Layanan Kesehatan untuk Warga Desa Megamendung
Jurnalis : Suyanti Samad(HeQi Pusat), Fotografer : Nasandi(HeQi Pusat)Minggu, 17 April 2016, Tzu Chi mengadakan bakti sosial kesehatan umum bagi warga Desa Megamendung, Kabupaten Bogor. Sebanyak 276 warga memperoleh layanan kesehatan.
Kawasan Megamendung berada di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keindahan alamnya membuat daerah ini menjadi salah satu daerah tujuan wisata. Namun, keindahan alam kawasan Megamendung tidak seindah kehidupan mayoritas warganya. Tingkat perekonomian masyarakat masih tergolong ekonomi menengah ke bawah. Mayoritas warga bekerja sebagai buruh tani maupun penjaga villa.
Di setiap desa mempunyai Posyandu (Pusat Pelayanan Terpadu) Kesehatan. Pelayanannya lebih dititikberatkan pada persoalan kesehatan bayi. Sedangkan untuk orang dewasa, pelayanan kesehatan diarahkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk penanganan pertama. Jika memang penyakit itu dirasakan berat barulah dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Pengetahuan masyarakat tentang proses rujukan kesehatan dari Puskesmas ke rumah sakit masih sangat minim, sehingga perlu diberikan sosialisasi dan prosedur rujukan.
Pada Minggu, 17 April 2016, relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat mengadakan bakti sosial kesehatan umum bagi warga Desa Megamendung, Kabupaten Bogor. Berlokasi di Gedung Paud RT 001 / RW001, Madrasah Al-Muqodimah, Cipendawa, Kp. Sirnagalih, Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, baksos ini melibatkan 22 orang Tim Medis TIMA (Tzu Chi International Medical Association), terdiri dari 6 dokter umum, 1 dokter spesialis bedah jantung, 1 orang dokter gigi, 5 orang perawat, dan 9 apoteker serta 21 insan relawan Tzu Chi. Lima orang warga dan 7 orang guru dari Madrasah Al-Muqodimah juga turut membantu melayani 276 pasien.
Para pasien yang berusia lanjut (manula) banyak yang mengeluhkan penyakit degeneratif yang mereka derita.
Jalan
yang menanjak dan terjal membuat warga, khususnya yang berusia lanjut harus
dibimbing menuju lokasi baksos kesehatan.
Menurut Hemming, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator baksos kesehatan ini, antusiasme masyarakat saat mendapat berita tentang bakti sosial kesehatan yang diadakan oleh Tzu Chi sangat besar. Mereka menyambut baik. Meski ada beberapa kendala, seperti lokasi baksos yang cukup jauh, jalanan yang terjal dan berbatu, serta kesibukan warga sebagai penjaga kebun dan villa, namun baksos kesehatan ini tetap bisa berjalan baik. “Kendala-kendala itu yang harus kita pertimbangkan dan antisipasi sehingga bakti sosial kesehatan ini dapat berjalan dengan baik,” kata Hemming.
Bakti sosial kesehatan umum ini diberikan kepada warga, mulai dari anak-anak hingga mereka yang telah berusia lanjut. Pasien dewasa banyak yang mengeluhkan pegal linu, penyakit kulit ringan, katarak, dan penyakit ringan lainnya. Selain itu juga ada pasien anak yang mengeluh demam, batuk, dan pilek yang disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. Sedangkan pasien lanjut usia banyak yang mengeluhkan penyakit degeneratif (factor usia) seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes, dan juga kolesterol.
Salah satu tim medis TIMA, dokter Yanto Sandy Tjang, Sp. BTKV, spesialis bedah jantung, paru-paru dan pembuluh darah (48) menuturkan, bagi pasien yang memerlukan penanganan pengobatan lanjutan harus melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. “Apalagi yang sifatnya penyakit dalam, harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan berkelanjutan,” katanya.
Artikel Terkait
Perhatian untuk Para Lansia
25 September 2019Tzu Chi Makassar mengadakan Baksos Kesehatan Degeneratif di Rumah Susun Panambungan, Jalan Rajawali, Minggu, (15/9/2019). Kegiatan ini diikuti 30 relawan Tzu Chi, bekerja sama dengan mahasiswa IMKIS Universitas Hasanuddin (Unhas) dan para dokter umum dari Rumah Sakit di Makassar.
Makin Paham Cara Menjaga Kesehatan karena Baksos Kesehatan Degeneratif
25 Juli 2024Sebanyak 474 warga Sunter semakin paham bagaimana menjaga kondisi tubuh mereka karena ikut bakti sosial kesehatan degeneratif yang diadakan oleh relawan komunitas He Qi Pusat.