Layanan Kesehatan di Pesisir Pantai Kampung Nelayan Belawan

Jurnalis : Juniaty (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lily Hermanto, Soit, Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Cemara mengadakan kegiatan baksos kesehatan bagi warga di pesisir pantai Kampung Nelayan Belawan yang berada di Kecamatan Medan Belawan.

Pascapandemi Covid-19, relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Cemara kembali menyebarkan cinta kasih melalui kegiatan bakti sosial kesehatan. Kegiatan ini sekaligus menjalin kebersamaan antara relawan komunitas (Hu Ai Cemara, Petisah, dan Binjai) dengan para anggota Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan di dalam menyebarkan cinta kasih, khususnya di bidang kesehatan.

Wilayah yang dipilih untuk kegiatan baksos kesehatan ini adalah pesisir pantai Kampung Nelayan Belawan yang berada di Kecamatan Medan Belawan dan diadakan di gedung sekolah SD Negeri 068009. Untuk sampai ke lokasi baksos kesehatan, para relawan harus menempuh penjalanan darat lebih kurang 1 jam dan dilanjutkan dengan perjalanan dengan kapal penyeberangan yang hanya muat sekitar 14 orang.

Sebanyak 143 relawan yang terdiri dari 81 relawan komunitas, 33 anggota TIMA, dan 29 orang dari tim medis pendukung menaiki perahu untuk menuju lokasi baksos kesehatan di Kampung Nelayan Belawan.

Relawan mendampingi salah satu pasien di poli gigi saat mendapatkan pelayanan medis dari TIMA Medan.

Sehari sebelum kegiatan (18 Maret 2023), para relawan dan anggota TIMA Tzu Chi Medan menuju ke lokasi untuk melakukan persiapan. Kemudian pada 19 Maret 2023, sejak pagi hari sebanyak 81 orang relawan Tzu Chi Medan, 33 orang anggota TIMA Medan, dan 29 anggota tim medis pendukung sudah mulai berkumpul di dermaga Belawan untuk menuju ke SD Negeri 068009. Baksos kesehatan kali ini melayani pengobatan di poli umum, poli kulit, poli anak, poli gigi, poli THT, juga poli mata.

Sekitar pukul 09.00 WIB, warga pesisir pantai Kampung Nelayan Belawan mulai berdatangan. Setelah melakukan pendaftaran, warga kemudian diarahkan menuju poli yang sesuai dengan kondisi dan keluhan kesehatan mereka. “Kami memilih kampung nelayan ini sebagai tempat kegiatan baksos karena kami ingin masyarakat disini lebih mengerti tentang kesehatan, terutama air bersih dan lingkungan yg sehat,” jelas Koordinator Kegiatan Baksos Kesehatan, Betty Ang. “Kita ingin lebih dekat dengan masyarakat dan berusaha memberikan pelayanan kesehatan yang lebih luas yaitu menyangkut masalah kulit, gigi, THT, mata, dan juga Kesehatan anak-anak,” tambahnya. 

Warga datang silih berganti ke Gedung Sekolah SD Negeri 068009 Kampung Nelayan Belawan yang menjadi lokasi baksos kesehatan.

Nurafnih dengan bayinya, Muhammad Ashar sesaat sebelum diperiksa oleh tim medis TIMA Medan. Ia bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dengan adanya baksos kesehatan ini.

Salah satu warga Nurafnih (35) yang mengikuti kegiatan ini membawa bayinya Muhammad Arshar (4) karena sudah satu minggu menderita batuk dan pilek. “Saya mau memeriksakan kesehatan saya dan membawa anak saya untuk bisa diperiksa oleh dokter dan mendapatkan obat. Bersyukur dan senang sekali dengan adanya pengobatan gratis ini. Kalau tidak, saya harus menempuh perjalanan darat dan laut untuk mendapatkan pengobatan. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat disini. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” kata Nurafnih dengan mata yang berkaca-kaca.

Warga lainnya yang ikut kegiatan baksos kesehatan ini adalah Alex Iskandar Pasla (69). Ia memeriksakan kesehatannya karena tensi darah selalu tinggi. Oleh tim medis, Alex diarahkan ke poli umum dan dokter memberikan saran agar menjaga pola makan dan harus rutin mengonsumsi obat agar tensi darahnya bisa normal kembali.

“Harusnya istri saya juga ikut kesini, tapi istri saya tidak bisa jalan karena kakinya sudah diamputasi, jadi tidak bisa ikut,” kata Alex. Relawan dan tim medis yang mendengar pernyataan Alex segera menuju ke rumahnya. Setelah tiba, relawan melihat kondisi istri Alex, Mariana Panjaitan (61) memang sudah diamputasi dikarenakan kakinya sempat membusuk akibat gula darah yang tinggi. Tim medis kemudian memberikan obat-obatan dan vitamin serta memberikan uang pemerhati kepada Mariana dan Alex.

Relawan dan TIMA Tzu Chi Medan mengunjungi rumah Alex Iskandar Pasla dan istrinya Mariana Panjaitan. Dalam kunjungan disela-sela kegiatan baksos kesehatan ini, tim medis memberikan obat beserta vitamin, sekaligus relawan juga memberikan uang pemerhati kepada Alex dan istrinya.

Dari sekitar 341 warga yang memeriksakan kesehatannya, poli kulit dan poli gigi yang paling banyak menerima pasien. “Karena warga disini sulit mendapatkan air bersih dan lingkungan disini juga masih kotor, kami banyak menemukan warga setempat yang terkena penyakit kulit. Kami kira perlu adanya penyuluhan kepada warga tentang pentingnya air dan juga lingkungan yang bersih,” kata dr. Lisni Elysah, Sp KK FINSDV, FAADV dan dr. Hervina, Sp KK, MKM, FINSDV, FAADV dibagian poli kulit.

Begitu pula dengan poli gigi juga tidak kalah banyak pasiennya. “Tadi kami langsung memberikan penyuluhan kepada para pasien tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Kami juga mengingatkan mereka untuk selalu menggosok gigi sebelum tidur dan sesudah makan,” jelas drg. Shirley Adriana, FICCDE.

“Kami berharap dengan adanya baksos ini, barisan TIMA dan barisan relawan bisa semakin panjang dan bisa bersama-sama bergandengan tangan melayani masyarakat serta menjadi perpanjang tangan Master Cheng Yen di dalam menolong meringankan penderitaan manusia,” ungkap Betty Ang.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menyehatkan Gigi Warga Cipanas

Menyehatkan Gigi Warga Cipanas

02 Maret 2018

Minggu, 25 Februari 2018, Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia mengadakan baksos pengobatan gigi gratis bagi warga Cipanas yang berlokasikan di GOR Brimob, Cipanas, Kabupaten Cianjur. Kegiatan ini pun berhasil menangani 583 pasien.

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-143: Harapan Hidup yang Telah Lama Hilang Kini Sudah Kembali

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-143: Harapan Hidup yang Telah Lama Hilang Kini Sudah Kembali

02 Juli 2024

Tak cuma Yopi yang akhirnya terbebas dari belenggu katarak. Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-143 ini berhasil mengobati 87 pasien yang terdiri dari 83 pasien katarak dan 4 pasien pterygium.

Saat Terbebas dari Katarak

Saat Terbebas dari Katarak

20 Mei 2016

Kedua mata Dono (65) telah sembuh dari katarak. Setelah tahun lalu (Agustus 2015) mata kirinya dioperasi, kini giliran mata kanannya dioperasi kataraknya dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi pada 15 Mei 2016.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -