi pekerti sangat berharap kelas Tzu Shao bisa tetap mengunjungi Akong dan Ama setiap tahunnya untuk merayakan Waisak bersama. “Ini adalah pertama kalinya kita kembali ke panti jompo setelah berhenti tiga tahun karena di masa pandemi Covid 19. Semoga jalinan jodoh baik ini bisa tetap berlanjut selamanya” tutup Sufinah.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Menjernihkan Batin di Hari Waisak

Menjernihkan Batin di Hari Waisak

04 Juni 2014 Sama halnya dengan Medan dan daerah lain di Indonesia, kota Tebing tinggi juga membuat acara Waisak tahun ini pada tanggal 11 Mei 2014. Dalam prosesi pemandian rupang Buddha di Tzu Chi, ketika telapak tangan hadirin menyentuh air suci dan tubuh dibungkukkan 90 derajat untuk menghormati Buddha, ini melambangkan penghormatan paling tulus "bersujud di kaki Sang Buddha".
Waisak 2019: Mengagungkan Kebesaran Buddha dengan Tindakan Nyata

Waisak 2019: Mengagungkan Kebesaran Buddha dengan Tindakan Nyata

17 Mei 2019

Minggu kedua di bulan Mei setiap tahunnya, insan Tzu Chi di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak, Hari Ibu Internasional dan juga Hari Tzu Chi Sedunia. Tak terkecuali bagi insan Tzu Chi di Batam, pulau berbentuk kepiting yang sangat dekat dengan Singapura ini. Ini juga merupakan perayaan pertama kalinya setelah Aula Jing Si Batam diresmikan pada tanggal 18 Agustus 2018 yang lalu.

Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

Semangat Waisak di Hati Bodhisatwa Cilik

04 Juni 2012 Meski sudah hampir sebulan berlalu, semangat Waisak di hati insan Tzu Chi belum luntur. Setelah kantor-kantor penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia melaksanakan prosesi pemandian rupang Buddha, kali ini giliran Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan prosesi yang sama bagi murid-murid.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -