Latihan Berbagi Pengalaman
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha Sebelum pelatihan, para insan Tzu Chi diajak menyaksikan Ceramah Master Cheng Yen yang berhubungan dengan materi yang akan diberikan. | Sabtu, 5 April 2008, di salah satu ruang rapat di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, lebih kurang 15 orang relawan Tzu Chi yang terdiri dari Ketua He Qi, Ketua Xie Li, Wakil Ketua, maupun anggota, tengah mengikuti kegiatan gathering trainer. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap satu bulan sekali ini bertujuan untuk membekali para insan Tzu Chi dengan ilmu pengetahuan mengenai teknik berbicara. |
“Para insan Tzu Chi di Indonesia sangat aktif melakukan kegiatan kemanusiaan, namun terkadang mereka tidak bisa menceritakan kegiatan yang telah mereka lakukan itu dengan baik,” ucap Suriadi, salah satu trainer dari Tzu Chi. Hal ini sungguh disayangkan, mengingat masyarakat Indonesia memiliki karakteristik mudah tergugah atau terinspirasi apabila mendengarkan kisah nyata seseorang. ”Kami berharap dengan mengikuti kegiatan ini, para insan Tzu Chi mampu berbicara dengan teknik yang baik, sehingga pengalaman mereka dapat menumbuhkan cinta kasih, serta menginspirasi para pendengarnya untuk melakukan melakukan hal yang sama,” jelas Suriadi lagi. Gathering trainer yang dimulai sejak pukul 09.30 ini, diawali dengan penayangan ceramah Master Cheng Yen, yang isinya sesuai dengan tema kegiatan tersebut. Setelah itu, insan Tzu Chi diberi pelajaran mengenai teknik menceritakan pengalaman diri sendiri. ”Sharing diri sendiri seharusnya menjadi lebih mudah, dibandingkan dengan berbicara mengenai orang lain, karena kita lebih mengenal diri kita sendiri dibandingkan dengan orang lain. Tapi pada kenyataannya, kita justru tidak dapat menceritakan mengenai diri sendiri dengan baik kepada para pendengar,” ungkap Mario Wiliam, selaku pembicara. Ket : - Mario Wiliam tengah memberikan pengajaran mengenai teknik berbicara yang baik. Tidak hanya teori, Mario Dengan teknik pengajaran yang mudah dimengerti, materi demi materi pun kian mengalir. Animo para peserta gathering juga terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang terlontar. ”Untuk mempermudah pengajaran, kami juga menggunakan media Buletin Tzu Chi. Setelah menerima pengajaran, mereka kami bagikan buletin yang kemudian harus mereka presentasikan isi materi yang terdapat di dalamnya,” tutur Suriadi. Suriadi berharap, dengan melakukan presentasi satu-persatu keberanian serta teknik berbicara para peserta akan timbul dan terasah. Kegiatan yang kedua kalinya dilaksanakan ini juga akan memberikan materi-materi baru setiap bulannya. ”Kegiatan ini merupakan sarana pembelajaran yang baik bagi para insan Tzu Chi, sehingga kami pun dapat berbagi pengalaman kepada seluruh masyarakat dengan tutur kata yang baik. Saya berencana akan selalu mengikuti kegiatan ini,” ucap Hendro Wiyogo, salah satu peserta, mantap. Ket : - Dengan menggunakan media Buletin Tzu Chi, para peserta diajak untuk belajar memilah informasi apa yang | |
Artikel Terkait
Berpegang Tangan Bersama Tzu Chi
05 April 2016Yayasan Buddha Tzu Chi mengadakan sosialisasi bakti sosial degeneratif di sekolah Sariputra, Cikarang Utara pada Minggu, 27 Maret 2016. kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta.
Kerja Keras yang Tidak Sia-sia
12 Agustus 2009 Yang lebih membuat Wari sedih adalah jika ia dan Dayu bepergian. Di angkutan umum, orang-orang suka melihatnya dengan tatapan mata terenyuh, bahkan beberapa di antaranya sampai mengeluarkan uang untuk diberikan pada Dayu. Wari bukannya senang ada orang yang memberinya uang, malah sebaliknya. “Saya jadi sedih,” tutur Wari yang justru makin terenyuh melihat cucunya.Pertemuan Dua Tokoh Agama Berpengaruh di Dunia
20 April 2018Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj bertemu dengan Master Cheng Yen di Taiwan pada Kamis, 19 April 2018. Kedua tokoh agama berpengaruh di dunia ini membahas soal isu kemanusiaan. “Esensi agama adalah kemanusiaan,” kata KH Said Aqil Siroj.