Laporan Perayaan HUT RI ke-63

Jurnalis : Amelia Devina (He Qi Utara), Fotografer : Amelia Devina (He Qi Utara)
 
foto

Dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-63, warga Kapuk Muara, Jakarta Utara melakukan pawai keliling dengan menampilkan berbagai hiasan produk daur ulang. Acara ini didukung oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Jakarta Green Monster (JGM).

Tahun ini bangsa Indonesia merayakan ulang tahunnya yang ke-63. Kami, para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, bersama warga RW 04 Kapuk Muara juga turut meramaikan perayaan ini dengan menyelenggarakan sebuah karnaval yang bertemakan pelestarian lingkungan. Setelah melaksanakan upacara bendera, pada pukul 9 pagi, seluruh peserta pawai sudah bersiap-siap dan berkumpul di SDN 01 Kapuk Muara. Barisan pawai terdiri dari para murid di SMP Al Mutaqqin, murid SDN 01, jajaran RT dan RW di Kapuk Muara, warga setempat, teman-teman dari Jakarta Green Monser (JGM), dan juga para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Setelah dibuka oleh Ketua RW 04, Sutrisno, seluruh barisan pawai mulai berjalan mengitari komplek pemukiman mereka. Dari SDN 01 Kapuk Muara, mengitari Duta Harapan Indah (DHI), lalu kembali ke sekolah lagi untuk mengikuti acara hiburan dan perlombaan. Barisan pawai yang dipersiapkan oleh warga RW 04 Kapuk Muara sungguh meriah dan memukau. Segenap warga turut berpartisipasi dengan berbagai macam bentuk nyata dari pelestarian lingkungan. Selain itu, juga terdapat sekelompok pemain alat musik tradisional dan sekelompok penari Reog (tari topeng besar dari Ponorogo). Seluruh musisi dan penari ini juga turut meramaikan arak-arakan.

Dalam kesempatan ini, para warga Kapuk Muara juga membuat beragam pernak-pernik yang dimanfaatkan dari bungkus barang-barang yang mereka konsumsi sehari-hari, mulai dari: bungkus kopi, permen, sampai bungkus sabun pencuci pakaian. Ada yang memanfaatkan kertas bekas, dedaunan kering, tali rapia, kantong semen, bungkus rokok, dan sebagainya. Seluruh hasil karya mereka sungguh kreatif dan indah, ada yang dalam bentuk topi, rompi, tas, dan bahkan sandal jepit.

foto  foto

Ket : - Anak-anak juga ikut memeriahkan dengan karnaval sepeda hias. (kiri)
         - Salah satu bentuk kreativitas warga dalam memanfaatkan bungkus kopi untuk dijadikan rompi. (kanan)

Selain bentuk kreativitas, juga ada pawai sepeda yang banyak melibatkan anak-anak di Kapuk Muara. Anak-anak ini begitu antusias menghias sepeda mereka sehingga seluruh sepeda itu terlihat begitu meriah dan berwarna-warni. Bahkan ada sepeda yang dihias dengan dedaunan. Ada yang menggunakan topi yang dihias dengan sedotan, dan seluruh anak-anak ini, ditemani orangtua mereka, ikut dalam iring-iringan bersama seluruh peserta pawai lainnya.

Di SDN 01 Kapuk Muara sendiri, acara berlangsung ramai. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membuka stand yang berisi tentang informasi pelestarian lingkungan dan daur ulang. Dipajang sebanyak sembilan buah banner yang berisikan informasi ini. Selain itu, para relawan juga turun dalam keramaian untuk mensosialisasikan kegiatan daur ulang, membagikan selebaran mengenai pelestarian lingkungan, mensosialisasikan visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi, dan tentunya berkomunikasi dan beramah tamah dengan warga setempat.

foto  foto

Ket : - Wujud kreativitas warga, di mana gerobak disulap menjadi mirip perahu dengan pernak-pernik sampah
           plastik pembungkus kopi, sabun, dan makanan ringan. (kiri)
         - Dengan hiasan daun pun tak menjadi soal, yang penting peduli dan melestarikan lingkungan. (kanan)

Jakarta Green Monster (JGM) menyusun acara dengan sangat baik. Sekembalinya dari pawai, ada acara tarian dan musik tradisional. Juga ada berbagai macam perlombaan yang dapat diikuti oleh anak-anak, serta ada kegiatan face painting (melukis wajah). Selain itu, JGM juga membuka stand yang mensosialisasikan kegiatan pelestarian lingkungan mereka.

Secara keseluruhan, acara ini dianggap berhasil berkat partisipasi dari warga yang sungguh antusias. Perayaan ini menjadi semacam pesta rakyat, dimana warga berkumpul dan bergembira bersama, tua dan muda, hanyut dalam tarian dan nyanyian. Di samping itu, bentuk kreativitas yang ditampilkan oleh warga juga sungguh luar biasa. Hasil karya mereka tidak hanya indah, bermanfaat dan berdaya guna, tapi juga memungkinkan untuk mempunyai sebuah nilai ekonomis yang nantinya bisa menambah penghasilan mereka. Anak-anak setempat juga punya semangat yang menakjubkan dalam menyukseskan acara ini.

foto  foto

Ket : - Relawan Tzu Chi turut berbaur bersama warga Kapuk Muara dalam memeriahkan HUT RI ke-63. (kiri)
         - Bekerja sama dengan Jakarta Green Monster, relawan Tzu Chi terus memberikan pelatihan dan juga
           sosialisasi kepada warga Kapuk Muara dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
           (kanan)

Akhir kata, para relawan Yayasan Buddha Tzu Chi juga mengucapkan Selamat Hari Merdeka, dan semoga acara kekeluargaan dengan warga Kapuk Muara dan kerjasama dengan JGM dapat menjadi pacuan bagi kita semua untuk berbuat lebih banyak untuk warga di Kapuk Muara.

 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menghadapi Topan

Suara Kasih: Menghadapi Topan

22 September 2010 Sungguh mengerikan. Kita harus senantiasa berdoa dengan tulus semoga topan kali ini dapat berlalu tanpa mendatangkan bencana. Namun, beberapa hari lalu Dr. Peng mengatakan bahwa topan kali ini mungkin akan membawa kerusakan karena angin topan ini sangat kuat dan arahnya langsung menuju Taiwan.
Panen Eco Enzyme Di Depo PIK

Panen Eco Enzyme Di Depo PIK

09 April 2021

Hari ini, Jumat 9 April 2021, delapan relawan He Qi Utara 1 memanen dua toren eco enzyme di Depo PIK. Toren berkapasitas 300 liter tersebut masing-masing terisi 60 persen-nya, sehingga hasil panen satu toren terhitung sekitar 180 liter cairan eco enzyme.

Gathering Anak Asuh

Gathering Anak Asuh

16 Oktober 2015 Pada tanggal 4 Oktober 2015, sebanyak 65 anak asuh mengikuti acara gathering yang diadakan pada minggu pertama setiap bulannya. Kali ini anak-anak dibagi menjadi 11 kelompok dan diajak untuk membuat bangunan setinggi-tinggi sesuai cita-cita mereka, sedangkan yang anak SD dituangkan dalam bentuk gambar.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -