Launching Pembuatan Hollow Brick
Jurnalis : Dewi (Tzu Chi Padang), Fotografer : Ajeng, Yanti (Tzu Chi Padang)Para warga binaan pemasyarakatan dengan antusias membuat batako yang dijadikan bekal usai menjalani masa tahanan.
Siapa yang tidak mengenal Lapas? Lapas merupakan Lembaga Pemasyarakatan yang membina orang-orang pelanggar hukum. Agar warga binaan pemasyarakatan terampil dan kreatif setelah melewati masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan, Lapas kelas IIA Muaro Padang melanjutkan kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Padang untuk memberikan binaan dengan pembuatan batako (hollow brick).
Kerjasama ini berawal dari salah satu relawan, Suhardi Rusli yang akrab disapa ko wat Philips menemui pihak lapas, Indra untuk membicarakan kelanjutan kerjasama dalam memberikan binaan kepada warga lapas agar dapat meningkatkan kemandirian dan keterampilan. Tentu ini menjadi bekal bagi warga apabila nanti mereka sudah terbebas dari masa tahanan. Dengan demikian mereka mempunyai keterampilan yang bisa menghasilkan usaha sendiri, salah satunya melalui pembuatan batako.
Pada tanggal 24 Februari 2015, relawan Tzu Chi menemui salah satu donatur dari CV Pembangunan & Co, H. Zaitul Ikhsan agar menyediakan pasokan alat–alat dan bahan–bahan yang digunakan oleh warga binaan pemasyarakatan dalam membuat batako. Ikhsan pun menerima niat baik ini, bahkan ia bersedia untuk memasarkan hasil produksi batako buatan warga binaan pemasyarakatan.
Tanggal 05 Maret 2015, diadakan acara launching pembutaan batako yang diadakan di gedung serba guna lapas.
Foto bersama dilakukan para tamu undangan dan warga lapas untuk setelah acara launching berlangsung.
Jalinan jodoh ini pun berlanjut pada tanggal 05 Maret 2015, diadakan acara launching pembutaan batako yang diadakan di gedung serba guna lapas. Seperti biasanya, relawan Tzu Chi berdiri di depan pintu masuk aula untuk menyambut para tamu undangan yang hadir. Acara ini dihadiri oleh Kanwil Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Destri Syam, Bc, IP, SH, MH, Pimpinan CV Pembangunan & Co, ketua pelaksana Suhardi Rusli, dan 15 relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Padang.
Suhardi Rusli mengatakan bahwa dipilihnya kegiatan pembuatan batako untuk warga binaan pemasyarakatan dikarenakan produk tersebut sudah banyak digunakan dalam pembangunan fisik, sehingga sangat menjanjikan dari segi ekonomi. “Para warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan produksi ini, kita harapkan dapat mempraktikkan pengetahuan yang telah dipelajari setelah keluar dari Lapas,” ujarnya. “Hal ini dapat memperkecil potensi warga binaan akan melakukan tindak kejahatan setelah keluar dari masa pembinaan di Lapas,” imbuhnya.
Kepala Lapas Kelas IIA Muaro Padang, Destri Syam, Bc, IP, SH, MH memberikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan terhadap warga bianaan pemasyarakatan kali ini. “Dalam situasi lapas kita yang sudah melebihi kapasitas, tentu banyak resiko yang mungkin terjadi jika tidak pintar-pintar dalam melakukan pembinaan. Kegiatan pembuatan batako kali ini salah satu bentuk pembinaan yang dapat berguna untuk mengisi waktu warga bianaan pemasyarakatan dengan kegiatan positif dan berpotensi besar dari segi ekonomi,” ungkap Destri. Ia menambahkan bahwa kegiatan semacam ini sangat berguna membentuk kepribadian dan kemandirian warga bianaan pemasyarakatan setelah keluar nantinya.
Usai launching pembuatan batako, acara dilanjutkan dengan meninjau lokasi pembuatan batako. Para warga pun sangat antusias mengerjakannya. Mereka saling bahu membahu dan belajar bersama.