Laporan Musibah Pesawat Garuda GA. 200 di Bandara Internasional Adi Sucipto
Jurnalis : Relawan (Tzu Chi Yogyakarta), Fotografer : Relawan (Tzu Chi Yogyakarta) Cerahnya mentari pagi di hari Rabu,7 Maret 2007 ternyata malah tidak memuluskan pendaratan pesawat Garuda di Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta. Pesawat Garuda GA 200 itu terjerembab di luar ujung pacu landasan sebelah timur Bandara. Tak lama setelah terbanting beberapa kali dan akhirnya berhenti, pesawat itupun meledak. Beruntung pintu darurat dapat terbuka saat pesawat menghantam tanah. Belasan penumpangpun bisa segera keluar melarikan diri dan selamat. | |||||||||||||||||||||||||
Kendati tak bisa diingkari, masih lebih banyak penumpang yang shock di dalam pesawat dan tak sempat keluar melarikan diri. Nasib nahaspun tak urung menimpanya. Menurut data yang dihimpun relawan Tzu Chi di POSKO Garuda Bandara Adi Sucipto, pesawat yang terbang dari Jakarta itu, berpenumpang sebanyak 136 orang. Keseluruhan penumpang itu terdiri dari Klas Bisnis 13 orang dan Klas Ekonomi 123 orang. Dari penelusuran Relawan Tzu Chi baik di POSKO Garuda Bandara Adi Sucipto, RS. Panti Rini Kalasan, RS. Bethesda, RS. Panti Rapih dan RS. Sardjito Yogyakarta, sampai pukul 12.40 (Wib). Rabu(7/3) diperoleh data, bahwa dari jumlah penumpang sebanyak 136 orang itu, 22 orang meninggal dunia, 92 orang masih hidup meskipun dengan luka berat ataupun ringan. Sementara 22 orang penumpang lainnya sampai laporan ini ditulis, belum diketahui nasibnya. Perlu diketahui, sampai pukul 14.15. (Wib) Tim SAR maupun Relawan dari berbagai organisasi yang ada di Yogya masih melakukan evakuasi di perut pesawat yang terbakar di ujung luar landasan sebelah timur Bandara Adi Sucipto itu. Untuk penanganan para korban pesawat Garuda yang nahas itu, sejumlah Rumah Sakit di Yogyakarta juga disibukkan dalam perawatan para korban, baik yang meninggal maupun yang masih hidup, sakit terluka, berat maupun ringan. Berikut ini beberapa Rumah Sakit dan jumlah pasien korban pesawat Garuda di Bandara Internasional Adi Sucipto, Rabu(7/3):
Sementara itu, dari ratusan penumpang di daftar manifest yang ada di Garuda, terdapat dua orang warga negara Hongkong yang kini dirawat di Instalasi Luka Bakar Bedah Plastik RS Sardjito Yogyakarta. Mereka adalah, : Terkait dengan dengan obat-obatan yang banyak dipakai oleh pihak Rumah Sakit dalam merawat pasien korban musibah pesawat Garuda di Bandara Adi Sucipto itu, beberapa Dokter yang ada di POSKO RS. di Yogyakarta yang menanganinya mengatakan, dari penyakit yang diderita para pasien musibah pesawat Garuda tersebut kebanyakan kami hanya menggunakan, anagetic,antibiotic dan anti tetatus. Dan beberapa jenis obat khusus yang kami ramu sendiri. Jadi, soal obat-obatan, rasanya cukup, demikian para dokter di Posko RS itu mengatakan. | |||||||||||||||||||||||||
Artikel Terkait
Donor Darah Tzu Chi di Depok Town Square
15 Mei 2024Sebanyak 89 kantong darah berhasil dikumpulkan pada donor darah yang digelar oleh komunitas relawan Tzu Chi, Xie Li Selatan di Depok Town Square (Detos).
Menghantarkan Kehangatan untuk Korban Banjir di Tebing Tinggi
08 Desember 2020Meluapnya Sungai Bahilang dan Sungai Padang menyebabkan bencana banjir di Tebing Tinggi. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan sekitarnya tidak sempat mengungsi karena cepatnya luapan air yang membanjiri tempat tinggal mereka. Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Tebing Tinggi segera membuat dapur umum di Kantor Penghubung Tzu Chi Tebing Tinggi untuk menyediakan nasi hangat vegetaris untuk para korban banjir.